Pengenalan Kebutuhan Proses Keputusan Pembelian Shampo Antiketombe

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Proses Keputusan Pembelian Shampo Antiketombe

Keputusan konsumen yang dilaksanakan dalam bentuk tindakan membeli tidak muncul begitu saja tetapi melalui suatu proses yang terdiri dari tahapan pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan perilaku pascapembelian.

5.1.1. Pengenalan Kebutuhan

Proses keputusan pembelian shampo antiketombe dimulai saat konsumen mengenali sebuah masalah atau kebutuhan akan shampo antiketombe tersebut. Konsumen merasakan perbedaan antara keadaan sebenarnya dengan keadaan yang diinginkannya. Kesadaran akan adanya kebutuhan yang harus dipenuhi membuat konsumen berusaha mencari produk yang dapat mengatasi masalah yang mereka rasakan. Pada saat seperti ini tentu akan memberikan keuntungan bagi pihak produsen shampo antiketombe, karena mereka dapat mendeteksi kapan konsumen mengenali suatu kebutuhan dan menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen tersebut. Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa sebanyak 28,75 persen konsumen termotivasi mengkonsumsi shampo antiketombe karena memang menderita ketombe. Keadaan sebenarnya yang dihadapi konsumen biasanya memotivasi konsumen tersebut untuk mengkonsumsi suatu produk agar masalahnya dapat diatasi. Begitu pula dengan konsumen yang memiliki masalah rambut berketombe, terdorong mengambil manfaat dari shampo antiketombe agar masalah yang sedang dihadapi dapat diatasi. Motivasi atau alasan diurutan kedua yang mendorong 21,88 persen konsumen lain melakukkan pembelian shampo antiketombe adalah karena harganya terjangkau. Konsumen yang sebagian besar adalah mahasiswa dan pelajar, dimana mereka belum memiliki penghasilan sendiri dan harus bisa menyesuaikan shampo antiketombe yang dibeli dengan kondisi keuangan yang ada, apalagi shampo antiketombe merupakan salah satu produk yang penggunaannya rutin. Disamping itu pengaruh iklan juga menjadi motivasi atau alasan bagi konsumen dalam mengkonsumsi shampo antiketombe. Sebanyak 20,62 persen konsumen shampo antiketombe mengkonsumsi shampo antiketombe karena menginginkan agar rambut seperti di iklan. Rambut bagus seperti seorang tokoh iklan dalam sebuah iklan shampo antiketombe tentunya sangat diharapkan oleh setiap konsumen, apalagi konsumen wanita. Untuk mendapatkan rambut seperti itu konsumen biasanya cenderung mengikuti anjuran dan produk yang dipakai tokoh iklan tersebut. Manfaat khusus dari shampo antiketombe selain manfaat utamanya menghilangkan ketombe menjadi alasan bagi 15,00 persen konsumen dalam mengkonsumsi shampo antiketombe. Manfaat khusus dari shampo antiketombe yang tidak didapatkan dari shampo biasa seperti menghilangkan gatal, membuat konsumen memiliki alasan untuk mengkonsumsi shampo antiketombe tersebut. Sisanya sebanyak 13,75 persen konsumen termotivasi mengkonsumsi shampo antiketombe karena melihat orang lain pakai. Orang disekitar konsumen yang mengkonsumsi shampo antiketombe dan memperoleh hasil yang memuaskan akan mendorong konsumen untuk melakukan hal yang sama yaitu mengkonsumsi shampo antiketombe tersebut. Tabel 4. Motivasi Konsumen Mengkonsumsi Shampo Antiketombe, 2004 Dari Tabel 5 dapat dilihat data mengenai manfaat pembelian yang dicari oleh konsumen shampo antiketombe. Manfaat yang paling banyak dicari konsumen dari pembelian tersebut adalah merawat kesehatan rambut dan kulit Motivasi Mengkonsumsi Jumlah orang Persentase Rambut berketombe 46 28,75 Harganya terjangkau 35 21,88 Agar rambut seperti di iklan 33 20,62 Manfaat khusus 24 15,00 Melihat orang lain pakai 20 13,75 Total 160 100 kepala agar terhindar dari ketombe, dengan persentase mencapai 94,38 persen. Kemampuan shampo antiketombe mengatasi ketombe pada rambut dan kulit kepala diharapkan membantu konsumen dalam merawat kesehatan rambut dan kulit kepala. Manfaat lain yang dicari oleh konsumen dari pembelian shampo antiketombe adalah agar rambut tetap rapi dan menarik. Sebanyak 5,62 persen konsumen mengharapkan shampo antiketombe membantu mengatasi masalah penampilan yang mereka rasakan. Serpihan putih dan rasa gatal yang ditimbulkan oleh ketombe tentu mengganggu penampilan konsumen. Dengan adanya shampo antiketombe, ketombe yang diderita konsumen dapat diatasi, sehingga penampilan konsumen tetap terjaga. Sesuai dengan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa konsumen lebih mengutamakan manfaat fungsional utilitarian shampo antiketombe yaitu merawat kesehatan rambut dan kulit kepala agar terhindar dari ketombe. Setelah rambut dan kulit kepala terhindar dari ketombe maka dengan sendirinya akan berpengaruh baik pada penampilan. Konsumen benar-benar menginginkan suatu manfaat nyata yang dapat diperoleh dari produk shampo antiketombe tersebut. Tabel 5. Manfaat pembelian yang Dicari Konsumen Shampo Antiketombe, 2004 Tabel 4 menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil konsumen yang termotivasi mengkonsumsi shampo antiketombe karena mereka menderita ketombe. Sebagian besar konsumen justru termotivasi karena harga shampo antiketombe terjangkau, ingin rambut seperti di iklan, ingin mendapatkan manfaat khusus dan karena melihat orang lain memakai shampo antiketombe. Hal ini dapat disebabkan konsumen mengkonsumsi shampo antiketombe bukan karena menderita ketombe tapi bisa jadi untuk berjaga-jaga agar terhindar dari ketombe. Dengan melihat motivasi konsumen dalam mengkonsumsi shampo antiketombe Manfaat Pembelian Jumlah orang Persentase Agar terhindar dari ketombe kesehatan 151 94,38 Agar rambut rapi dan menarik penampilan 9 5,62 Total 160 100 tersebut maka dapat dipahami kalau sebagian besar konsumen shampo antiketombe merasa biasa saja jika tidak mengkonsumsi shampo antiketombe. Sementara konsumen yang mengkonsumsi shampo antiketombe karena rambut benar-benar berletombe cenderung merasakan ada yang kurang jika tidak mengkonsumsi shampo antiketombe. Tingkat keterlibatan konsumen jika tidak mengkonsumsi shampo antiketombe dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Tingkat Keterlibatan Konsumen jika Tidak Mengkonsumsi Shampo Antiketombe, 2004

5.1.2. Pencarian Informasi