2.4 Pendekatan Psikologi Teori Perkembangan Bahasa
2.4.1 Teori Perkembangan Bahasa Menurut Vygotsky
Teori Vygotsky menarik banyak perhatian karena teorinya mengandung pandangan bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh situasi dan bersifat kolaboratif.
Artinya, pengetahuan didistribusikan diantara orang dan lingkungan Fischer dalam Santrock, 2007. Hal ini menunjukkan bahwa memperoleh pengetahuan
dapat dicapai dengan baik melalui interaksi dengan orang lain dalam kegiatan bersama.
Lebih lanjut, Fischer mengungkapkan pandangannya bahwa anak-anak memulai pengetahuan berpikirnya dari peran aktif dunia disekitarnya. Pengalaman
sosial berperan sebagai dasar perkembangan kognitif. Keunikan dari teori Vygotsky adalah membantu kita dalam memahami beraneka macam budaya
dalam pengaruhnya dengan kemampuan kognitif. Teori Vygotsky menunjukkan harapan yang besar terhadap variabel perkembangan tergantung pada masyarakat
dan pengalaman budaya yang dimiliki seorang anak. Sebagai contoh, aktivitas membaca, menulis, dan kemampuan matematika
seorang anak yang sekolah pada lingkungan terpelajar akan menghasilkan kapasitas kognitif yang berbeda dengan mereka yang sekolah di lingkungan yang
bukan terpelajar. Kaitannya dengan penggunaan media gambar berseri dalam meningkatkan
keterampilan mengarang siswa dapat dijelaskan bahwa media tersebut dapat menjadi petunjuk atau panduan bagi siswa dalam mengembangkan imajinasinya
mengenai suatu hal.
2.4.2 Karakteristik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Menurut Piaget Santrock, 2007 mengemukakan bahwa anak umur 7-11 tahun termasuk dalam tahap operasional konkret, yaitu kemampuan berpikir
secara logis meningkat. Anak mampu mengklasifikasikan, memilih, dan mengorganisir fakta untuk menyelesaikan masalah. Mereka mulai mengerti situasi
yang berbeda secara simultan. Masa usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir yang
berlangsung dari usia enam tahun hingga kira-kira sebelas tahun atau dua belas tahun. Karakteristik utama siswa sekolah dasar adalah mereka menampilkan
perbedaan-perbedaan individual dalam banyak segi dan bidang, diantaranya perbedaan dalam intelegensi, kemampuan dalam kognitif dan bahasa,
perkembangan kepribadian dan perkembangan fisik anak. Pada usia sekolah dasar, anak juga tertarik terhadap pencapaian hasil
belajar. Mereka mengembangkan rasa percaya dirinya terhadap kemampuan dan pencapaian yang baik dan relevan. Meskipun anak-anak membutuhkan
keseimbangan antara perasaan dan kemampuan dengan kenyataan yang dapat mereka raih, namun perasaan akan kegagalan atau ketidakcakapan dapat memaksa
mereka berperasaan negatif terhadap dirinya sendiri sehingga menghambat mereka dalam belajar.
Piaget Santrock, 2007 mengidentifikasikan tahapan perkembangan intelektual yang dilalui anak yaitu: a tahap sensorik motor usia 0-2 tahun, b
tahap operasional usia 2-6 tahun, c tahap operasional kongkrit usia 7-12 tahun, d tahap operasional formal usia 12 tahun ke atas. Berdasarkan uraian diatas,
siswa sekolah dasae berada pada tahap operasional kongkrit. Pada tahap ini anak mengembangkan pemikiran logis, masih sangat terikat pada fakta-fakta
perseptual, artinya anak mampu berpikir logis tetapi masih terbatas pada objek- objek kongkrit dan mampu melakukan konservasi.
Bertitik tolak pada perkembangan intelektual dan psikososial siswa sekolah dasar, hal ini menunjukkan bahwa mereka mempunyai karakteristik
sendiri dimana dalam proses berpikirnya mereka belum dapat dipisahkan dari dunia konkret atau hal-hal yang faktual. Dan sedangkan untuk perkembangan
psikososial anak usia sekolah dasar masih berpijak pada prinsip yang sama dimana mereka tidak dapat dipisahkan dari hal-hal yang dapat diamati Santrock,
2007. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
karakteristik siswa SD kelas IV usia 10-13 tahun anak sedang memasuki fase perkembangan yang dinamakan fase operasional konkret yaitu kemampuan
berpikir logis meningkat namun pikiran anak terbatas pada objek-objek yang mereka jumpai dari pengalaman langsung. Untuk membantu pemahaman akan
sesuatu maka diperlukan sebuah media dan dalam dunia pendidikan dikenal dengan media pembelajaran untuk membantu pemahaman siswa akan materi yang
akan disampaikan.
2.5 Kerangka Teori