Senada dengan itu, Hamidjojo juga memberikan batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau
menyebar ide atau gagasan sehingga ide maupun gagasan yang dikemukakan dapat disampaikan kepada penerima gagasan yang dituju Arsyad, 2009: 4.
Definisi lain mengenai pengertian media dipaparkan oleh Gagne dan Briggs dalam Arsyad 2009: 4 sebagai berikut:
Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara
lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide gambar bingkai, foto, gambar grafik, televisi, dan komputer.
Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan
siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar”. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu
yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan kepada penerima agar penerima pesan dapat memperoleh pengetahuan untuk menangkap, memproses,
dan menyusun kembali informasi visual atau verbal yang diberikan.
2.1.2 Jenis dan Karakteristik Media
Media atau bahan sebagai sumber belajar merupakan komponen dari sistem instruksional disamping pesan, orang, teknik latar, dan peralatan. Dalam
perkembangannya media pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah
percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis. Kemudian lahir teknologi audio-visual yang menggabungkan penemuan mekanis dan elektronis untuk
tujuan pembelajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi
mikroprosesor yang melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan interaktif Seels Richey, 1994.
Untuk tujuan-tujuan praktis, ada beberapa jenis karakteristik media yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar mengajar khususnya di Indonesia. Jenis
karakteristik media yang dimaksud adalah media grafis, media audio, dan media proyeksi diam. Semua jenis karakteristik media yang ada biasanya sering disebut
dengan media pendidikan atau media pembelajaran. Arsyad 2009: 29, mengklasifikasikan media berdasarkan perkembangan
teknologi menjadi empat kelompok, yaitu 1 media hasil teknologi cetak, 2 media hasil teknologi audio-visual, 3 media hasil teknologi yang berdasarkan
komputer, dan 4 media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Gagne dalam Sadiman 2011: 23, membuat 7 macam pengelompokan
media, yaitu 1 benda untuk didemonstrasikan, 2 komunikasi lisan, 3 media cetak, 4 gambar diam, 5 gambar gerak, 6 film bersuara, dan 7 mesin
belajar. Ketujuh kelompok media ini dikaitkan dengan kemampuan memenuhi fungsi menurut hierarki belajar.
Pengelompokan lain, dikemukakan oleh Leshin, Pollock Reigeluth Arsyad, 2009: 36, mengklasifikasikan media ke dalam lima kelompok, yaitu 1
media berbasis manusia, meliputi guru, tutor, instruktur, main-peran, kegiatan kelompok, field-trip, 2 media berbasis cetak, meliputi buku penuntun, buku
latihan, alat bantu kerja, dan lembar lepas, 3 media berbasis visual, meliputi buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, gambar, transparansi, slide, 4 media
berbasi audio-visual, meliputi video, film, program slide-tape, televisi, 5 media
berbasis komputer, yakni pengajaran dengan bantuan komputer, interaktif video, hypertext.
Selanjutnya Kemp Dayton dalam Arsyad 2009: 37, mengelompokkan media ke 8 jenis, yaitu: 1 media cetakan, 2 media panjang, 3 overhead
transparacies, 4 rekaman auditape, 5 seri slide dan film strips, 6 penyajian multi image, 7 rekaman video dan film hidup, 8 komputer.
2.1.3 Manfaat Media Pembelajaran