Data Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe

upaya perbaikan dari permasalah yang di dapat pada siklus I. Berikut tabel 3 ringkasan refleksi siklus II. Tabel 3. Ringkasan refleksi siklus II No Hasil refleksi siklus II 1. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran kooperatif tipe STAD meningkat dari 52,5 menjadi 88 2. Siswa masih kurang terfokus dalam kegiatan diskusi kelompok sudah mulai berkurang dari 25,9 menjadi 86,1 3. Rata-rata hasil belajar siswa telah memenuhi KKM yaitu dari 69,97 menjadi 81,05

3. Data Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD Dalam penelitian ini diperoleh data hasil belajar yang berupa data hasil tes dan data hasil observasi, dimana data tersebut digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan keaktifan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi sistem pengapian konvensional kelas X TKR 1 SMK Negeri 4 Semarang. data hasil belajar pada penelitian ini akan di uraikan sebagai berikut. a. Hasil tes siklus I Rata-rata hasil tes siklus I pada materi sistem pengapian konvensional kelas X TKR 1 SMK Negeri 4 Semarang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD secara umum dapat digambarkan seperti tabel 4. Tabel 4. Hasil tes kelas X TKR 1 SMK Negeri 4 Semarang pada siklus I Siklus I Hasil Rata-rata 69,97 Nilai tertinggi 90 Nilai terendah 46 Ketuntasan belajar 30,55 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata hasil tes pada materi sistem pengapian konvensional kelas X TKR 1 SMK Negeri 4 Semarang pada siklus I dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh rata-rata 69,97 dari 36 siswa, dan nilai tertinggi 90 serta nilai terendah 46. Untuk ketuntasan belajar disini diperoleh 30,55 dari seluruh siswa yaitu 11 siswa yang tuntas dari 36 siswa. Dari hasil tes dengan nilai rata- rata dan ketuntasan belajar yang diperoleh diatas dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar belum memenuhi batas Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, yaitu 75. b. Hasil observasi siklus I Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilakukan pada materi sistem pengapian konvensional kelas X TKR 1 SMK Negeri 4 Semarang berdasarkan beberapa indikator yang dapat mengambarkan setiap proses pembelajaran kooperatif tipe STAD pada setiap siklus yang di ikuti oleh siswa. Hal ini juga dapat dilihat dari tabel 5 hasil observasi pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tabel 5. Hasil observasi kelas X TKR 1 SMK Negeri 4 Semarang pada siklus I Hasil dari tabel observasi siklus I dapat dilihat aktifitas siswa juga mempengaruhi dari kurangnya nilai hasil siklus I, yang terinci sebagai berikut: 1 siswa mengikuti pembelajaran STAD 51,9, 2 keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran 24,1, 3 perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran 25, 4 kedisiplinan siswa 100, 5 penugasan yang didapat oleh siswa 88, 6 Tolak ukur keberhasilan pembelajaran yang telah diikuti oleh siswa 25,9.Sedangkan untuk rata-rata keseluruhan No Hal yang diamati Siklus I Jumlah Rata-rata 1. Proses STAD a. Memperhatikan guru 28 51,9 b. Belajar dalam tim 36 c. Mengerjakan tes 92 2. Keaktifan siswa a. Siswa aktif mencatat materi 56 24,1 b. Siswa aktif bertanya 11 c. Siswa aktif mengajukan ide 5,6 3. Perhatian siswa a. Diam dan tenang 31 25 b. Terfokus pada materi 5,6 c. Antusias 39 4. Kedisiplinan a. Kehadiran absensi 100 100 b. Datang tepat waktu 100 c. Pulang tepat waktu 100 a. Mengerjakan semua tugas 92 s a observasi pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu 52,5. Kurang maksimalnya nilai tes pada materi sistem pengapian konvensional kelas X TKR 1 SMK Negeri 4 Semarang pada siklus I ini kemungkinan disebabkan faktor keaktifan siswa yang dapat dilihat pada tabel observasi siklus I, menjadikan siswa memperoleh nilai yang kurang. Selain itu siswa belum sepenuhnya bisa menerima model pembelajaran yang diterapkan yaitu dengan model pembelajaran tipe STAD. a. Hasil tes siklus II Hasil tes siklus II pada materi sistem pengapian konvensional kelas X TKR 1 SMK Negeri 4 Semarang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berdasarkan apa yang telah dilakukan perbaikan mengenai apa saja kekurangan yang terdapat pada siklus I telah mengalami peningkatan. Adapun hasil tes pembelajaran kooperatif tipe STAD diuraikan pada tabel 6 sebagai berikut. Tabel 6. Hasil tes kelas X TKR 1 SMK Negeri 4 Semarang pada siklus II Siklus II Hasil Rata-rata 81,05 Nilai tertinggi 96 Nilai terendah 70 Ketuntasan belajar 86,11 Dari tabel 6 hasil tes siklus II diatas menunjukkan bahwa rata-rata hasil tes pada materi sistem sistem pengapian konvensional kelas X TKR 1 SMK Negeri 4 Semarang pada siklus II dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh rata-rata yang cukup meningkat dari siklus I yaitu sebesar 81,05 dari 36 siswa, dan nilai tertinggi mencapai 96 serta nilai terendah 70. Untuk ketuntasan belajar disini juga meningkat yaitu 86,11 dari seluruh siswa yaitu 31 siswa yang tuntas dari 36 siswa. Dari hasil tes dengan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar yang diperoleh diatas dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar sudah memenuhi batas Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, yaitu 75. Hal ini disebabkan karena dilakukan perbaikan-perbaikan pada siklus I sehingga kelemahan yang ada pada siklus II dapat diminimalisir dengan baik. b. Hasil observasi siklus II Pada siklus II ini diperoleh hasil observasi yang sudah cukup meningkat dari pada siklus sebelumnya. Hal ini juga dapat dilihat dari tabel 7 hasil observasi pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tabel 7. Hasil observasi kelas X TKR 1 SMK Negeri 4 Semarang pada siklus II Dari hasil tabel diatas dapat dilihat aktifitas siswa sudah cukup baik dari pada siklus I, yang terinci sebagai berikut: 1 siswa mengikuti pembelajaran STAD 86,1, 2 keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran 75,9, 3 perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran 79,6, 4 kedisiplinan siswa 100, 5 penugasan yang didapat oleh siswa 100, 6 Tolak ukur keberhasilan pembelajaran yang telah diikuti oleh siswa 86,1.Sedangkan untuk rata-rata keseluruhan observasi pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu 88. Dalam siklus II ini para siswa sudah dapat mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang telah diterapkan dan cukup antusias untuk mengikuti pembelajaran kooperatif tipe STAD yang telah No Hal yang diamati Siklus II Jumlah Rata-rata 1. Proses STAD a. Memperhatikan guru 81 86,1 b. Belajar dalam tim 78 c. Mengerjakan tes 100 2. Keaktifan siswa a. Siswa aktif mencatat materi 97 75,9 b. Siswa aktif bertanya 78 c. Siswa aktif mengajukan ide 53 3. Perhatian siswa a. Diam dan tenang 75 79,6 b. Terfokus pada materi 89 c. Antusias 75 4. Kedisiplinan a. Kehadiran absensi 100 100 b. Datang tepat waktu 100 c. Pulang tepat waktu 100 5. Penugasan a. Mengerjakan semua tugas 100 100 b. Ketepatan mengumpulkan tugas 100 c. Mengerjakan sesuai perintah 100 6. Tolak ukur keberhasilan pembelajaran a. Pemahaman terhadap materi 92 86,1 b. Bertanya kepada guru 86 c. Berdiskusi dengan kelompoknya 81 diterapkan. Hal ini dapat dibuktikan sesuai dengah hasil peningkatan rata-rata hasil observasi dari pada siklus yang sebelumnya.

C. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENERAPKAN DASAR �.

0 1 23

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.

0 1 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI CAHAYA.

0 6 34