Metode Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Uji Coba Instrumen Penelitian

2. Variabel Terikat Variabel terikat yaitu varibel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam materi sistem pengapian konvensional pada kelas X TKR di SMK Negeri 4 Semarang.

D. Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode observasi, dimana dilakukan observasi tentang jalannya pengelolaan kelas dan aktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh guru. Selanjutnya dengan metode tes berupa soal pilihan ganda dimana untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions STAD.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian Arikunto, 2010:262. Pada penelitian tindakan kelas ini instrumen yang digunakan adalah instrumen tes dan nontes. Instrumen tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa secara klasikal, sedangkan instrumen non tes berupa lembar-lembar pengamatan siswa dan pengajar saat pembelajaran sedang berlangsung. a. Instrumen Tes Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes pilihan ganda. Tes diberikan kepada subjek penelitian sesudah pelaksanaan tindakan kelas. Dalam pembuatan instrumen penelitian ini mengacu kepada indikator soal. Indikator soal ini merupakan pokok bahasan atau materi yang telah disampaikan. Untuk indikator soal yang digunakan adalah : 1. Prinsip kerja sistem pengapian. 2. Komponen-komponen sistem pengapian dan fungsinya. 3. Mengidentifikasi gangguan sistem pengapian. b. Instrumen Nontes Pengumpulan data dengan instrumen nontes menggunakan metode observasi, karena dalam penelitian ini observasi mampu mendiskripsikan tentang banyak hal, diantaranya tentang penilaian siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Indikator yang digunakan dalam penilaian siswa ini adalah : 1. Proses STAD 2. Keaktifan siswa 3. Perhatian siswa 4. Kedisiplinan siswa 5. Penugasan 6. Tolak ukur keberhasilan pembelajaran

3. Uji Coba Instrumen Penelitian

a. Validitas Soal Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Arikunto, 2010:211. Rumus untuk menghitung validasi menggunakan korelasi point biserial. Rumus korelasi antara dua variabel, dalam penelitian ini digunakan untuk mencari korelasi antara item dengan seluruh tes atau validasi item. Adapun rumus korelasi point biserial yaitu: Arikunto, 2006:283 Keterangan : = Koefisien korelasi point biserial Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item yang dicari korelasinya dengan tes Mean skor total skor rata-rata dari seluruh pengikut tes Standar deviasi skor total. Proposi subjek yang menjawab betul item tersebut. 1-p Setelah didapat nilai kemudian disesuaikan dengan nilai r tabel korelasi product-moment. Apabila r tabel korelasi product-moment maka soal dikatakan valid, tetapi jika Apabila r tabel korelasi product-moment maka soal dikatakan tidak valid. Harga kritik dari r product-moment pada N= 34 adalah 0,339 Arikunto, 2006:359. Dalam penelitian ini melakukan uji validitas terhadap 35 soal. Dari 35 soal tersebut didapatkan 5 soal diantaranya tidak valid. Dalam hal ini memutuskan untuk membuangtidak menggunakan soal yang tidak valid tersebut, hal itu dikarenakan pembuatan soal tersebut didasarkan pada indikator kompetensi dasar yang terdiri dari beberapa soal sesuai dengan indikator tersebut. Jadi jika salah satu soal saja yang tidak digunakan pada indikator tersebut, maka masih dapat terwakili oleh soal yang lain. Jadi setelah melakukan uji validitas, dari data diatas mendapatkan 30 soal yang valid dari 35 soal. Soal yang tidak valid tersebut adalah soal no 15, 20, 21, 26, 31. b. Reliabilitas Soal Reliabilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu Arikunto, 2010: 221. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas penelitian dapat menggunakan uji reliabilitas internal dapat ditentukan dengan rumus K-R.21. Rumus ini digunakan untuk tes item yang dibuat sistematikanya menggunakan pilihan ganda dan memberikan harga yang lebih rendah dari rumus K-R 20. Adapun kebaikan K- R 21 ialah, bahwa proses perhitungannya relatif lebih sederhana atau lebih mudah, sedangkan kelemahannya ialah, bahwa hasil perhitungannya kurang teliti Sudijono 2006:253. Arikunto, 2010:232 Keterangan : r 11 = Reliabilitas Instrumen k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan M = Skor rata-rata V t = Varians total Jika r 11 hitung r tabel product-moment maka perangkat soal tersebut reliabel dan jika sebaliknya yaitu r 11 hitung r tabel product-moment maka soal tidak reliabel. Berdasarkan hasil uji realibilitas terhadap instrumen menggunakan rumus tersebut diperoleh hasil sebesar 0,755. Harga kritik dari r product-moment pada N= 34 adalah 0,339 Arikunto, 2010:402. Karena koefisien reliabilitas tersebut lebih besar dari nilai r tabel dapat dinyatakan bahwa instrument tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian. c. Taraf Kesukaran Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dapat diketahui dengan menghitung indeks kesukaran pada tiap butir soal dengan menggunakan rumus : P = JS B Sukestiyarno dan Wardono, 2009:62 Keterangan : P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut. 0 ≤ 0,30 adalah soal sukar, 0,30 ≤ 0,70 adalah soal sedang, 0,70 ≤ 1,00 adalah soal mudah. Dari perhitungan diperoleh butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35 adalah butir soal kategori sedang dan butir soal nomor 26, 31 adalah kategori sukar. Butir-butir item tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir item yang baik, apabila butir-butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajat kesukaran item itu adalah sedang atau cukup Sudijono, 2006:370.

E. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENERAPKAN DASAR �.

0 1 23

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.

0 1 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI CAHAYA.

0 6 34