49
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ex-post facto. Jenis
penelitian ex-post facto merupakan penelitian yang dilakukan atas peristiwa
yang telah terjadi dan kemudian meruntut ke belakang untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel tertentu dengan variabel lainnya tanpa
adanya manipulasi langsung terhadap variabel independen. Pada penelitian ini akan mengungkap mengenai pengaruh persepsi siswa tentang metode
mengajar guru, persepsi siswa tentang fasilitas belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa Kompetensi Keahlian teknik audio video di SMK
N 3 yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 3 Yogyakarta yang beralamatkan di Jalan R.W Monginsidi No.2 Yogykarta. Waktu penelitian dilaksanakan pada
bulan Januari hingga Februari 2014.
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian menurut Sugiyono 2010: 117, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini
50 adalah seluruh siswa Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video SMK N 3
Yogyakarta yang berjumlah 199 siswa, dengan rincian populasi sebagai berikut:
Tabel 3. Jumlah Siswa Anggota Populasi Kelas
Jumlah X TAV 1
32 X TAV 2
32 XI TAV 1
33 XI TAV 2
35 XII TAV 1
34 XII TAV 2
33
TOTAL POPULASI 199
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2010: 118. Apabila populasi sangat besar dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang terdapat dalam populasi, karena adanya keterbatasan waktu dan biaya, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar mewakili populasi representatif.
Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil
jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi atau diberlakukan umum Sugiyono, 2010: 126.
Sampel merupakan bagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data, syarat yang paling penting dalam mengambil sampel adalah
jumlah sampel yang mencukupi dan profil sampel yang dipilih harus
51 mewakili Sukardi, 2012: 54. Perhitungan jumlah sampel pada penelitian
ini menggunakan rumus berikut: S =
�
2
� � −� �
2
�− +�
2
� −�
Dimana: S
= Jumlah sampel N
= Jumlah populasi P = Proporsi populasi sebagai dasar asumsi pembuatan tabel. Harga ini
diambil P = 0,50. X
2
= Nilai tabel chisquare untuk satu derajat kebebasan relatif level
konfiden yang diinginkan. X
2
= 3,841 tingkat kepercayaan 0,95. d = Derajat ketepatan yang direkfleksikan oleh kesalahan yang dapat
ditoleransi dalam fluktuasi proporsi sampel P, d umumnya diambil 0,05. Sukardi, 2012: 55
Sehingga dari rumus di atas, maka jumlah sampel dari penelitian ini adalah:
S =
�
2
� � −� �
2
�− +�
2
� −�
S =
. ∙
∙ , − , ,
2
− + , ∙ ,
− ,
S =
. − ,
,
2
+ . − ,
S =
. ,
+ ,
S =
. .
S = 130, 77 ≈ 131 siswa
Jumlah sampel keseluruhan tersebut diproporsionalkan ke dalam tiap kelas yang ada. Perhitungan sampel secara random yang
diproporsionalkan dapat dilihat pada tabel 4 berikut: