Manajemen pendidikan KAJIAN TEORI
16 Kepemimpinan adalah keseluruhan aktivitas dalam rangka mempengaruhi
orang agar mau bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang memang diinginkan bersama Martoyo, 2000:176. Kepemimpinan adalah kemampuan
seseorang seandainya dijadikan pemimpin untuk mempengaruhi, menggerakkan, serta mengarahkan anak buahnya ke arah tujuan tertentu Nitisemito, 2001:70.
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dan menterjemahkan keinginan- keinginan para anggota atau pengikut yang menekankan pada tujuan dan sasaran
organisasi melalui kegiatan memberi motivasi, memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan anggota, dan memberi dukungan pada kelompok-kelompok
tertentu di luar organisasi dan di dalam organisasi, Yulk Syaiful Sagala, 2000:146
Veithzal Rivai 2004: 2 mendefinisikan kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku
pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan juga
dikatakan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubungannya dengan pekerjaan para anggota kelompok. Hal ini
berimplikasi pada tiga hal yaitu : 1 Kepemimpinan itu melibatkan orang lain baik itu bawahan maupun pengikut, 2 Kepemimpinan itu melibatkan
pendistribusian kekuasaan pemimpin dan anggota kelompok secara seimbang, karena anggota kelompok bukanlah tanpa daya, 3 Adanya kemampuan untuk
menggunakan bentuk kekuasaan yang berbeda untuk mempengaruhi tingkah laku pengikutnya melalui berbagai cara.
17 Kepemimpinan dalam penyelenggaraan satuan pendidikan mempunyai
pengertian seperti di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 pasal 12 ayat 1, bahwa kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan
pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, pendayagunaan dan pemeliharaan sarana prasarana. Kepemimpinan kepala
sekolah dikemukakan Permadi 2000: 24, bahwa “kepemimpinan kepala sekolah dalam mengarahkan dan memanfaatkan segala sumber daya yang tersedia sangat
menentukan keberhasilan proses belajar di sekolah”. Wahjosumdijo 2007:105, mengemukakan bahwa:
Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin harus mampu 1 mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya diri para
guru, staf, dan siswa dalam melaksanakan tugas masing-masing; 2 memberikan bimbingan dan mengarahkan para guru, staf, dan para siswa
memberikan dorongan memacu dan berdiri di depan demi kemajuan dan memberikan isnpirasi sekolah dalam mencapai tujuan.
Berdasarkan definisi di atas, bahwa seorang kepala sekolah sebagai pemimpin
mempunyai tanggung jawab untuk memberikan motivasi dan bimbingan yang kuat, mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan
ketrampilan kepada sumber daya guru, staf, dan peserta didik agar berkemauan dengan penuh semangat dan percaya diri dalam meningkatkan kualitas
pendidikan. Keberhasilan sekolah ditentukan oleh perilaku kepemimpinan seorang kepala sekolah dalam melakukan pekerjaan. Sedangkan manajerial kepala sekolah
didukung dengan perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan atau pengendalian. Demikian juga kepala sekolah sebagai pemimpin berwenang
mangatur, mengelola, mengarahkan, dan memanfaatkan segala sumber daya guru, staf, dan peserta didik yang tersedia, dan mengupayakan sarana dan prasarana
18 yang diperlukan untuk kepentingan kegiatan proses pembelajaran. Pemimpin
pendidikan kepala sekolah pada era reformasi harus menunjukkan profil sekolah yang dipimpinnya. Berdasarkan profil sekolah, maka kepala sekolah selaku
pemimpin menggambarkan dan mendeskripsikan sekolah di saatnya. Kepala sekolah mengajak semua guru, orang tua peserta didik, dan komite sekolah untuk
membicarakan profil sekolah, merumuskan visi, misi, strategi dan program kerja sekolah.