Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN

48 penelitian yaitu kemampuan kepala sekolah dalam perencanaan, pengorganisasian, pengaktifan dan pengawasan yang dilakukan, menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya di SMA Negeri II Wonogiri. 2. Wawancara Teknik ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi-informasi yang mendalam tentang kemampuan manajerial yang dimiliki oleh kepala sekolah di SMA Negeri II Wonogiri. Dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara terpimpin, yaitu dalam wawancara berpedoman dengan pedoman wawancara yang sudah dibuat sebelumnya. Pedoman wawancara digunakan sebagai kontrol agar tidak terjadi penyimpangan terhadap masalah yang diteliti mengenai kemampuan manajerial yang dimiliki oleh kepala sekolah di SMA Negeri II Wonogiri. Dalam pelaksanaan wawancara ini, pertanyaan diajukan kepada semua informan yaitu : 1 kepala sekolah; 2 wakil kepala sekolah. 3. Dokumentasi Teknik dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang telah tersedia dalam bentuk arsip atau buku yang mendukung penelitian. Pengumpulan data yang diperoleh dari hasil laporan- laporan dan keterangan-keterangan tertulis, tergambar, terekam, maupun tercetak. Cara ini digunakan untuk memperoleh data tertulis yang berhubungan dengan penelitian. 49

F. Teknik Analisis Data Deskriptif

West mengajukan teknik analisa data deskriptif karena peneliti memungkinkan untuk melakukan hubungan antarvariabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal West, 1982 dalam Sukardi, 2004:211. Di samping itu, penelitian deskriptif juga merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang. Peneliti melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya. Dalam menganalisa penelitian deskriptif terdapat beberapa tahapan-tahapan yang perlu dilakukan Sugiyono, 2010:209, diantaranya : 1. Perumusan Masalah Metode penelitian manapun harus diawali dengan adanya masalah, yakni pengajuan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang jawabannya harus dicari menggunakan data dari lapangan. Peneliti mendapatkan data langsung dari subjek melalui metode wawancara terpimpin, dimana data tersebut direkam dengan recorder dan dibantu alat tulis lainya. Kemudian dibuatkan transkipnya dengan mengubah hasil wawancara dari bentuk rekaman menjadi bentuk tertulis secara verbatim. Data yang telah didapat dibaca berulang-ulang agar penulis mengerti benar data atau hasil yang telah di dapatkan.