Mengelola kegiatan produksi atau jasa

39 aktivitas individu atau kelompok untuk mencapai tujuan. Menurut Hadari Nawawi dan Martini Hadari 2004: 9 kepemimpinan merupakan kemampuan mendorong sejumlah orang agar bekerjasama dalam melaksankan kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan bersama. Kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi pikiran, perasaan, tingkah laku, dan mengarahkan semua fasilitas untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Menurut Hadari Nawawi dan Martini Hadari 2004: 9 kepala sekolah dituntut memiliki kompetensi jiwa kepemimpinan yaitu: 1 mampu memilih strategi yang tepat untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah, 2 memiliki kewenangan dan kesan postif untuk mempengaruhi bawahan dan orang lain, 3 memiliki kemampuan intelektual sebagai smart school principal agar mampu memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, 4 memiliki kemampuan mengambil keputusan secara terampil cepat, tepat, dan cekat, 5 memiliki kemampuan untuk mendorong perubahan inovasi sekolah, 6 memiliki komunikasi secara lancar, 7 mampu menggalang kerja tim yang kompak, cerdas, dan dinamis, 8 mampu mendorong segala kegiatan yang bersifat kreatif, 9 menciptakan sekolah sebagai organisasi belajar learning organization Depdikbud, 2002: 21. Berdasarkan definisi dari beberapa ahli tersebut, maka kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggerakkan, memotivasi, mengajak, mengarahkan, membimbing, memerintah, dan mempengaruhi pikiran, perasaan, dan tingkah laku orang lain dengan maksud agar mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. 40

F. Penelitian yang relevan

Penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian terdahulu, diantaranya adalah : Penelitian Kusnan 2007, yang meneliti tentang kemampuan manajerial kepala madrasah dan implikasinya terhadap kinerja guru. Hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan manajerial kepala madrasah merupakan salah satu asset yang penting dan strategis dalam kerangka pengembangan madrasah yang berkualitas. Dalam era otonomi pendidikan, madrasah mempunyai kewenangan yang luas dalam mengelola institusinya. Hal ini berarti kemajuan dan kemunduran madrasah ada pada warga madrasah yang bersangkutan yang dalam hal ini kepala madrasah, para guru, karyawan, dan siswa serta stakeholder lainnya. Untuk dapat mencapai keunggulan dan kualitas institusi, diperlukan kemampuan manajerial kepala madrasah yang memadai sehingga dapat memimpin dan menggerakkan semangat kerja dan performance para guru dan seluruh komponen madrasah secara lebih optimal. Dengan demikian, kualitas proses pendidikan dan pembelajaran akan menjadi lebih efektif, efisien, dan produktif yang pada akhirnya akan dapat mencapai tingkat keunggulan excellence yang diharapkan. Penelitian Atep Yogaswara 2010, yang meneliti tentang kontribusi manajerial kepala sekolah dan sistem informasi kepegawaian terhadap kinerja mengajar guru Analisis Deskriptif pada Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta. P enelitian ini secara fokus mengkaji kontribusi kemampuan manajerial kepala sekolah dan sistem informasi kepegawaian terhadap kinerja mengajar guru pada sekolah menengah pertama negeri. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analisis. Pelaksanaan penelitian