38 mengarahkan menunjukkan kemampuan pemimpin melibatkan bawahan dalam
komunikasi satu arah. Bentuk komunikasi satu arah diantaranya adalah menetapkan peranan yang harus dilakukan bawahan, memberitahu bawahan
mengenai apa tugas yang harus dikerjakan dan melakukan pengawasan kepada bawahan. Perilaku mendukung menunjukkan kemampuan pemimpin melibatkan
diri dalam komunikasi dua arah seperti mendengar, menyediakan dukungan dan dorongan, memudahkan interaksi, dan melibatkan bawahan dalam pengambilan
keputusan.
3. Kerjasama
Salah satu peranan pemimpin di sekolah adalah untuk mengajak agar setiap warga sekolah bersedia melakukan kerjasama dalam membangun sekolah.
Keberhasilan kepala sekolah memerlukan kerjasama dengan bawahan. Fungsi kepala sekolah adalah merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan
mengawasi seluruh kegiatan pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah. Disamping itu berfungsi mewujudkan hubungan manusiawi yang harmonis dalam
rangka membina dan mengembangkan kerjasama antar personil, agar secara serempak seluruhnya bergerak ke arah pencapaian tujuan melalui kesediaan
melaksanakan tugas masing-masing secara efektif dan efisien.
4. Kepemimpinan
Istilah kepemimpinan leadership berisi konotasi mengenai citra individu- individu yang berkuasa dan dinamis yang memimpin dan mengendalikan serta
mengarahkan tujuan-tujuan organisasi. Indriyo Gitosudarmo dan I Nyoman Sudita 2000: 123 mengartikan kepemimpinan sebagai suatu proses mempengaruhi
39 aktivitas individu atau kelompok untuk mencapai tujuan. Menurut Hadari Nawawi
dan Martini Hadari 2004: 9 kepemimpinan merupakan kemampuan mendorong sejumlah orang agar bekerjasama dalam melaksankan kegiatan-kegiatan yang
terarah pada tujuan bersama. Kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi pikiran, perasaan, tingkah laku, dan mengarahkan semua fasilitas
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Menurut Hadari Nawawi dan Martini Hadari 2004: 9 kepala sekolah
dituntut memiliki kompetensi jiwa kepemimpinan yaitu: 1 mampu memilih strategi yang tepat untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah,
2 memiliki kewenangan dan kesan postif untuk mempengaruhi bawahan dan orang lain, 3 memiliki kemampuan intelektual sebagai smart school principal
agar mampu memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, 4 memiliki kemampuan mengambil keputusan secara terampil cepat, tepat, dan cekat,
5 memiliki kemampuan untuk mendorong perubahan inovasi sekolah, 6 memiliki komunikasi secara lancar, 7 mampu menggalang kerja tim yang
kompak, cerdas, dan dinamis, 8 mampu mendorong segala kegiatan yang bersifat kreatif, 9 menciptakan sekolah sebagai organisasi belajar learning
organization Depdikbud, 2002: 21. Berdasarkan definisi dari beberapa ahli tersebut, maka kepemimpinan dapat
diartikan sebagai kemampuan untuk menggerakkan, memotivasi, mengajak, mengarahkan, membimbing, memerintah, dan mempengaruhi pikiran, perasaan,
dan tingkah laku orang lain dengan maksud agar mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.