Penentuan Subjek dan Objek Penelitian

36 berpartisipasi serta terlibat langsung dalam kegiatan yang dilakukan, oleh karena itu dengan observasi partisipatif ini diharapkan peneliti dapat memperoleh data yang lebih lengkap dan mendalam. Observasi digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil diklat dan dampak dari program diklat pendamping PKH di BBPPKS Yogyakarta. 2. Wawancara Melakukan wawancara secara mendalam meliputi menanyakan pertanyaan dengan format terbuka, mendengarkan dan merekamnya, dan kemudian menindaklanjuti dengan pertanyaan tambahan yang terkait. Menurut Michael Quinn Patton 2006: 183 melakukan wawancara secara mendalam merupakan sumber penting bagi data kualitatif dalam evaluasi. Evaluator memerlukan kecakapan melakukan wawancara untuk mencari apa yang diinginkan oleh pemangku kepentingan dari suatu evaluasi, mengumpulkan informasi untuk digunakan dalam merencanakan kajian, dan memahami konteks untuk evaluasi. Michael Quinn Patton 2006: 185 mengemukakan ada tiga pendekatan dasar dalam mengumpulkan data kualitatif melalui wawancara mendalam, wawancara terbuka. Tiga pendekatan itu mencakup tiga jenis persiapan konseptualisasi, dan instrumentasi yang berbeda. Setiap pendekatan memiliki kekuatan dan kelemahan, dan masing-masing melayani suatu tujuan yang berbeda. Tiga pilihan itu adalah: 1 wawancara percakapan informal, 2 pendekatan pedoman wawancara umum, dan 3 wawancara terbuka yang dibakukan. 37 Wawancara dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara secara mendalam dan semi terstruktur. Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi mengenai proses pelaksanaan diklat, hasil diklat, dan dampak dari program diklat pendamping PKH di BBPPKS Yogyakarta. 3. Dokumentasi Menurut Michael Quinn Patton 2006: 149 dokumen merupakan sumber yang kaya informasi. Adalah penting pada setiap awal evaluasi merundingkan akses terhadap dokumen dan rekaman program. Evaluator harus berupaya megantisipasi sebanyak mungkin atas sumber informasi yang berbeda. Dokumen program seperti ini menyajikan pada evaluator informasi tentang banyak hal yang tidak dapat diamati karena itu bisa jadi telah berlangsung sebelum evaluasi dimulai. Selain itu, dokumen program menyediakan informasi yang berharga karena dapat dipelajari oleh evaluator secara langsung dengan membacanya; tetapi itu juga menyediakan rangsangan untuk membangkitkan pertanyaan yang hanya dapat dkejar melalui pengamatan langsung dan wawancara. Dokumen program melayani dua tujuan: 1 ia adalah sumber dasar infomasi tentang kegiatan dan proses program, dan 2 dapat memberi evaluator ide tentang pertanyaan penting selanjutnya melalui pengamatan dan wawancara yang lebih langsung. Teknik dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data mengenai data proses pelaksanaan diklat, hasil diklat, dan dampak dari program diklat pendamping PKH di BBPPKS Yogyakarta.

Dokumen yang terkait

Sistem evaluasi manfaat diklat di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS)

0 6 65

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP EVALUASI PROGRAM DIKLAT ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (BBPPKS) LEMBANG BANDUNG.

1 7 53

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL: Studi Evaluatif Program Pelatihan Pejabat Fungsional Pekerja Sosial Tingkat II di BBPPKS Bandung.

0 4 58

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PESERTA DIKLAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI BBPPKS (BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL).

0 2 42

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENDAMPING PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) ANGKATAN IX DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL YOGYAKARTA.

0 12 168

EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENDAMPING KUBE ANGKATAN III DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL ( BBPPKS) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 2 209

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMANTAPAN PENDAMPING KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL YOGYAKARTA.

0 2 183

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Yogyakarta Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman.

0 0 89

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL YOGYAKARTA.

0 2 57

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI: BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (BBPPKS) YOGYAKARTA.

1 7 60