Waktu dan Tempat Program Diklat Pendamping PKH
                                                                                60
Perubahan  positif  tersebut  merupakan  hasil  evaluasi  dari  efek positif  atau  negatif  dari  program  diklat  pendamping  PKH,  dan  ini
dirasakan  oleh  alumni  peserta  diklat  atau  selaku  pendamping  PKH  dan peserta  PKH  itu  sendiri  selaku  penerima  manfaat.  Selanjutnya
diungkapkan oleh SD: “Saya  yakin  dampaknya  bagus  dan  tidak  ada  yang  tidak  sesuai
dengan harapan. ”
Sependapat dengan HW: “Sejauh ini tidak ada, semuanya berjalan sesuai  dengan apa  yang
diharapkan. ”
Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada perubahan yang tidak diharapkan, semuanya terlihat sangat baik dan sesuai
dengan  apa  yang  diharapkan.  Peserta  diklat  yang  sudah  dinyatakan  lulus, selanjutnya  mereka  bekerja  sebagai  pendamping  PKH  di  daerahnya
masing-masing.  Berikut  pernyataan  SD  mengenai  dampak  dari  program diklat dalam pelaksanaan PKH:
“Saya yakin dampaknya terbagus, karena kebanyakan peserta dari kabupaten Bantul dan program PKH Bantul ini merupakan program
PKH yang memang sudah bagus.”
Selanjutnya diungkapkan oleh HW: “Yang jelas pertemuan kelompok lancar, dilakukan 1 bulan sekali.
Untuk pendampingan pendidikan dan kesehatan juga semakin baik karena mereka terus diingatkan tentang kewajiban peserta PKH.”
Diklat pendamping PKH memiliki dampak yang bagus, khususnya dalam  pendampingan  peserta  PKH  dalam  pelayanan  kesehatan  dan
61
pendidikan yang semakin lancar dan baik. Seperti yang telah disimpulkan dalam laporan pendamping PKH WS:
a.  Pendamping  mulai  melaksanakan  tugas  pendampingan  di  kecamatan secara  rutin  setiap  hari  kerja  Senin
– Jumat selain juga menjalankan tugas pendampingan langsung dilapangan.
b.  Setelah  dilakukan  sosialisasi  PKH  kepada  Petugas  Faskes  dan  Fasdik, kerjasama  menjadi  lebih  solid  sebagai  mitra  kerja  dan  pendamping
PKH dan petugas faskes dan Fasdik dapat bekerja sama dengan baik. Tingkat partisipasi peserta PKH dalam mengakses pendidikan dan
kesehatan memiliki pengaruh terhadap tingkat keberhasilan suatu program PKH. Berikut pernyataan HW:
“Bagus sekali, sekarang lebih bagus, ibu hamil rutin sebulan sekali ke  posyandu.  Sebelum  diklat  banyak  bantuan  yang  kepotong  dan
setelah diklat berkurang untu k bantuan yang kepotong.”
Sependapat dengan SH: “sangat aktif, pada pertemuan kelompok 90  pada datang.”
Berdasarkan  dua  pernyataan  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa tingkat partisipasi peserta PKH dalam menjalankan kewajibannya sebagai
peserta  PKH  sangat  bagus  dan  aktif.  Seperti  berdasarkan  hasil  observasi yang dilakukan oleh peneliti ketika perkumpulan kelompok, 100  peserta
PKH hadir dan terlihat begitu sangat berpartisipasi dalam mengikutinya. Program  PKH  kabupaten  Bantul  menjadi  lebih  baik,  khususnya
dalam peningkatan kesadaran akan pentingnya pendidikan dan kesehatan.