Manajemen Sumber Daya Manusia MSDM

18 fundamental baik secara intelektual maupun emosional ke arah alam dan sesama manusia. Jean Jaques Rousseau menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha memberi bekal yang tidak ada pada masa kanak-kanak akan tetapi dibutuhkannya pada masa dewasa. Sedangkan J. Gielen and S. Strasser, menyebut pendidikan sebagai segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rokhaninya ke arah kedewasaan. Berdasarkan beberapa pengertian pendidikan dari para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana sebagai upaya untuk memanusiakan manusia dan meningkatkan kompetensi peserta didik melalui proses pembelajaran yang dilakukan, baik secara inforrmal, formal, maupun nonformal. Istilah pelatihan merupakan terjemahan dari kata “training” dalam bahasa Inggris. Secara harfiah akar kata “training” adalah “train”, yang berarti: 1 memberi pelajaran dan praktik give teaching and practice, 2 menjadikan berkembang dalam arah yang dikehendaki cause to grow in a required direction, 3 persiapan preparation, dan praktik practice Mustofa Kamil. 2010: 3. Instruksi Presiden No.15 tahun 1974, pengertian pelatihan dirumuskan sebagai berikut: “Pelatihan adalah bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku, dalam waktu yang relatif 19 singkat, dan sengan menggunakan metode yang lebih mengutamakan praktik daripada teori”. Sedangkan Roger Buckley and Jim Caple 2004 menjelaskan bahwa: “Training is a planned and systematic effort to modify or develop knowledgeskillattitude through learning experience, to achieve effective performance in an activity or range of activities. Its purpose, in the work situation, is to enable an individual to acquire abilities in order that he or she can perform adequately a given task or job”. Berdasarkan penjelasan diatas dapat diterjemahkan bahwa, pelatihan adalah upaya terencana dan sistematis untuk mengubah atau mengembangkan pengetahuan keterampilan sikap melalui pengalaman belajar, untuk mencapai kinerja yang efektif dalam suatu kegiatan atau berbagai kegiatan. Tujuannya, dalam situasi kerja, adalah untuk memungkinkan seorang individu untuk memperoleh kemampuan agar ia dapat melakukan cukup tugas yang diberikan atau pekerjaan. Pelatihan biasanya diasosiasikan pada mempersiapkan seseorang dalam melaksanakan suatu peran atau tugas, biasanya dalam dunia kerja. Namun demikian, pelatihan bisa juga dilihat sebagai elemen khusus atau keluaran dari suatu proses pendidikan yang lebih umum. Peter mengemukakan; “Konsep pelatihan bisa diterapkan ketika 1 ada sejumlah jenis keterampilan yang harus dikuasai, 2 latihan diperlukan untuk menguasai keterampilan tersebut, 3 hanya diperlukan sedikit penekanan pada teori”. 20 Berdasarkan beberapa pengertian pendidikan dari para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa, pelatihan merupakan usaha sadar dan terencana dalam mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik melalui proses pembelajaran untuk menunjang tugas dan peran pekerjaannya. Moekijat dalam Mustofa Kamil 2010: 11 mengatakan bahwa tujuan umum pelatihan adalah untuk: 1. Mengembangkan keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih efektif. 2. Mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional. 3. Mengembangkan sikap, sehingga dapat menimbulkan kemauan untuk bekerjasama. Sedangkan menurut Marzuki dalam Mustofa Kamil 2010: 11 mengatakan ada tiga tujuan pokok yang harus dicapai dengan pelatihan, yaitu: 1. Memenuhi kebutuhan organisasi. 2. Memperoleh pengertian dan pemahaman yang lengkap tentang pekerjaan dengan standar dan kecepatan yang telah ditetapkan dan dalam keadaan yang normal serta aman. 3. Membantu para pemimpin organisasi dalam melaksanakan tugasnya.

Dokumen yang terkait

Sistem evaluasi manfaat diklat di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS)

0 6 65

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP EVALUASI PROGRAM DIKLAT ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (BBPPKS) LEMBANG BANDUNG.

1 7 53

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL: Studi Evaluatif Program Pelatihan Pejabat Fungsional Pekerja Sosial Tingkat II di BBPPKS Bandung.

0 4 58

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PESERTA DIKLAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI BBPPKS (BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL).

0 2 42

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENDAMPING PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) ANGKATAN IX DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL YOGYAKARTA.

0 12 168

EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENDAMPING KUBE ANGKATAN III DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL ( BBPPKS) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 2 209

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMANTAPAN PENDAMPING KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DI BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL YOGYAKARTA.

0 2 183

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Yogyakarta Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman.

0 0 89

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL YOGYAKARTA.

0 2 57

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI: BALAI BESAR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL (BBPPKS) YOGYAKARTA.

1 7 60