Jenis-jenis Gaya Belajar Gaya Belajar Siswa 1. Pengertian Belajar

menjalankan berbagai peranan, misalnya sebagai ahli bahan pelajaran, sumber informasi, instruktur, pengatur pelajaran, evaluator. Ia harus sanggup menentukan metode mengajar-belajar yang paling serasi, bahan yang sebaiknya dipelajari secara individual menurut gaya belajar masing-masing, serta bahan untuk seluruh kelas. Berdasarkan berbagai pendapat para ahli tersebut, gaya belajar berarti cara berpikir, merasa, mengamati, dan bertingkah laku yang konsisten tidak berubah dari awal hingga kini serta memiliki nilai seni yang cenderung berbeda pada masing-masing individu.

5. Jenis-jenis Gaya Belajar

Type gaya belajar siswa di sekolah dapat dibagi dalam empat jenis, yaitu “gaya belajar pada permulaan belajar; gaya belajar pada waktu menerima pelajaran; gaya belajar pada waktu menyerap pelajaran dan gaya belajar pada waktu memecahkan masalah atau menjawab soal ”. 17 Pada masing-masing gaya belajar tersebut ada yang baik dan ada pula yang tidak baik sehingga perlu dimodifikasi. Adapun gaya belajar tersebut adalah sebagai berikut : a. Gaya belajar siswa pada permulaan belajar Gaya belajar ini ada dua macam, yaitu : Field Dependence dan Field Independence. Gaya belajar Field Dependence ialah “gaya belajar siswa yang mau memulai belajar apabila ada pengaruh atau perintah dari orang lain guru atau orang tua ”. 18 Sebaliknya pada gaya belajar Field Independence, siswa mau belajar secara mandiri tanpa harus disuruh atau dipengaruhi orang lain. Gaya belajar Field Idependence inilah yang sebaiknya terjadi pada setiap permulaan belajar. Terjadinya gaya belajar tesebut pada diri masing-masing siswa berkaitan erat dengan pengalaman pendidikan dan perkembangan pribadinya. Pada siswa yang gaya belajarnya dependence, sejak kecil ia di didik untuk selalu 17 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional., h. 103 18 Alisuf Sabri, Psikologi……….., h. 103 memperhatikan orang lain; selalu mengingat atau mengikuti hal-hal dalam konteks sosial, siswa ini kemungkinannya memperoleh pendidikan secara otoriter dari orang tuanya atau kemungkinan lainnya ialah selama belajar ia tidak pernah memperoleh keberhasilan atau kepuasan dalam belajarnya. Sedangkan siswa yang mempunyai gaya belajar independence, ia mengalami pengalaman pendidikan secara demokratis, ia dididik untuk dapat berdiri sendiri dan mempunyai otonomisasi dalam tindakannya dan kemungkinan besar dalam setiap kegiatan belajar yang dialaminya berhasil memperoleh ganjaran atau kepuasan. b. Gaya belajar siswa dalam menerima pelajaran Ada dua macam gaya belajar siswa dalam menerima pelajaran, yaitu : gaya Preceptive dan gaya Receptive. Gaya belajar Preceptive ialah “kecenderungan siswa dalam menerima pelajaraninformasi atau dalam mengumpulkan informasi dalam belajar dilakukan dengan beraturan yaitu dengan mengadakan organisasi atau hubungan terhadap hal-hal atau konsep-konsep dari informasi yang diterimanya agar dapat dikenal atau dipahami secara bulat atau utuh ”. 19 Sedangkan gaya belajar Receptive, kecenderungan siswa dalam menerima pelajaran dilakukan dengan menerima informasi yang disampaikan gurudisajikan oleh buku secara detail, tanpa berusaha untuk membulatkan atau mengorganisir konsep-konsep informasi yang diterimanya. Apabila siswa tersebut mencatat pelajaran yang disampaikan guru, maka mereka cenderung untuk mencatat setiap kata-kata guru secara mendetail. Tetapi sebaliknya bagi siswa yang bergaya preceptive mereka hanya mencatat kebulatan atau kesimpulan dari informasi-informasi yang diterimanya. Oleh karena itu gaya belajar preceptive inilah yang sebaiknya dilakukan siswa dalam menerima pelajaran. c. Gaya belajar siswa dalam menyerap pelajaran Gaya belajar siswa pada waktu menyerap pelajaran ada dua macam, yaitu gaya Impulsive dan gaya Reflektive. Gaya belajar Impulsive adalah gaya siswa 19 Alisuf Sabri, Psikologi……….., h. 104 dalam menyerap pelajaran cenderung untuk cepat-cepat mengambil keputusan tanpa memikirkan secara mendalam untuk memahami konsep-konsep informasi yang telah diterimanya. Sebaliknya siswa yang bergaya Reflektive dalam menyerap pelajaran mereka akan mempertimbangkan atau memikirkan semua konsep informasi yang telah diterimanya terlebih dahulu sebelum diambil keputusandipahami. Dengan demikian ada perbedaan cara menyerap pelajaran pada kedua jenis gaya belajar tersebut, yaitu gaya belajar Impulsive lebih cenderung untuk menghafal semua konsep yang diajarkan, sedangkan pada gaya belajar Reflektive siswa cenderung untuk selalu memikirkan dan memahami semua konsep informasi yang disampaikan guru. Dalam menghadapi ujian dengan test obyektif yang jumlah soalnya banyak dan harus diselesaikan dalam waktu yang singkat atau terbatas, bagi siswa yang bergaya Impulsive akan dapat dengan mudah dan cepat dalam penyelesaiannya, tetapi sebaliknya bagi siswa yang bergaya belajar Reflektive akan merasa kesulitan karena setiap soal yang akan dijawab perlu dipikir atau dipertimbangkan dengan cermat, karena itu mereka sering merasa kekurangan waktu dalam menghadapi test semacam itu. d. Gaya belajar siswa dalam memecahkan masalah Dalam memecahkan masalah atau dalam menjawab soal atau permasalahan yang diajukan guru, ada dua macam, yaitu gaya Intuitive dan gaya Sistematis. Pada gaya Intuitive siswa dalam memecahkan atau menjawab soal dilakukan hanya secara intuisi atau menurut perasaanyan saja. Sedangkan bagi siswa yang gaya belajarnya Sistematis dalam menjawab permasalahan tidak dilakukan secara trial and error, akan tetapi dengan cara sistematis yaitu dimulai dengan melihat struktur masalahnya, kemudian mengumpulkan dan menetapkan alternative jawaban yang paling tepat untuk menjawab masalah.

6. Modifikasi Gaya Belajar Siswa