Pengertian Pembelajaran Matematika Pembelajaran Matematika

11 ukuran; 3 kemampuan untuk menghitung; 4 kemampuan untuk mengingat dan menggunakan hubungan-hubungan Berdasarkan definisi matematika oleh para ahli tersebut maka karakteristik matematika dapat disimpulkan sebagai berikut: 1 Objek pembicaraannya adalah abstrak 2 Pembahasannya mengandalkan nalar 3 Pengertian atau pernyataan dalam matematika diberikan berjenjang dan sangat konsistentetap 4 Matematika melibatkan perhitungan dan pengerjaan operasi yang aturannya disusun sesuai dengan nalar 5 Matematika dapat dialih gunakan dalam berbagai aspek ilmu maupun dalam kehidupan sehari-hari sehingga disebut pelayan ilmu dan teknologi. Dari uraian di atas dapat kita lihat bahwa sulit untuk mendefinisikan pengertian matematika secara utuh dan menyeluruh karena cakupannya yang sangat luas dan berbeda-beda tergantung siapa, kapan dan dimana sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman seseorang yang mengatakannya. Namun demikian dapat kita katakan bahwa matematika merupakan bahasa simbolis yang menjelaskan tentang hubungan pola-pola yang diperoleh melalui proses berpikir dan bernalar.

b. Pengertian Pembelajaran Matematika

Belajar adalah sebuah proses yang dialami oleh setiap manusia sejak lahir sampai akhir hidupnya. Dengan belajar manusia mengalami perubahan-perubahan dalam kehidupannya. Dalam kesimpulan yang dikemukakan Abdillah 2002, “belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek aspek kognitif, afektif dan 12 psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu”. 12 Dan menurut Skinner, seperti yang dikutip Barlow 1985 dalam bukunya Educational Psychology: The Teaching-Learning Process, berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. 13 Menurut Slameto belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. 14 Sedangkan menurut Sadirman A.M belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. 15 Dari beberapa pengertian belajar yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar menimbulkan perubahan yang relatif tetap, yang membedakan antara keadaan individu sebelum berada dalam situasi belajar dan sesudah belajar yang melalui latihan dan pengalaman sehingga mengalami perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku itu dapat berupa pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan sikap yang lebih baik. Dalam dunia pendidikan kita sering mengenal istilah belajar dan pembelajaran, kedua istilah ini sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang terutama para pendidik. Namun sering kali orang merasa bingung untuk membedakannya. “Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction” yang dalam bahasa Yunani disebut instructus atau “intruere” yang berarti menyampaikan pikiran, dengan 12 Aunurahman, Belajar dan pembelajaran Bandung: ALFABETA, 2009, h. 35. 13 Muhibbin syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan baru Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, h. 88. 14 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya Jakarta: PT Bina Aksara, 2003, Cet IV, h. 2. 15 Sadirman A.M, Interaksi dan Motivasi belajar mengajar Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010, h. 20. 13 demikian arti instruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran”. 16 Menurut Pasal I Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional menyebutkan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sementara itu menurut Erman Suherman dalam bukunya memaparkan, pembelajaran adalah proses komunikasi fungsional antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang akan menjadi kebiasaan bagi siswa yang bersangkutan. 17 Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar BSNP, 2006:16. 18 Hal ini dapat terwujud melalui penggunaan strategi pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik student centred. Dari pengertian-pengertian yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang disengaja atau upaya yang dirancang oleh pendidik dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan kelas yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar serta terjadinya interaksi optimal antara guru dengan siswa atau antara siswa dengan siswa yang lain. Pada kenyataanya meskipun belajar bisa terjadi tanpa pembelajaran, namun pengaruh aktivitas pembelajaran dalam belajar hasilnya lebih sering menguntungkan dan biasanya mudah diamati. 19 Selain itu, peristiwa belajar yang disertai dengan proses pembelajaran 16 Bambang, Warsita, Teknologi Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h. 265 17 Erman Suherman, dkk., Strategi…, h. 8. 18 Bambang, Warsita, Teknologi Pembelajaran…, h. 266 19 Aunurahman, Belajar dan…, h. 34 14 akan lebih terarah dan sistematik daripada belajar yang hanya semata- mata dari pengalaman dalam kehidupan sosial di masyarakat. Berdasarkan pembahasan mengenai hakikat matematika di atas bahwa istilah matematika bukan hal yang asing lagi bagi setiap orang selain mempunyai manfaat dalam aplikasi kehidupan sehari-hari matematika juga merupakan ilmu yang dipelajari di semua jenjang pendidikan, ada banyak alasan perlunya belajar matematika. Menurut Cockroft ada enam alasan mengapa matematika perlu dipelajari, yaitu: 20 1 selalu digunakan dalam segi kehidupan, 2 semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika, 3 merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas, 4 dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, 5 meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan, dan 6 memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang. Dengan demikian pembelajaran matematika adalah suatu proses yang dirancang oleh guru agar mampu mengelola semua komponen dalam belajar matematika dan hendaknya antara komponen yang satu dengan yang lainnya dapat berinteraksi secara harmonis dengan tujuan untuk menciptakan belajar matematika yang efektif. Dalam pembelajaran matematika, hal yang harus dipelajari diantaranya yaitu mengenai konsep-konsep dasar matematika. Menurut Bruner, belajar matematika adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur matematika serta mencari hubungan-hubungan antara konsep- konsep dan struktur-struktur matematika tersebut. Konsep-konsep matematika dipelajari sesuai dengan tahapannya secara bertingkat, yaitu mulai dari yang sederhana sampai ke yang kompleks. Belajar matematika bagi siswa merupakan pembentukan pola pikir dalam pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran 20 Mulyono Abdurrahman Abror, Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar Jakarta: Rineka Cipta, 2003, cet II, h. 253. 15 suatu hubungan di antara pengertian-pengertian tersebut. Para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dari sebuah objek. Matematika juga berfungsi sebagai ilmu atau pengetahuan yang perlu dikuasai oleh siswa karena matematika bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Begitu penting matematika dalam kehidupan sehingga setiap manusia berusaha untuk belajar matematika Di sekolah, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh seluruh siswa. Hal ini karena matematika mempunyai fungsi yang penting bagi siswa yaitu sebagai alat, pola pikir, dan ilmu atau pengetahuan. Matematika sebagai alat untuk memecahkan masalah dalam mata pelajaran yang lain, dalam dunia kerja atau dalam kehidupan sehari-hari. Matematika sebagai alat untuk memahami atau menyampaikan suatu informasi misalnya melalui persamaan-persamaan atau tabel-tabel dalam model matematika yang merupakan penyederhanaan dari soal-soal cerita. Tujuan pembelajaran di sekolah mengacu pada fungsi matematika dan tujuan pendidikan nasional. Tujuan umum pembelajaran matematika di sekolah meliputi dua hal, yaitu: 1 Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, kritis, cermat, jujur, efektif dan efisien. 2 Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam mempelajari ilmu pengetahuan. Pembelajaran matematika di sekolah tidak bisa terlepas dari sifat-sifat matematika yang abstrak dan sifat perkembangan intelektual siswa yang kita ajar. Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan 16 beberapa sifat atau karakteristik pembelajaran matematika di sekolah sebagai berikut: 21 1 Pembelajaran matematika adalah berjenjang bertahap Pembelajaran matematika dimulai dari hal yang konkrit dilanjutkan ke hal yang abstrak, dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks. Jadi siswa dapat membentuk konsep-konsep matematika dimulai dari konsep yang bersifat dasar sampai pada konsep yang bersifat kompleks. 2 Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral Setiap memperkenalkan konsep atau bahan yang baru perlu memperhatikan konsep atau bahan yang telah dipelajari siswa sebelumnya. Bahan yang baru selalu dikaitkan dengan bahan yang telah dipelajari dan sekaligus untuk mengingatkan kembali. Pengulangan konsep dalam bahan ajar dengan cara memperluas dan memperdalam adalah perlu dalam pembelajaran matematika. Metode Spiral bukanlah pengajaran konsep hanya dengan pengulangan atau perluasan saja tetapi harus ada peningkatan. Spiralnya harus spiral naik bukan spiral mendatar. 3 Pembelajaran matematika menekankan pola berpikir deduktif Matematika adalah ilmu deduktif, matematika tersusun secara deduktif aksiomatik yaitu dimulai dari konsep-konsep umum terlebih dahulu kemudian dikembangkan dan diperluas menjadi hal-hal yang lebih bersifat khusus. Walaupun matematika adalah ilmu deduktif, akan tetapi dalam pelaksanaannya guru dapat memilih pendekatan yang cocok dengan perkembangan intelektual siswa sehingga tidak harus selalu deduktif. Misalnya pada perkembangan siswa di SMP, maka dalam pembelajaran matematika belum seluruhnya menggunakan pendekatan deduktif tapi masih bercampur dengan induktif. 21 Erman Suherman, dkk., Strategi…, h. 68-69. 17 4 Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi Kebenaran matematika sesuai dengan struktur deduktif aksiomatiknya. Kebenaran-kebenaran dalam matematika pada dasarnya merupakan kebenaran konsistensi, tidak ada pertentangan antara kebenaran suatu konsep dengan konsep yang lainnya Suatu pernyataan dianggap benar bila didasarkan dengan pernyataan yang telah diterima kebenarannya. Dalam mengajarkan matematika, guru harus mampu membawa misi atau pendekatan tertentu dengan cara memilih strategi pembelajaran yang tepat sehingga pendekatan itu bisa berjalan semestinya. Strategi mengajarkan konsep matematika adalah prosedur dan algoritma yang berkaitan dengan mengajarkan konsep tersebut. Strategi yang dipilih haruslah bertumpu pada optimalisasi interaksi semua unsur pembelajaran serta optimalisasi keterlibatan seluruh indera siswa. Penekanan pembelajaran matematika tidak hanya pada melatih keterampilan dan hafal fakta tetapi pada pemahaman konsep sehingga siswa mampu memecahkan masalah yang dihadapi untuk meningkatkan hasil belajar matematika Dengan demikian dalam pembelajaran matematika diharapkan berakhir dengan sebuah pemahaman siswa yang komprehensif dan holistik lintas topik bahkan lintas bidang studi jika memungkinkan tentang materi yang telah disajikan. Pemahaman siswa yang dimaksud tidak sekedar memenuhi tuntutan tujuan pembelajaran matematika secara substantif saja, namun diharapkan pula muncul ‘efek iringan’ dari pembelajaran matematika tersebut. Efek iringan yang dimaksud antara lain adalah 22 : a Lebih memahami keterkaitan antara satu topik matematika dengan topik matematika yang lainnya 22 Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer…, h. 299. 18 b Lebih menyadari akan penting dan strategisnya matematika bagi bidang lain c Lebih mampu berfikir logis, kritis dan sistematis d Lebih kreatif dan inovatif dalam mencari solusi pemecahan masalah dan e Lebih peduli pada lingkungan sekitarnya. Ketercapaian dua sasaran pembelajaran matematika secara substantif dan efek iringannya akan tercapai manakala siswa diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk belajar matematika secara komprehensif. Dengan demikian dalam pembelajaran matematika siswa mendapat porsi lebih banyak dibandingkan dengan guru, bahkan mereka harus dominan dalam kegiatan belajar mengajar dan siswa berperan lebih aktif sebagai pembelajar dan fungsi guru lebih pada sebagai fasilitator.

c. Hasil Belajar Matematika

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Giving Question And Getting Answer Terhadap Hasil Belajar Ski Kelas Viii Di Mts Pembangunan UIN Jakarta

1 9 167

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Strategi Giving Question And Getting Answer Pada Siswa Kelas V A SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Tahun Ajar

0 2 20

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Strategi Giving Question And Getting Answer Pada Siswa Kelas V A SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Tahun Ajar

0 2 14

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF GIVING QUESTION AND PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF GIVING QUESTION AND GETTING ANSWERS PADA POKOK BAHASAN MATRIKS (PTK

0 0 17

PENERAPAN STRATEGI GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN STRATEGI GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI OPERASI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN SISWA KELAS IV

0 0 14

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING QUESTION Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Giving Question And Getting Answer Dengan Menggunakan Powerpoint Pada Mata Pelajaran Biologi Materi Tumbuhan Paku (Pteridophyta) Untuk Meningkatkan Hasi

0 0 15

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING QUESTION Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Giving Question And Getting Answer Dengan Menggunakan Powerpoint Pada Mata Pelajaran Biologi Materi Tumbuhan Paku (Pteridophyta) Untuk Meningkatkan Has

0 0 11

HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN STRATEGI GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER PADA SISWA Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Strategi Giving Question and Getting Answer pada Siswa Kelas IV SD Negeri I Ngandong Kecamatan Eromoko Kabupaten Wono

0 2 16

answer and question ekonomi pertanian

0 0 6

Model Giving Question and Getting Answer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar

0 0 6