9
BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis
1. Pembelajaran Matematika
a. Hakekat Matematika
Secara umum, istilah matematika sudah tak asing lagi bagi sebagian orang, sebab kegiatan-kegiatan yang ada dalam kehidupan
sehari-hari merupakan aplikasi dari konsep matematika. Istilah matematika diambil dari Bahasa Yunani yaitu mathematike yang
berarti “relating to learning”. Kata tersebut mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu. Kata mathematike juga
berhubungan erat dengan kata yang serupa yaitu mathanein yang mengandung arti belajar berpikir. Secara etimologis kata matematika
berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar. Dalam kamus bahasa Indonesia matematika diartikan sebagai
ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan-bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah
mengenai bilangan.
8
Menurut Ruseffendi dalam Erman, 2003, Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan
ide, proses dan penalaran. Matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam kehidupannya yang kemudian diproses dalam dunia
rasio, diolah secara analisis dan sintesis, sehingga sampai pada suatu
8
Departemen Pendidikan Nasioanal, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 2002, Ed. III, h. 723.
10 kesimpulan berupa konsep-konsep matematika.
9
Selain dari definisi matematika di atas ada beberapa definisi lain yang dikemukakan oleh para tokoh matematika antara lain:
Menurut Jhonson dan Myklebust, “matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan
hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir”.
Menurut Lerner, “matematika di samping sebagai bahasa simbolis
juga merupakan
bahasa universal
yang memungkinkan
manusia memikirkan,
mendata, dan
mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas”. Kline juga mengemukakan bahwa “matematika merupakan
bahasa simbolis dan ciri utamanya adalah penggunaan cara berfikir deduktif, tetapi juga tidak melupakan cara bernalar
induktif”.
10
Menurut Paling, ide manusia tentang matematika berbeda-beda, tergantung pada pengalaman dan pengetahuan masing-masing.
Selanjutya, Paling mengemukakan bahwa, matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban
terhadap masalah yang dihadapi manusia; suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang
bentuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan tentang menghitung, dan yang paling penting adalah memikirkan dalam
diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan-hubungan.
11
Berdasarkan pendapat Paling tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk menemukan jawaban atas tiap masalah yang dihadapinya,
manusia akan menggunakan 1 informasi yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi; 2 pengetahuan tentang bilangan, bentuk, dan
9
Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika UPI, 2003, Ed. Revisi. h. 16.
10
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, Cet.II, h.252.
11
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bag..., h.252
11 ukuran; 3 kemampuan untuk menghitung; 4 kemampuan untuk
mengingat dan menggunakan hubungan-hubungan Berdasarkan definisi matematika oleh para ahli tersebut maka
karakteristik matematika dapat disimpulkan sebagai berikut: 1 Objek pembicaraannya adalah abstrak
2 Pembahasannya mengandalkan nalar 3 Pengertian atau pernyataan dalam matematika diberikan berjenjang
dan sangat konsistentetap 4 Matematika melibatkan perhitungan dan pengerjaan operasi yang
aturannya disusun sesuai dengan nalar 5 Matematika dapat dialih gunakan dalam berbagai aspek ilmu
maupun dalam kehidupan sehari-hari sehingga disebut pelayan ilmu dan teknologi.
Dari uraian di atas dapat kita lihat bahwa sulit untuk mendefinisikan pengertian matematika secara utuh dan menyeluruh
karena cakupannya yang sangat luas dan berbeda-beda tergantung siapa, kapan dan dimana sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman
seseorang yang mengatakannya. Namun demikian dapat kita katakan bahwa matematika merupakan bahasa simbolis yang menjelaskan
tentang hubungan pola-pola yang diperoleh melalui proses berpikir dan bernalar.
b. Pengertian Pembelajaran Matematika