29
b. Strategi Pembelajaran Aktif Active Learning Strategy
Pada proses kegiatan pembelajaran, terdapat dua kegiatan yang sinergis, yakni guru mengajar dan siswa belajar. Guru
mengajarakan bagaimana siswa harus belajar. Sementara siswa bagaimana seharusnya belajar melalui berbagai pengalaman belajar
hingga terjadi perubahan dalam dirinya dari aspek kognitif, psikomotor dan afektif. Persoalannya, bagaimana mengaktifkan siswa
agar secara sukarela tumbuh kesadaran mau dan senang belajar? Karena itu, guru harus merancang kegiatan pembelajaran yang
memungkinkan siswa melakukan kegiatan belajar secara aktif, baik fisik maupun mental. Siswa akan belajar secara aktif kalau strategi
pembelajaran yang disusun guru mengharuskan siswa, baik secara sukarela maupun terpaksa, menuntut siswa melakukan kegiatan
belajar. Perkembangan yang pesat utamanya dalam bidang informasi,
mensyaratkan perlunya menggeser pola pembelajaran menjadi pembelajaran yang lebih aktif dan partisipatif. Dengan semakin
meningkatnya laju perkembangan pengetahuan, guru tidak lagi mampu menjadi satu-satunya sumber informasi. Demikian juga dengan siswa,
perlu menggeser peran dari sekedar penerima pasif informasi menuju pencarian aktif pengetahuan dan keterampilan serta menggunakannya
secara bermakna. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah PP No.192005 yang menekankan bahwa pembelajaran harus dilakukan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Mengapa siswa
harus belajar aktif
dalam kegiatan
pembelajaran? Cara kerja otak manusia mirip komputer yang perlu dihidupkan dan dilatih secara terus-menerus. Dalam komputer,
terdapat memori yang bertugas menerima, mengelola dan menyimpan
30 informasi. Mengaktifkan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran
merupakan salah satu cara menghidupkan dan melatih memori siswa agar bekerja dan berkembang secara optimal. Berikan kesempatan
kepada siswa untuk mengoptimalisasikan memorinya bekerja secara maksimal dengan memberikan kesempatan mengungkapkan dengan
bahasanya dan melakukan dengan kreativitasnya sendiri. Siswa belajar secara aktif ketika mereka secara terus-menerus terlibat, baik secara
mental ataupun secara fisik dan bisa memahami pengalaman yang dialami.
39
Ide pembelajaran aktif sebenarnya mengacu kepada bagaimana memberikan sesuatu yang berbeda kepada orang yang berbeda. Jadi
pembelajaran aktif mengakomodasi perbedaan yang ada diantara individu peserta didik. Seperti diketahui setiap peserta didik bersifat
unik. Peserta didik yang satu berbeda dengan peserta didik lain dilihat dari berbagai sisi. Oleh karena itu, ada beberapa definisi tentang
pembelajaran aktif. Definisi-definisi yang dimaksud sebagai berikut.
40
1 Belajar aktif menurut Meyers Jones, meliputi pemberian kesempatan kepada siswa untuk melakukan diskusi yang penuh
makna, mendengar, menulis, membaca dan merefleksi materi, gagasan, isu dan materi akademik.
2 Paulson Faust mengungkapkan bahwa belajar aktif secara sederhana merupakan segala sesuatu yang dilakukan siswa selain
hanya menjadi pendengar pasifceramah dari guru. Hal ini meliputi segala sesuatu dari latihan mendengarkan untuk mencerna segala
sesuatu yang didengar, latihan menulis pendek dalam menanggapi materi dari guru sampai dengan latihan kelompok yang kompleks
untuk menerapkan materi pelajaran dalam situasi kehidupan nyata.
39
Pat Hollingsworth, Pembelajjaran Aktif “Meningkatkan Keasyikan Kegiatan di Kelas”, Jakarta: Indeks, 2008, h. viii
40
Junaedi,dkk, Strategi Pembelajaran, Malang : Learning Assistance Program For Islamic Schools, 2008, h. 9
31 3 Join Report menyatakan bahwa belajar merupakan pencarian
makna secara aktif oleh siswa. Belajar lebih merupakan pembanguna
pengetahuan dari
pada sekedar
menerima pengetahuan secara pasif.
4 Chickering Gamson menambahkan bahwa belajar tidaklah seperti menonton olahraga. Siswa tidak akan belajar banyak hanya
dengan duduk di kelas dan mendengarkan guru, mengingat tugas- tugas dan mengajukan jawaban. Mereka harus mengungkapkan apa
yang telah mereka pelajari, menulisnya, menghubungkan dengan pengalaman terdahulu dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Mereka seharusnya memiliki apa yang mereka pelajari. Sementara menurut Hisyam pembelajaran aktif active
learning adalah pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti
mereka akan mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari
materi belajar, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari kedalam satu persoalan yang ada dalam
kehidupan nyata. Dengan belajar aktif ini, peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental tetapi
juga melibatakan fisik. Dengan cara ini biasanya peserta didik akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar
dapat dimaksimalkan.
41
Pembelajaran aktif active learning dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak
didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di
samping itu pembelajaran aktif active learning juga dimaksudkan
41
Hisyam Zaini, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008, h. xiv.
32 untuk menjaga perhatian peserta didikanak didik agar tetap tertuju
pada proses pembelajaran. Pembelajaran Aktif Aktive Learning pertama diperkenalkan
oleh seorang filosof kenamaan cina, Confucius, dia mengatakan : What I Hear, I forget apa yang saya dengar, saya lupa
What I see, I remember apa yang saya lihat, saya ingat What I do, I understand apa yang saya lakukan, saya
mengeri Tiga pernyataan sederhana ini membicarakan bobot penting
belajar aktif. Mel Silberman telah memodifikasi pernyataan Confusius tersebut menjadi apa yang dia sebut paham Belajar Aktif, yaitu :
Apa yang saya dengar, saya lupa. Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit.
Apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan atau diskusikan dengan beberapa teman lain, saya mulai paham.
Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan lakukan, saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
Apa yang saya ajarkan pada orang lain, saya kuasai.
42
Pembelajaran Aktif active learning pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan respons anak didik
dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka.
Dengan menerapkan pembelajaran aktif active learning pada anak didik dapat membantu ingatan memory mereka, sehingga mereka
42
Mel Silberman, Active Learning : 101 Strategi Pembelajaran Aktif Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2007 h. 1-2.
33 dapat dihantarkan kepada tujuan pembelajaran dengan sukses. Hal ini
kurang diperhatikan pada pembelajaran konvensional. Berikut ini adalah gambar fase kegiatan proses pembelajaran siswa.
43
Dari gambar di atas terlihat bahwa teknik ceramahmetode ekspositori bukanlah strategi pembelajaran yang efektif. Jika siswa
memiliki banyak kesempatan untuk membaca, mendengar, melihat, mempraktikkan dan mendiskusikan materi pembelajaran, maka mereka
akan lebih banyak mengingatnya. Penelitian Trenaman juga menemukan bahwa metode atau
teknik ceramah hanya efektif pada 15 menit pertama dari waktu proses belajar mengajar. Setelah itu bila ceramah dilanjutkan, pembelajaran
akan berlangsung secara tidak bermakna. Penelitian lain yang dilakukan Polio 1984 menunjukkan bahwa siswa dalam ruang kelas
43
Junaedi,dkk, Strategi…, h. 13 Adapted from: Edgar Dale Audio Visual Method in Teaching, Holt, Rinehart and
90 of w hat w e say and do
AFTER TW O W EEKS W E TEND TO REM EM BER . . .
Gambar 2 Audio Visual Method In Teaching
30 of w hat w e see LOOKING AT PICTURES PASSIVE
DOING DRAM ATIC PRESENTATION
ACTIVE
AaACTIVE
DOING THE REAL THING W ATCHING A M OVIE VIDEOTAPE
20 of w hat w e hear HEARING W ORDS 10 of w hat w e read READING
70 of w hat w e say PARTICIPATING IN A DISCUSSION SEEING IT DONE ON LOCATION
50 of w hat w e see and hear LOOKING AT AN EXIBIT
SIM ULATING THE REAL EXPERIENCE GIVING A TALK
34 hanya memerhatikan pelajaran sekitar 40 dari waktu pembelajaran
yang tersedia. Sementara penelitian Mc. Keachie 1986 menyebutkan bahwa dalam sepuluh menit pertama perhatian siswa dapat mencapai
70 dan berkurang sampai menjadi 20 pada waktu dua puluh menit terakhir.
Dalam Pembelajaran Aktif active learning setiap materi pelajaran yang baru harus dikaitkan dengan berbagai pengetahuan dan
pengalaman yang ada sebelumnya. Materi pelajaran yang baru disediakan secara aktif dengan pengetahuan yang sudah ada. Agar
murid dapat belajar secara aktif guru perlu menciptakan teknik yang tepat guna sedemikian rupa, sehingga peserta didik mempunyai
motivasi yang tinggi untuk belajar. Berikut ini adalah beberapa karakteristik pembelajaran yang
aktif, yaitu :
44
1. Pembelajaran tidak ditekankan pada penyampaian informasi oleh guru melainkan pada eksplorasi informasi dan pembangunan
konsep oleh peserta didik. 2. Atmosfer pembelajaran mendukungkondusif mengembangkan
keterbukaan dan penghargaan terhadap semua gagasan peserta didik.
3. Pesrta didik tidak hanya mendengarkan ceramah secara pasif melainkan mengerjakan berbagai hal membaca, melihat,
mendengar, melakukan eksperimen dan berdiskusi yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
4. Peserta didik dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan kooperatif yang membutuhkan tanggung jawab individual sekaligus ketergantungan
positif antar anggota kelompok.
44
Junaedi,dkk, Strategi…, h. 15
35 5. Peserta didik dirangsang untuk menggunakan kemampuan berpikir
kritis, analitis dan evaluatif. 6. Peserta didik terlibat dengan pemanfaatan berbagai sumber belajar
baik di dalam maupun di luar kelas. 7. Guru mendapatkan umpan balik yang lebih cepat tentang proses
dan hasil pembelajaran.
c. Teknik Giving Question and Getting Answer