lain dengan alasan tidak bagus kalau bekerja jadi biduan
28
Alat musik merupakan bagian penting dari pertunjukan, alat musik yang digunakan adalah keyboard sebagai satu-satunya alat musik sebagai pengiring. Hal ini
sangat memungkinkan karena alat musik keyboard yang dipakai dapat memainkan . Ada juga kalanya orang-
orang yang mengenal biduan sering meledek biduan dengan kata-kata seronok yang sering diucapkan biduan ketika di atas panggung. Misalnya ketika bertemu dengan
beberapa orang iseng, akan mengatakan ”udah bisa dibuka say”. Kebanyakan biduan yang ada di Kabupaten Asahan Khususnya BP Mandoge
berasal dari suku Jawa, karena suku Jawa lebih senang dengan pekerjaan sebagai primadona untuk menghibur orang, sedangkan dari suku-suku yang lain kurang
meminati.
3.6 Perlengkapan Pertunjukan
Perlengkapan pertunjukan sangat dibutuhkan untuk mendukung lancarnya pertunjukan itu. Perlengkapan pertunjukan itu diantaranya meliputi : panggung, alat
musik, sound system, tata cahaya, tata busana dan lain sebagainya. Panggung biasanya dibuat di depan menghadap ke rumah si pembuat hajatan.
Panggung ini biasanya dipesan dari pihak penyewaan teratak. Panggung yang dipakai ini biasanya sudah bisa di bongkar pasang. Ukurannya adalah panjang 4m dan lebar
6m, dengan tinggi 60 Cm sampai 1m. Alas panggung terbuat dari papan, sedangkan atap menggunakan seng.
28
Sebernarnya semua nasehat itu baik. Namun pada umumnya kata nasehat adalah bagian dari sindiran karena menganggap pekerjaan biduan itu buruk dimata masyarakat wawancara dengan Meta 2007.
Universitas Sumatera Utara
berbagai macam jenis ritem, dan juga bunyi dari berbagai jenis alat musik. Jenis alat musik keyboard yang digunakan diantaranya KN 2000, KN 2400, KN 3000, KN 6000
dan KN 7000. keyboard jenis ini yang paling banyak digunakan, karena dianggap paling sesuai dengan kebutuhan permainan solo keyboard dan juga dianggap paling
mudah untuk mengoperasikan dana mempelajari program-program yang ada di dalamnya.
Stand atau tiang keyboard juga sangat penting dari sebuah pertunjukan keyboard. Stand biasanya terbuat dari besi pipa bulat dengan diameter 7-8 Cm dengan
tinggi berkisar 150 Cm. Di atas stand ini dapat diletakkan dua keyboard sekaligus namun hanya satu keyboard biasanya yang disediakan. Dengan menggunakan stand
keyboard model ini, pemain keyboard dapat dengan leluasa mengganti-ganti posisi bermain, dengan posisi duduk maupun berdiri. Dalam pertunjukan keyboard erotis
stand keyboard ini juga sering dijadikan sebagai alat untuk tempat bereksperimen oleh biduan dengan goyangan-goyangan yang eroits. Penggunaan stand keyboard
begi biduan dapat dilihat dari cara biduan mengangkat kaki ke atas tiang stand keyboard sambil menari, menjadikan tiang stand keyboard yang kokoh sebagai
sandaran ketika menari dan lain sebagainya. Pada bagian depan stand keyboard ini juga biasanya akan di ikatkan berupa spanduk dari grup keyboard yang tampil. Isi
dari spanduk itu diantaranya, nama grup keyboard, alamat, nomor telepon yang bisa dihubungi dan juga nama pemimpin grup keyboard itu.
Sound system yang digunakan sebagai pengeras suara ini biasanya paling kecil 1000 watt dan paling besar 5000 watt. Satu buah mixer dengan 24 chanel paling
sering digunakan ditambah dua buah ampli power. Dalam pertujukan keyboard pada
Universitas Sumatera Utara
umumnya cukup menggunakan maksimal tiga buah microphone. Dibutuhkan paling tidak enam buah speaker box aktif dengan ukuran besar antara 30 – 50 inchi yang
ditempatkan ditiang penyangga, posisinya berada kira-kira 6-10 meter di sisi kiri dan kanan panggung untuk memberikan kesan suara yang keras dan juga minimal tiga
buah speaker monitor untuk vokal dan untuk keyboard. Akan banyak kita temui kotak-kotak tempat menyimpan berbagai peralatan, diantaranya kotak keyboard,
kotak Mixer, kotak microphone dan kotak-kotak yang lainnya. Banyak juga kabel- kabel sebagai bagian dari peralatan sound system.
Biasanya satu grup keyboard juga memiliki tata cahaya tersendiri walaupun dengan sangat sederahana. Biasanya ada tiga sampai lima buah lampu disco
29
29
Lampu-lampu yang dibuat di atas panggung yang fungsinya untuk membuat suasana malam lebih meriah. Biasanya terdiri dari berbagai warna merah, kuning, biru dan hijau yang diprogram selalu
hidup mati.
yang di mainkan dengan menggunakan saklar manual oleh seorang operator. Lampu-lampu
ini biasanya ditempatkan di bagian depan atas panggung menghadap ke arah pemain keyboard. Lampu-lampu ini biasanya dipergunakan pada saat suasana pertunjukan
sudah semakin panas. Paling banyak dipergunakan pada saat biduan sudah memulai untuk tampil erotis. Sering para biduan meminta kepada operator lampu ini agar
lampu dimatikan, sehingga dia lebih bebas berekspresi. ”lampunya mas” Kalimat seperti itu sering terdengar apa bila biduan ingin membuka pakain atas ataupun
pakaian bawahnya. Penonton juga tidak jarang meneriakkan ”lampu”, ”lampu”. Teriakan ini sudah dimengerti oleh operator agar mematikan lampu sejenak ketika
biduan ”beraksi”.
Universitas Sumatera Utara
Untuk bagian kostum atau tata busana, ini adalah hal yang paling perlu untuk diperhatikan oleh biduan saja. Sedangkan untuk pemain keyboard dan kru yang lain
cukup berpakaian sewajarnya saja. Biduan harus menggunakan pakaian yang ketat, agar bentuk tubuhnya terlihat dengan jelas. Biasanya pakaian bagian atas terpisah
dengan rok atau celananya. Pakaian atas biasanya berbentuk you can see yang ketat banyak juga baju yang memakai resleting di bagian depannya, sedangkan celananya
bisa dengan celana pendek ketat ataupun rok pendek ketat kemudian memakai celana ketat di dalamnya. Sepatu yang digunakan kebanyakan sepatu dengan hak tinggi,
dengan panjang pada bagian atas sepatu yang mencapai atas lutut. Sepatu ini biasanya dimanfaatkan untuk menyimpan saweran yang diberikan pada saat bernyanyi. Uang-
uang dimasukkan melalui celah lubang sepatu dari atas lutut hingga uang masuk ke dalam sepatu. Ketika selesai bernyanyi dan bergantian dengan teman yang lain,
barulah dia mengeluarkan semua uang yang dari tadi terkumpul di dalam sepatu. Biasanya ada satu orang dari biduan yang mengumpulkan ke dalam satu tempat
semua uang-uang hasil saweran itu.
3.7 Manajemen Pertunjukan