Kebudayaan Musikal GAMBARAN UMUM MASYARAKAT

berbicara dan seterusnya untuk mencapai tujuan bersama, mengadakan persaingan, pertikaian dan sebagainya,. Maka dapat dikatakan bahwa interaksi sosial adalah proses-proses sosial, pengertian mana menunjuk pada hubungan-hubungan sosial yang dinamis Kimball Young Raymond, W. Mack,1957 hal 137.

2.8 Kebudayaan Musikal

Dengan keberagaman suku dan budaya masyarakat yang mendiami Kec BP Mandoge, maka banyak pula jenis-jenis kesenian yang dapat kita lihat di sini. Hampir semua suku membawa keseniannya masing-masing. Terlepas kesenian itu makin kuat atau makin longgar karena makin jauh dari pusat pemilik kesenian itu. Kasus masyarakat di BP Mandoge ini boleh dikatakan hampir sama dengan kasus masyarakat Spanyol di Filipina dan masyarakat Jawa di Suriname. Masyarakat tersebut bukan hanya di tempat lahirnya, namun kelestarian budaya tetap dipertahankan walaupun pergeseran dan perubahan terjadi disesuaikan dengan alam budaya tempat di mana mereka berada. Hal ini merupakan prinsip Survival yaitu memelihara bentuk-bentuk tradisi tua di daerah lahir yang mungkin saja tidak dijumpai lagi pada pusat kebudayaannya Malm ;1977,12. Kesenian yang sering di tampilkan dalam acara pesta dan perayaan-perayaan yang meliputi kesenian tradisional diantaranya : Gondang Batak, Musik tiup, Jaran Kepang, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk kesenian yang sifatnya umum Universitas Sumatera Utara diantaranya : keyboard, Keyboard joget 22 a. Gondang Batak , keyboard Karo, campur sari, Koor paduan suara, Nasyid dan lain sebagainya. Gondang Batak disajikan pada upacara-upacara adat dari suku Batak, terutama batak Toba. Seperti upacara Mangadati, Mangokkal Holi, Upacara kematian Saur Matua dan juga pada acara-acara hari-hari besar Nasional, seperti HUT RI. Biasanya grup musik Gondang Batak yang diundang didatangkan dari Kisaran, Tanah Jawa, Pematang Siantar, dan ada juga yang langsung didatangkan dari daerah Toba Tobasa, Humbang dan Tapanuli utara. b. Musik Tiup Hampir sama dengan penyajian gondang Batak, musik tiup ini juga digunakan oleh suku Batak Toba dalam upacara Perkawinan, Mangadati, Upacara kematian saur matua dan lain sebagainya. Grup musik tiup ini ada yang didatangkan dari luar BP Mandoge dan sekarang sudah ada di BP Mandoge sendiri. Sedangkan dari luar didatangkan dari Kisaran, Tanah Jawa, dan Pematang Siantar. c. Jaran Kepang Masyarakat mengenal kesenian ini dengan sebutan Kuda Lumping. Jaran kepang disajikan dalam acara-acara syukuran masyarakat Jawa, menyambut hari-hari besar, seperti HUT RI, Hari Raya Idul Fitri, Tahun Baru dan lain sebagainya. Grup Jaran Kepang ini biasanya ada di daerah Kecamatan BP Mandoge sendiri. Ada beberapa grup Jaran Kepang yang dikelola oleh masyrakat Jawa yang 22 Pertunjukan keyboard yang menggunakan lima sampai enam orang penari pelayan perempuan. Dimana setiap orang yang ingin menari ke atas panggung dengan para penari harus lebih dahulu membayar tiket. Universitas Sumatera Utara banyak tinggal di daerah perkebunan, yang tergabung dalam organisasi Pujakesuma Putera Jawa kelahiran Sumatera yang masih eksis mempertahankan kesenian yang dibawa oleh kakek-nenek mereka ke Sumatera. d. Keyboard Pertunjukan keyboard ini disajikan oleh hampir semua kalangan masyarakat dari berbagai etnis. Hal ini tergantung dari tingkat ekonomi dari pembuat hajatan. Pertunjukan keyboard disajikan dalam acara pesta perkawinan, Khitanan, Ulang tahun, Memasuki rumah baru, acara Syukuran keluarga dan juga perayaan hari- hari besar, seperti HUT RI, Hari Raya Idul Fitri dan Tahun baru. Pada saat ini pertunjukan keyboard yang paling banyak dilakukan. Biasanya grup keyboard yang diundang bisa beragam. Mulai yang dari Kisaran, Somba Huta, Sei Silau, Tanah Jawa, Balimbingan dan ada juga yang langsung didatangkan dari tempat- tempat yang jauh seperti dari Sei Rampah, Perbaungan dan Tanjungn Balai. Semua tergantung dari kemampuan dan selera pembuat hajatan, disamping para kerabat juga yang biasanya ikut berperan dalam menentukan jenis hiburan yang disajikan. Ada juga grup keyboard dari Kecamatan BP Mandoge. Biasanya grup keyboard ini diundang atas beberapa faktor, contohnya : adanya hubungan keluarga antara sipembuat hajatan dengan yang empunya grup keyboard dan juga keterbatasan dana. Biasanya grup keyboard yang dari Mandoge biayanya relative lebih murah. Sedangkan untuk keyboard erotis, dimunculkan secara spontan dari pertunjukan keyboard biasa ini. Karena grup keyboard erotis juga grup keyboard biasa. Pertunjukan Keyboard erotis terjadi apabila terjadi permintaan pada saat Universitas Sumatera Utara acara berlangsung. Itupun harus dilihat mengenal grup keyboard apa yang tampil, karena tidak semua grup keyboard itu mau tampil erotis. e. Keyboard Joget Pertunjukan keyboard joget juga relatif sama dengan pertunjukan keyboard. Hanya bedanya pada biduan yang ada, keyboard joget menggunakan biduan untuk bernyanyi, tetapi tidak harus bergoyang dan mempunyai biduan yang tidak bernyanyi tetapi hanya berjoget bersama para pembeli tiket. Namun adakalanya pertunjukan keyboard joget disajikan atas permintaan dari pengundang tanpa adanya acara apapun. Jadi konsepnya hanya untuk hiburan semata atau juga hura- hura. Dana yang diguanakan untuk membayar grup keyboard joget adalah hasil penjualan tiket. Biasanya acara seperti ini dilakukan dalam waktu tiga sampai empat malam. Pertunjukan ini sangat diminati oleh laki-laki. Disamping pertunjukan keyboaerd erotis, pertunjukan keyboard joget merupakan vaforit dalam masyarakat. Grup keyboard joget yang biasanya didatangkan dari Kisaran dan daerah perkebunan Nusantara IV Bah Jambi. f. Keyboard Karo Keyboard Karo disajikan dalam acara pesta perkawinan pada masyarakat Karo yang ada di Kecamatan BP Mandoge. Biasanya hal ini dilakukan oleh masyarakat Karo yang mempunyai tingkat perekonomian yang sudah mapan. Pertunjukan ini disajikan untuk hiburan, juga sebagai ajang penunjukan identitas sebagai masyarakat Karo yang ada. Biasanya keyboard Karo yang diundang langsung didatangkan dari Tanah Karo. Universitas Sumatera Utara g. Campursari Pertunjukan ini sekarang sudah mulai jarang ditampilkan, selain biayanya yang besar juga cenderung repot untuk mempersiapkan panggung dan peralatannya. Namun pada umumnya pertunjukan ini lebih digemari oleh kalangan pemuda pada saat hiburan ini eksis. h. Koor Paduan Suara Pertunjukan koor disajikan oleh masyarakat pada acara pesta perkawinan maupun acara kematian masyarakat yang beragama Kristen. Biasanya disajikan pada saat ada kesempatan memberikan kata sambutan. Koor disajikan oleh kumpulan ibu- ibu, bapak-bapak dan gabungan ibu dan bapak dari denominasi Gereja yang ada. Adapun denominasi Gereja yang ada di antaranya HKBP, GMI, GKPS, HKI, Pentakosata, Khatolik dan lain sebagainya. i. Nasyid Pertunjukan Nasyid disajikan dalam acara-acara syukuran bagi umat Islam. Kesenian ini dibawakan oleh para Remaja Mesjid dari tiap desa, dan ada juga kumpulan Wirid dari tiap desa. Nasyid biasanya dipertunjukkan ketika acara menyambut tamu, mengantar pengantin dan selesai memberikan nasehat kepada yang membuat hajatan. Setiap budaya dari suku yang ada selalu memberikan pengaruh terhadap suku- suku lain di sekitarnya. Jumlah dan pengaruh terbesar otomatis memberikan pengaruh yang besar juga. Adakalanya suku-suku dengan jumlah kecil dapat memberikan Universitas Sumatera Utara pengaruh besar juga, seperti apabila ada acara yang diselenggarakan oleh suku tertentu yang jumlahnya kecil, tetapi begitu memberikan ketertarikan bagi masyarakat di sekitarnya, hal ini juga akan memberikan sumbangan pengaruh dalam corak kebudayaan antar suku itu. Adapula kesenian yang muncul oleh masyarakat luar daerah ini, hal ini disebabkan karena masyarakat dari daerah ini melihat kesenian itu dari luar daerahnya dan membawa kesenian itu ke daerah asalnya. Universitas Sumatera Utara

BAB III DESKRIPSI PERTUNJUKAN