Isi pesan dalam pandangan konstruksionis dipahami sebagai suatu hal yang subyektif. Bahwa ketika pekerja media meliput suatu realitas, dan
menghadirkannya kembali menjadi isi media, hal ini tidak lepas dari prespektif dan pertimbangan subyektif media. Secara otomatis, nilai, etika dan keberpihakan
pekerja media tidak dapat dipisahkan dari isi media itu sendiri. Paradigma ini menjadi landasan dalam penelitian ini yang mencari
jawaban mengenai konstruksi media dan kecenderungan atau keberpihakan media terhadap isu pluralisme dalam Islam. Bahwa realitas hasil penelitian tentang
konstruksi Majalah Tabligh tentang isu pemahaman pluralisme dalam Islam merupakan hasil proses negosiaisi antara intrepretasi peneliti dengan teks yang
ditampilkan oleh Majalah Tabligh.
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian merupakan proses kerja ilmiah. Penelitian disebut ilmiah jika hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara rasional, empirik atau keduanya
7
. Hal tersebut juga berlaku untuk penelitian kualitatif. Salah satu poin yang harus
dipertanggungjawabkan secara rasional itu adalah sejauh mana tingkat kualitas data penelitian yang dihadirkan dalam penelitian kualitatif.
Dalam penelitian kualitatif, kualitas penelitian dapat dilihat apabila data yang dikumpulkan telah melalui beberapa langkah uji kesahihan tertentu baik
kesahihan secara internal maupun eksternal.
7
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, Pustaka Setia, Bandung: 2002, h. 179
Menurut Boldan dan Biklen sebagaimana yang dikutip oleh Sudarman Danim, ada lima teknik yang dapat digunakan untuk menghasilkan produk
penelitian atau data yang sahih dalam penelitian kualitatif, yaitu 1 aktivitas dapat mempertinggi peluang mendapatkan temuan yang kredibel, 2 olah otak dengan
teman sejawat, 3 analisis kasus negatif, 4 rujukan yang tepat, dan 5 pengecekan kepada responden
8
. Kelima hal tersebut dapat dilengkapi dengan kualitas penyajian data yang sahih secara eksternal dengan merinci semua deskriptor,
indikator, dan semua unsur yang ada dalam hipotesis kerja yang dikembangkan serta menghimpun dan mendokumentasikan semua informasi penelitian.
Menurut Eriyanto, nalisis dengan analisi framing berdasar sidut pandang konstruksionis, kualitas peneliyian hanya diukur sejauh mana peneliti dapat
mengintrepretasikan teks. Karena makna adalah hasil negoisasi anaar realitas subyektif dan obyektif.maka dalam penelitian ini, penafsiran peneliti merupakan
negosiasi antar pikiran subyektif peneliti dan teks yang ditampilkan. Dalam penelitian ini, kualitas penelitian dapat dilihat dengan bagaimana
Satuan Analisis dkumpulkan dan diinterpretasikan berdasarkan perangkat framing lalu dianalisis dengan pemikiran yang dipahami oleh Majalah Tabligh.
Kualitas penelitian ini juga didukung dengan penggambaran pemahaman Majalah tersebut mengnai Islam. Secara rinci, kualitas penelitian dapat dilihat
dengan beberapa hal; 1 sejauh mana peneliti berhasil mengoperasionalisasikan
perangkat framing secara tepat terhadap teks Majalah Tabligh yang menjadi
satuan analisis, 2 sejauh mana data penelitian memiliki kaitan dengan berbagai
8
Ibid, h. 192
teori, konsep dan rujukan tentang pluralisme dalam Islam, 3 sejauh mana keberhasilan peneliti dalam melakukan interpretasi terhadap data penelitian, dan
4 kejelasan deskripsi penelitian tentang pemahaman Majalah Tabligh terhadap
konsep pluralisme dalam Islam
3. Sifat Penelitian