BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Media massa merupakan salah satu komponen penting dalam perkembangan peradaban manusia. Ketika dinamika dunia berkembang pesat,
informasi dan komunikasi menjadi suatu hal yang memiliki peranan yang teramat penting. Dengan kondisi tersebut, media massa menjadi suatu hal yang tak
terpisahkan dalam penyebaran informasi dan komunikasi massa. Media adalah suatu hal yang essensial dan merupakan suatu komponen
yang dinamis dalam pertarungan kekuatan internasional ketika opini publik juga merupakan suatu hal yang penting.
1
Begitupun dalam hal berdakwah, penyampaian melalui media massa menjadi sebuah keniscayaan yang perlu ditempuh untuk mendapatkan ruang yang
dapat diantarkan langsung kepada masyarakat. Selama ini, diyakini bahwa ada dua bentuk media yang digunakan untuk berdakwah, yaitu media lisan dan media
tulisan. Rosulullah dalam dakwahnya telah memanfaaatkan risalah surat sebagai media komunikasi
2
. Dalam konteks masyarakat informatif, kehidupan masyarakat amat
dipengaruhi. Begitupun halnya dengan isi media, masyarakat juga memberikan andil dalam pembentukan isi pesan yang disampaikan media.
1
Dennis McQualis, Mass Communication Theory, Sage Publication, London: 2000, h. 36
2
Hamzah Ya’qub, Publisistik Islam, Teknik Dakwah Dan Leadership, CV. Dipenogoro, Bandung: 1992, h. 84
1
Kajian tentang Michael O’Shaughnessy dan Jane Stadler mengatakan bahwa teks tidak mungkin muncul dengan sendirinya. Teks selalu ada dalam suatu
situasi sosial dengan konteks yang spesifik
3
. Dalam kepentingan dakwah pengertian teks isi pesan media merupakan suatu hal yang muncul dari konteks
kehidupan sosial masyarakat yang ditampilkan oleh media dan kemudian akan diterjemahkan pula oleh masyarakat berdasarkan konteks nilai-niali agama dan
konteks sosial yang berlaku saat itu ditengah masyarakat. Lebih jelasnya, bahwa teks media merupakan representasi konteks
kehidupan yang terjadi disuatu tempat tertentu. Meskipun dalam menampilkan teks, media menampilkan dengan sudut pandang tertentu, namun cara pandang
media merupakan salah satu konteks yang berlaku di tempat media itu berada. Berkaitan dengan isi teks media yang dipengaruhi oleh konteks
masyarakat, salah satu fenomena menarik dalam mencermati media massa Indonesia adalah isu tentang Puritanisme dan Pluralisme, dimana kedua isu ini
dianggap bertentangan. Sebagai suatu contoh, majalah Tabligh yang diterbitkan oleh Majelis
Tabligh dan Dakwah Khusus Pimpinan Pusat Muhammadiyah, adalah majalah yang menghadirkan konteks yang terjadi di Indonesia. Suatu konteks tentang
masyarakat majemuk di Indonesia dengan penduduk muslim terbanyak. Yang menarik dari pesan atau teks dakwah yang dihadirkan oleh Majalah Tabligh
adalah adanya perbedaan cara pandang Organisasi Muhammadiyah sebagai payung besar yang membawahinya, dikenal sebagai organisasi yang
3
Michael O’Shaughnessy dan Jane Stadler, Media and Society; An Introduction, Oxford University Press, South Melbourne: 2005, h. 64
mengedepankan tajdid, mengukuhkan dirinya sebagai organisasi yang umatan wasathon umat yang berada di tengah dan memurnikan ajaran-ajaran Islam, serta
bagaimana Majalah Tabligh melakukan interpretasi konteks sosial dan menyampaikannya dalam sebuah teks dakwah melalui media massa. Apakah
Majalah Tabligh menjalankan dakwah yang dicita-citakan oleh KH.Ahmad Dahlan -pendiri Muhammadiyah- ataukan interpretasi konteks sosialnya
menghasilkan pemahaman Islam yang berbeda. Salah satu contoh, dalam Majalah Tabligh edisi April 2004, yang memuat
tema: “Laisa Minna, Liberalisme, Pluralisme, dan Inklusivisme”, memosisikan Pluralisme adalah suatu pemikiran sesat yang tidak dapat diterima keberadaanya
dan harus diwaspadai penyebarannya. Dan bagaimanakan pluralisme menurut Muhammadiyah dilihat dari perjalanan sejarahnya.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah