Faktor Organisasi Media Massa

Supliers adalah sumber eksternal bagi media massa. Isi media massa sangat dipengaruhi bagiamana rutinitas media massa dengan sumber eksternalnya. Karena berbagai peristiwa, informasi, berita yang akan ditampilkan oleh media haruslah merujuk kepada sumber dari berita, peristiwa dan informasi tersebut. Rutinitas antara media dan sumber bisa berbentuk wawancara, goverment hearing, reportasi kerjasama dan lain sebagainya. Sumber bisa berupa saksi suatu, representasi suatu organisasi, para ahli, dan orang yang relevan dengan peristiwa atau informasi yang ditampilkan. Suatu informasi, berita dan peristiwa yang ditampilkan dapat bernilai jika didapatkan dari sumber yang tepat. Itulah rutinitas media yang berkaitan dengan sumber yang akan mempengaruhi isi dari pesan media.

2. Faktor Organisasi Media Massa

Organisasi media Massa memiliki andil yang cukup besar dalam mempengaruhi isi pesan media massa. Shoemaker dan Reese menjelaskan bahwa ada tiga bagian dalam organisasi media yang dianggap memberikan penagruh bagi isi media. Antara lain : 1 Tujuan Organisasi, 2 Aturan dan Struktur Organisasi dan 3 Pengawasan Organisasi. Tujuan Organisasi. Suatu organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu organisasi sosial, formal biasanya ekonomi yang mempekerjakan pekerja media dengan imbalan untuk memproduksi isi media Shoemaker dan Reese, 1996, h. 144 tentu tidak terlepas dari tujuan organisasi tersebut yang menempatkan bagaimana posisi unsur ekonominya. Ada yang menjadikan keuntungan ekonomi sebagai tujuan utama, ada yang hanya sebagai tujuan pendukung atau bahkan ada yang tidak menjadikannya tujuan organisasi sama sekali. Tujuan organisasi media menentukan arah mana yang dituju oleh isi pesan media. Jika keuntungan ekonomi sebagai tujuan utama, maka isi pesan media semata adalah suatu hal yang menarik minat khalayak untuk membeli media tersebut. Namun jika ada suatu nilai dan kehendak tertentu yang dicantumkan sebagai tujuan media, maka segala isi media ditampilkan untuk mencapai tujuan tersebut. Aturan dan struktur organisasi media. Menurut Shoemaker dan Reese, Aturan dan struktur media meliputi tiga bagian. Port Line, Midle Level dan Top Level. Port Line yang meliputi pekerja seperti penulis, wartawan dan staf kreatif, pengumpul dan staf packing materi. Mereka bertugas mengerjakan proses produksi isi media, mulai dari mengumpulkan berita, menghimpunnya, membuat tulisan, membuat layout dan mencetaknya Middle level yang meliputi manager seperti editor, produser dan bagian lain yang mengkoordinasikan peroduksi isi pesan. Mereka bertugas untuk melakukan koordinasi antara kebijakan atasan atau pimpinan dengan pekerjaan para bawahan. Editor atau produser berperan sebagai pengelola yang memimpin proses isi media berdasarkan kebijakan top struktur dan pemilik. Top level yang meliputi pimpinan dengan kewenangan membuat kebijakan organisasi menyusun anggaran dan membuat berbagai keputusan personalia seperti rekruitment, pemecatan termasuk melindungi bawahan jika terjadi tekanan terhadap mereka dari pihak luar. Aturan dan struktur organisasi media memberikan pengaruh yang cukup besar bagi isi media. Sebab keputusan tentang berita yang ditampilkan tidak sepenuhnya inisiatif wartawan pencari dan penulis berita untuk kemudian dicetak dan ditampilakn begitu saja. Tapi berita, informasi dan peristiwa yang akan ditampilkan harus melalui koordinasi middle struktur yang juga harus sesuai dengan kebijakan Struktur yang mereka wakili. Bagian Ketiga dalam organisasi Media adalah Pengawasan Organisasi. Shoemaker dan Reese menyampaikan ada dua bentuk kontrol dalam organisasi media. Pertama adalah kontrol bisnis berita media, kedua kontrol sosial dalam kamar produksi media. Dalam kontrol bisnis berita atau bisnis media, dilakukan dengan pengawasan pihak pimpinan secara langsung terhadap isi media dengan kebijakan eksplisit melalui sebuah guideline Shoemaker dan Reese, 1996, h. 169. Pelaksanaan Guidleine tersebut adalah editor dan pihak middle struktur lainnya. Gans seperti yang dikutip oleh Shoemaker dan Reese menyatakan bahwa kekuatan top editor dirancang dan dipelihara oleh sistem tekanan struktur untuk konfirmasi. Maksudnya segala kewenangan editor juga harus dipertanggungjawabkan berdasarkan perangkat yang merujuk kepada kebijakan pemilik bisnis media. Kontrol sosial ruang produksi berita atau redaksi dilakukan dengan kebijakan media yang didasarkan kepada tujuan media. Sejauh mana isi produksi media konsisten terhadap tujuan organisasi media, bagaimana berita itu didapatkan sesuai dengan akurasi dan prosedur yang standar. Tugas editor disini adalah mengkonfirmasikan isi pesan media kepada tujuan organisasi media dan berbagai prosedur untuk memproduksi isi pesan media tersbut. Kontrol sosial lainnya terhadap isi media ditentukan juga dengan sejauh mana kebijakan organisasi media memperhatikan berbagai pendapat masyarakat, keluhan terhadap isi media dan norma yang berlaku di masyarakat.

3. Faktor Ekternal Organisasi Media