6. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, Analisis framing dioperasionalisasikan dengan menginterpretasikan tulisan-tulisan dalam Rubrik Laporan Utama Majalah
Tabligh yang memuat tema tentang pemahaman Islam sebagai satuan analisis dengan menguraikan tulisan-tulisan tersebut berdasarkan perangkat framing
Gamson. Intrepertasi dilakukan dengan mendeskripsikan bagimana Majalah Tabligh
melakukan perumpamaan, pengandaian, menampilkan jargon atau selogan, mengaitkannnya dengan teori dan menggambarkannya secara konotatif.
Interpertasi itu diharapakan akan menghasilkan penggambaran tentang bagiamana majalah Tabligh membingkai, menceritakan atau menjelaskan pemahaman
pluralisme dalam Islam. Sementara analisis tentang kohesi dan koherensi dari teks artikel pada
Majalah Tabligh tersebut akan dilakukan dengan mengkaji berbagi teori yang menjadi rujukan atau pembenar bagi kedua majalah tersebut dalam memahami
dan membingkai Pemahaman Islam. Hal ini bertujuan untuk menunjukan kecendrungan pemahaman Islam majalah tersebut.
E. Tinjauan Pustaka
Ada beberapa skripsi terdahulu yang menggunakan Analisi Framing dalam tulisan mereka, diantaranya: Skripsi dengan Judul Konstruksi Media Cetak Atas
Berita Meninggalnya Soeharto Analisis Framing pada koran Republika karya Eti Rusitah, Skripsi dengan Judul Konstruksi Realitas di Media Massa Analisis
Framing terhadap Pemberitaan Baitul Muslimin Indonesia PDI-P di harian Kompas dan Republika karya Doni Kadewandana, Skripsi dengan Judul Analisis
Framing Pesan Moral Film Get Merried, karya Yayu Rulia Syarof. Adapun perbedaan skripsi diatas dengan skripsi saya adalah kerangka teori
Framing yang digunakan. Eti Rusitah menggunakan Framing model N Entman, Doni Kadewandana menggunakan framing model Zhong, dan Yayu Rulia Sarof
menggunakan framing model Pan dan Kosicki. Selain itu karena satuan analisisnya berbeda maka tentu saja Subjek serta Objek penelitiannya menjadi
berbeda.
F. Sistematika Penulisan
Skripsi ini menggunakan sistematikan penulisan sebagai berikut: Bab I: Pendahuluan, berisikan latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.
Bab II: Tinjauan Teoritis, terdiri dari komunikasi massa dan media massa, media massa dan masyarakat, media massa dan konstruksi realitas, faktor-faktor
yang mempengaruhi media massa, dan dakwah Islam.
Bab III: Profil Majalah Tabligh, yang berisikan sejarah singkat majalah tabligh, visi dan misi, struktur dan redaksi, karakteristik rubrik, dan isu utama.
Bab IV: Konstruksi media cetak atas realitas analisis framing terhadap majalah tabligh, terdiri dari analisis perangkat pembingkai teks rubrik laporan
utama, dan analisis perangkat penalaran teks rubrik laporan utama.
BAB II KERANGKA TEORI
Untuk memahami permasalahan tentang bingkai yang ditampilkan oleh media massa tentang pluralisme dalam Islam dan kecendrungan media terhadap
pemahaman pluralisme dalam Islam, diperlukan berbagai teori dari berbagai kajian tentang komunikasi, media massa, pemahaman Islam dan pluralisme itu
sendiri. Maka pada pembahasan kerangka teori ini, pemaparan teori-teori tersebut dibagi kepada enam bagian. Pertama, kajian tentang komunikasi massa dan media
massa. Kedua, pembahasan tentang Media Massa dan masyarakat, kemudian kajian tentang media massa dan konstruksi realitas. Keempat, media massa dan
terkahir pembahasan tentang dakwah Islam itu sendiri. Pertama, pembahasan tentang Komunikasi massa dan media massa,
mencoba menguraikan berbagai kajian tentang bagaimana media berperan dalam proses komunikasi massa. Bagaimana media massa melaksanakan fungsinya
untuk menyampaikan informasi, bahkan suatu ajakan. Tidak hanya peran media, tapi juga berbagai pembahasan tentang bagiamana media menampilkan informasi
dan ajakan tersebut. Hal ini menjadi penting untuk disampaikan dalam kerangka teori ini, untuk menggambarkan urgensi dan peran media massa dalam
menampilkan informasi dan persuasi atau dalam menjalankan peran komunikasi massa. Hal ini amat berkaitan dengan pertanyaan penelitian tentang bingkai yang
ditampilkan oleh media tentang paham pluralisme dalam Islam. Dengan kata lain, kajian tentang komunikasi massa dan media massa dapat menjadi kerangka teori
17