Perumusan Masalah Kerangka Konseptual Hipotesis Penelitian Terdahulu

karyawan. Jumlah karyawan dengan penilaian sangat baik pada semester II 2008 sebanyak 38 orang menurun pada semester berikutnya menjadi 19 orang. Pada semester II 2009 menjadi 14 Orang. Sedangkan faktor uraian tugas cenderung tetap. Jumlah karyawan dengan penilaian sangat baik pada semester II 2008 sebanyak 7 orang cendrung tetap pada semester berikutnya. Pada semester II 2009 menjadi 6 orang. Kesimpulan kinerja juga cenderung menurun, Jumlah karyawan dengan penilaian sangat baik pada semester II 2008 sebanyak 41 orang menurun pada semester berikutnya menjadi 19 orang. Pada semester II 2009 menjadi 14 Orang. Hal ini tampak dipengaruhi oleh faktor kompetensi individu dengan melihat proporsi penurunannya. Mengingat pentingya faktor komunikasi dalam rangka membentuk dan meningkatkan kinerja karyawan dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komunikasi terhadap kinerja di perusahaan ini, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Analisis pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan Pada PT. PLN Persero P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: ”Apakah komunikasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. PLN Persero P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan?”

C. Kerangka Konseptual

Keberhasilan komunikasi dalam suatu organisasi merupakan aset penting bagi pencapaian sasaran atau tujuan organisasi. Purwanto 2006:35 menjelaskan komunikasi organisasi dalam beberapa aspek, yakni: komunikasi intrapersonal, pola komunikasi, pengelolaan komunikasi, dan hambatan komunikasi. Universitas Sumatera Utara Kinerja yang baik akan menghasilkan loyalitas tinggi pada perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan yang optimal sehingga untuk mencapainya dibutuhkan suatu komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan maupun sebaliknya. Berdasarkan hal tersebut maka penulis merumuskan kerangka konseptual sebagai berikut : Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Sumber: Purwanto 2006: 35 Mathis dan Jackson 2002:78; data diolah.

D. Hipotesis

Menurut Sugiyono 2006:51, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian , oleh karena itu jawaban yang diberikan masih berdasarkan pada teori yang relevan dan belum berdasarkan pada faktor-faktor empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. PLN Persero P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan.”

E. Tujuan dan Manfaaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan pada PT. PLN Persero P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan. Komunikasi X 1. Komunikasi Intrapersonal 2. Pola komunikasi 3. Pengelolaan komunikasi 4. Hambatan komunikasi Kinerja Y 1. Kualitas 2. Kuantitas 3. Jangka Waktu 4. Kehadiran 5. Sikap Universitas Sumatera Utara

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi perusahaan yang diteliti, sebagai bahan masukan dalam membuat kebijakan, terutama mengenai sistem komunikasi. b. Bagi penulis, menambah pengetahuan dengan menghubungkan teori yang didapat dalam perkuliahan dengan kenyataannya serta dapat memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang manajemen sumber daya manusia. c. Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi bagi para peneliti lain yang tertarik pada masalah terkait.

F. Metode Penelitian 1.

Batasan Operasional Penelitian yang baik adalah penelitian yang dilakukan secara terfokus dan mendalam. Agar penelitian data dilakukan secara terfokus maka tidak semua masalah diteliti. Untuk itu diperlukan batasan variabel yang akan diteliti serta hubungan antara satu variabel yang lain. Penelitian ini hanya dibatasi mengenai pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan pada PT. PLN Persero P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan.

2. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Independen X: Komunikasi Menurut Purwanto 2006:35, komunikasi meliputi: 1 Komunikasi intrapersonal Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang dilakukan antara seseorang dengan orang lain dalam satu masyarakat maupun organisasi bisnis dan non Universitas Sumatera Utara bisnis, dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan bahasa yang mudah dipahami untuk mencapai tujuan tertentu. 2 Pola Komunikasi Pola komunikasi dapat dikelompokkan menjadi saluran komunikasi formal dan saluran komunikasi informal. 3 Pengelolaan Komunikasi Ada dua hal yang diperhatikan dalam mengelola komunikasi, yaitu bagaimana menangani pesan-pesan yang bersifat rutin dan bagaimana menangani krisis komunikasi. 4 Hambatan Komunikasi Faktor-faktor penghambat komunikasi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam empat masalah utama yang mencakup antara lain masalah dalam pengembangan pesan, penyampaian pesan, penerimaan pesan, dan penafsiran pesan. 2. Variabel Dependen Y: Kinerja Menurut Mathis dan Jackson 2002:78 pada dasarnya pengukuran kinerja didasarkan pada 5 hal berikut : 1 Kuantitas output, yaitu menyangkut jumlah output yang dihasilkan dan ketepatan untuk menyelesaikan pekerjaan rutin. 2 Kualitas output, meliputi ketepatan mutu dalam menghasilkan output yaitu menyangkut kerapian, ketelitian dan keterampilan. 3 Jangka waktu output, yaitu pemanfaatan waktu yang telah disesuaikan. 4 Kehadiran di tempat kerja Universitas Sumatera Utara 5 Sikap, yaitu menyangkut cara bersikap di perusahaan, baik terhadap atasan, karyawan lain, ataupun terhadap pekerjaan yang diberikan untuk penyelesaian secara bersama-sama. Berdasarkan uraian diatas, maka secara keseluruhan variabel, indikator variabel dan skala pengukurannya dapat dilihat dari Tabel 1.2 berikut ini: Tabel 1.2 Definisi Operasional Variabel Sumber: Purwanto 2006: 35 Mathis dan Jackson 2002:78; data diolah. 3. Skala Pengukuran Variabel Variabel dalam penelitian ini adalah variabel komunikasi dan variabel kinerja yang diukur dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likerts digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono: 2006, 86. Dalam penelitian ini diberikan 5 alternatif jawaban kepada responden yang dapat di lihat pada Tabel 1.3 sebagai berikut: Variabel Definisi Variabel Indikator Variabel Skala Pengukuran Komunikasi X Komunikasi merupakan keterkaitan antara individu-individu dengan organisasi, yang mempunyai peranan yang cukup penting 1. Komunikasi intrapersonal 2. Pola komunikasi 3. Pengelolaan komunikasi 4. Hambatan komunikasi Likert Kinerja Y Kinerja adalah apa yang dilakukan oleh karyawan, dimana yang mempengaruhinya seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi 1. Kualitas 2. Kuantitas 3. Jangka Waktu 4. Kehadiran 5. Sikap Likert Universitas Sumatera Utara Tabel 1.3 Skor Pernyataan No Jawaban Skor 1 Sangat Setuju SS 5 2 Setuju ST 4 3 Kurang Setuju KS 3 4 Tidak SetujuTS 2 5 Sangat Tidak SetujuSTS 1 Sumber: Sugiyono, 2006: 86

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. PLN Persero P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan yang beralamat di Jalan Listrik No. 12 Medan. Waktu penelitian dimulai dari bulan November 2010 sampai dengan bulan Desember 2010.

5. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2006 : 72. Populasi pada penelitian ini adalah semua karyawan perusahaan yaitu sebanyak 160 orang. Desain pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling. Probability sampling adalah teknik sampling teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel Sugiyono, 2006:74. Untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil digunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10 Umar, 2008: 108. Rumus Slovin: n = Universitas Sumatera Utara Keterangan: n = jumlah sampel N = ukuran populasi e = tingkat kesalahan, 10 Berdasarkan rumus di atas dapat diketahui jumlah sampel dengan cara: n = n = = 61,534 = 62, sehingga sampel pada penelitian ini berjumlah 62 orang. Penarikan sampel dari populasi menggunakan teknik Simple Random Sampling yang dilanjutkan dengan alokasi sampel proporsional. Rumus yang dipakai adalah berikut Ridwan, 2002: n 1 = x n Keterangan : n 1 = Anggota sampel pada proporsi ke I N 1 = Populasi ke I n = Sampel yang diambil dalam penelitian N = Populasi total Contoh: Sampel Bagian Perencanaan dan Evaluasi n 1 = x n n 1 = x 62 = 6,2 Universitas Sumatera Utara Tabel 1.4 Jumlah Sampel No BagianUnit Jumlah Populasi Orang Jumlah Sampel Orang Jumlah Pembulatan Sampel Orang 1 Bagian Engenering 16 6,2 6 2 Bagian Operasi dan Pemeliharaan 40 15,5 16 3 Bagian Keuangan, SDM dan Adm 19 7,3 7 4 Tragi Glugur 21 8,14 8 5 Tragi Paya Pasir 25 9,69 10 6 Tragi Sei Rotan 21 8,14 8 7 Tragi Binjai 19 7,3 7 Jumlah 160 62 62 Sumber:PT. PLN Persero P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan, 2010; data diolah

6. Jenis dan Sumber Data

Peneliti mengadakan penelitian guna mendapatkan data dan informasi yang akan digunakan sebagai bahan analisis. Dalam hal ini, jenis data yang diperlukan adalah :

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh melalui penelitian langsung ke objek penelitian melalui kuesionerpertanyaan dimana data tersebut harus diolah terlebih dahulu, yaitu berupa data hasil wawancara dan jawaban dari kuesioner b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari melalui penelitian kepustakaan yang tidak perlu diolah lagi seperti buku literatur, internet serta bacaan lain yang berhubungan dengan penelitian yang digunakan sebagai data penunjang. Universitas Sumatera Utara

7. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu : a. Observasi Observasi adalah dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti, dalam hal ini adalah Karyawan PT. PLN Persero P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan. b. Daftar pertanyaan Kuesioner Kuesioner adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan cara menyebar angket daftar pertanyaan kepada responden yang dijadikan sampel penelitian tentang sistem komunikasi dan kinerja. c. Studi Kepustakaan Teknik studi kepustakaan ini adalah mengumpulkan data dan informasi melalui telaahan berbagai literatur yang relevan atau berhubungan dengan permasalahan yang ada dalam penulisan skripsi ini, dapat diperoleh dari buku-buku, internet dan sebagainya.

8. Uji Validitas dan Reabilitas

a. Uji Validitas Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan kuesioner. Menurut Umar 2008 : 60, validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang perlu diukur. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut: Jika rhitung rtabel, maka pernyatan tersebut dinyatakann valid. Jika rhitung rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Universitas Sumatera Utara b. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan tingkat kendala instrumen penelitian. Instrumen yang realibel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2006 : 110. Uji reabilitas akan data menunjukan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.00. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: Jika r alpha positif atau r tabel, maka pernyataan reliabel. Jika r alpha negatif atau r tabel, maka pernyataan tidak reliabel. Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian atau tidak. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya reliabel bila digunakan untuk peneliti lain. Uji Validitas dan reabilitas ini dilakukan pada karyawan PT. PLN Persero P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan dengan jumlah responden sebanyak 30 orang.

9. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang peneliti gunakan berpedoman pada Sugiyono 2006:18, bahwa untuk menguji hipotesis dan menganalisis data penelitian yang bersifat hubungan associative maka dapat dianalisis dengan metode sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis data dengan cara menyusun data, mengelompokkannya, selanjutnya menginterprestasikannya, sehingga diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai kondisi perusahaan. b. Metode Regresi Linier Sederhana Metode regresi linier sederhana digunakan karena jumlah variabel bebas dan variabel terikatnya tidak lebih dari satu dan untuk melihat bagaimana pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan yang dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = a + bX + e Keterangan : Y = kinerja X = komunikasi a = konstanta b = koefisien regresi e = standar error c. Uji Hipotesis 1 Uji signifikan Parsial Uji-t Dilakukan uji t, yaitu uji secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh komunikasi sebagai variabel bebas terhadap kinerja sebagai variabel terikatnya. H : b 1 = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. H a : b 1 ≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Kriteria Pengambilan Keputusan: Universitas Sumatera Utara H : diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H a : diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 2 Koefisien Determinan R 2 Koefisien determinan R 2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen menggunakan software SPSS versi 16.00. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel bebas menerangkan variabel terikat. Jika determinasi R 2 semakin besarmendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas semakin besar menjelaskan variabel terikat. Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Siti 2009 meneliti “Pengaruh komunikasi organisasi terhadap efektivitas kerja karyawan pada PT. Radio Kidung Indah Selaras Suara KISS FM Medan”. Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel bebas adalah tujuan komunikasi, pengelolaan komunikasi, dan delegasi wewenang. Sedangkan variabel terikat adalah Efektivitas kerja karyawan. Dengan hasil penelitian sebagai berikut: Hasil uji signifikansi individual uji statistik t menujukan bahwa tujuan komunikasi, pengelolaan komunikasi dan delegasi wewenang tidak berpengaruh signifikan terhadap efektifitas kerja karena nilai signifikan masing-masing variabel lebih besar dari 0,05 nilai signifikannya masing-masing adalah 0,870; 0,066; 0.360 0.05, sedangkan variabel komunikasi berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 nilai signifikansinya adalah 0,003 0.05. Hasil uji serempak uji F menunjukkan bahwa semua variabel independen secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu efektifitas kerja. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi F yang lebih kecil dari pada alpha 0,000 0,05. Yusnina 2007 meneliti “Hubungan Komunikasi dengan Prestasi Kerja karyawan Pada Front Office Departement Niagara Hotel Prapat”. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas dalam penelitian ini adalah komunikasi dan variabel terikat adalah prestasi kerja karyawan. Berdasarkan hasil pengolahan data, angka koefisien korelasi adalah 0,766 dan t hitung lebih besar dari t tabel 7,8184 2,160. Sehingga hipotesis yang menyatakan Komunikasi berhubungan positif dan signifikan Universitas Sumatera Utara dengan Prestasi Kerja pada Karyawan front office Niagara Hotel Parapat dapat diterima.

B. Pengertian dan Pentingnya Komunikasi

Dokumen yang terkait

Pengakuan Pendapatan dan Beban pada PT PLN (PERSERO) P3B Sumatera UPT Medan

31 133 64

Pengaruh Kompensasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan

1 5 149

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPT MEDAN.

0 5 20

Tinjauan Motivasi Kerja Karyawan Pada PT. PLN (Persero) P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Padang.

0 1 7

Pengaruh Kompensasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan

0 0 10

Pengaruh Kompensasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan

0 0 2

Pengaruh Kompensasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan

0 0 11

Pengaruh Kompensasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan

0 0 25

Pengaruh Kompensasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan

0 0 3

Pengaruh Kompensasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan

0 0 36