b. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan tingkat kendala instrumen penelitian. Instrumen yang
realibel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama akan menghasilkan data
yang sama Sugiyono, 2006 : 110. Uji reabilitas akan data menunjukan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini
dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid.
Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.00. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam
uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: Jika r alpha positif atau r tabel, maka pernyataan reliabel.
Jika r alpha negatif atau r tabel, maka pernyataan tidak reliabel. Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan
hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian atau tidak. Valid
artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya reliabel bila digunakan untuk
peneliti lain. Uji Validitas dan reabilitas ini dilakukan pada karyawan PT. PLN Persero P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan dengan jumlah responden sebanyak 30
orang.
9. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang peneliti gunakan berpedoman pada Sugiyono 2006:18, bahwa untuk menguji hipotesis dan menganalisis data penelitian yang bersifat hubungan
associative maka dapat dianalisis dengan metode sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis data dengan cara menyusun data, mengelompokkannya,
selanjutnya menginterprestasikannya, sehingga diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai kondisi perusahaan.
b. Metode Regresi Linier Sederhana Metode regresi linier sederhana digunakan karena jumlah variabel bebas dan
variabel terikatnya tidak lebih dari satu dan untuk melihat bagaimana pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + bX + e Keterangan :
Y = kinerja X = komunikasi
a = konstanta b = koefisien regresi
e = standar error c. Uji Hipotesis
1 Uji signifikan Parsial Uji-t Dilakukan uji t, yaitu uji secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal
tentang pengaruh komunikasi sebagai variabel bebas terhadap kinerja sebagai variabel terikatnya.
H : b
1
= 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. H
a
: b
1
≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel
bebas X terhadap variabel terikat Y.
Kriteria Pengambilan Keputusan:
Universitas Sumatera Utara
H : diterima jika t hitung t tabel pada α = 5
H
a
: diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 2 Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinan R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen
menggunakan software SPSS versi 16.00. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel bebas menerangkan
variabel terikat. Jika determinasi R
2
semakin besarmendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas semakin besar menjelaskan variabel
terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Siti 2009 meneliti “Pengaruh komunikasi organisasi terhadap efektivitas kerja karyawan pada PT. Radio Kidung Indah Selaras Suara KISS FM Medan”. Dalam
penelitian ini, yang merupakan variabel bebas adalah tujuan komunikasi, pengelolaan komunikasi, dan delegasi wewenang. Sedangkan variabel terikat adalah Efektivitas kerja
karyawan. Dengan hasil penelitian sebagai berikut: Hasil uji signifikansi individual uji statistik t menujukan bahwa tujuan komunikasi, pengelolaan komunikasi dan delegasi
wewenang tidak berpengaruh signifikan terhadap efektifitas kerja karena nilai signifikan masing-masing variabel lebih besar dari 0,05 nilai signifikannya masing-masing adalah
0,870; 0,066; 0.360 0.05, sedangkan variabel komunikasi berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 nilai
signifikansinya adalah 0,003 0.05. Hasil uji serempak uji F menunjukkan bahwa semua variabel independen secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen yaitu efektifitas kerja. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi F yang lebih kecil dari pada alpha 0,000 0,05.
Yusnina 2007 meneliti “Hubungan Komunikasi dengan Prestasi Kerja karyawan Pada Front Office Departement Niagara Hotel Prapat”. Dalam penelitian ini yang
merupakan variabel bebas dalam penelitian ini adalah komunikasi dan variabel terikat adalah prestasi kerja karyawan. Berdasarkan hasil pengolahan data, angka koefisien
korelasi adalah 0,766 dan t hitung lebih besar dari t tabel 7,8184 2,160. Sehingga hipotesis yang menyatakan Komunikasi berhubungan positif dan signifikan
Universitas Sumatera Utara