dan keadaan status persediaan. MRP menggunakan informasi tersebut untuk menentukan kuantitas dan jadwal pemesanan yang harus direncanakan.
6
3.3.1. Kemampuan Sistem MRP
Ada empat kemampuan yang menjadi ciri utama dari sistem MRP, yaitu: 1. Mampu menentukan kebutuhan pada saat yang tepat.
Maksudnya adalah menentukan secara tepat kapan suatu pekerjaan harus diselesaikan atau kapan material harus tersedia untuk memenuhi permintaan
atas produk akhir yang sudah direncanakan pada jadwal induk produksi. 2. Membentuk kebutuhan minimal untuk setiap item.
Dengan diketahuinya bahan baku dalam suatu pekerjaan, MRP dapat menentukan secara tepat sistem penjadwalan berdasarkan prioritas untuk
memenuhi semua kebutuhan minimal setiap item komponen. 3. Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan.
Maksudnya adalah memberikan indikasi kapan pemesanan atau pembatalan terhadap pesanan harus dilakukan, baik pemesanan yang diperoleh dari luar
atau dibuat sendiri. 4. Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas suatu jadwal yang sudah
direncanakan. Apabila kapasitas yang ada tidak mampu memenuhi pesanan yang
dijadwalkan pada waktu yang diinginkan, maka MRP dapat memberikan indikasi untuk melakukan rencana penjadwalan dengan menentukan prioritas
6 Fogarty, D.W., Blackstone, J.H., Hoffmann, T.R., Production and Inventory Management,
Second Edition, South-Western Publishing, Co., Cicinnati, Ohio, 1991.
Universitas Sumatera Utara
pesanan yang realistis. Jika penjadwalan masih tidak memungkinkan untuk memenuhi pesanan, berarti perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan
konsumen sehingga perlu dilakukan pembatalan atas pesanan konsumen tersebut.
3.3.2. Input Sistem MRP
Ada tiga input yang dibutuhkan oleh MRP, yaitu: 1. Master Product Schedule MPS yaitu jadwal induk produksi yang dibuat
dengan tujuan mengetahui jenis produksi yang akan dibuat atau digunakan dan waktu pembuatanpemakaian produk. Jadwal Induk Produksi MPS
menunjukkan jadwal pengolahan dan jumlah barang yang harus dibuat dengan merincinya untuk setiap macam atau setiap jenis serta untuk satuan masa yang
singkat. 2. Catatan Keadaan Persediaan, menggambarkan status semua item yang ada
dalam persediaan. Catatan Keadaan Persediaan terdiri dari data-data setiap jenis barang persediaan, dimana setiap jenis barang persediaan tersebut
nantinya dibutuhkan untuk menentukan jumlah kebutuhan bersih. Catatan Keadaan Persediaan ini juga berisikan tentang faktor perencanaan yang
digunakan untuk menetapkan jumlah waktu untuk merencanakan pemesanan, diantaranya adalah lead time waktu pengadaan. Dimana lead time adalah
waktu tunggu, pemindahan, pembelian dan persiapan komponen yang akan dibeli.
Universitas Sumatera Utara
3. Struktur Produk, berisi tentang informasi yang mengidentifikasikan semua kebutuhan komponen dan sub komponen yang akan digunakan untuk
menghasilkan produk akhir dengan program MRP, informasi ini dibutuhkan dalam menentukan kebutuhan kotor dan kebutuhan bersih suatu komponen.
Selain itu, struktur produk juga berisi informasi tentang jumlah kebutuhan komponen dan jumlah produk akhir yang harus dibuat.
3.3.3. Output Sistem MRP