1. Suhu operasi rendah 65 C dan tekanan operasi juga rendah 1,36 atm
2. Konversi tinggi 98 dengan waktu reaksi dan reaksi samping minimal. 3. Konversi langsung metil ester tanpa ada reaksi antara.
4. Bahan konstruksi pabrik yang diperlukan murah. Dalam proses produksi biodiesel terdapat 2 cara yang umum dilakukan,
yaitu: 1. Proses batch, yaitu proses pengolahan biodiesel yang dilakukan setelah
sejumlah bahan telah dikumpulkan dalam waktu dan tempat yang telah ditentukan. Proses ini digunakan untuk skala kecil dan biasanya skala industri
rumah tangga. 2. Proses kontinu, yaitu proses pengolahan untuk melanjutkan proses pengolahan
biodiesel sebelumnya yang sudah berjalan. Proses ini digunakan untuk skala menengah dan besar, dan biasanya untuk skala industri dan produknya sebagai
bahan bakar mesin diesel. Pada pabrik biodiesel KSO PT. Pamina Adolina – PT. Ganesha Energy 77
menggunakan proses produksi dengan sistem batch.
2.7.1. Standar Mutu Produk
Pengawasan mutu dilakukan untuk mendapatkan standar produk dan memenuhi kriteria mutu yang telah ditetapkan. Pengawasan mutu dilakukan oleh
bagian laboratorium dengan melakukan analisa sampel secara teratur dengan selang waktu tertentu terhadap bahan baku dan produk akhir.
Universitas Sumatera Utara
Kualitas bahan baku yang digunakan sangat menentukan kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, bahan baku berupa Crude Palm Oil CPO dan
stearin harus memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan perusahaan. Standar mutu bahan baku yang ditetapkan KSO PT. Pamina Adolina – PT. Ganesha
Energy 77 dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Standar Mutu Bahan Baku Biodiesel No.
Komponen Syarat Mutu
CPO RBD Stearin
1 Free Fatty Acid FFA
Max. 5 Max. 0,05
2 Kadar Air Moisture
Max. 0,2 Max. 0,2
3 Kadar Kotoran Impurities
Max. 0,05 Max. 0,05
4 Bilangan Iodium IV
49-51 Min. 30
Sumber : Laboratorium PT. Pamina Adolina
Produk berupa biodiesel yang dihasilkan harus memenuhi standar mutu biodiesel nasional National Biodiesel Standard, yaitu SNI 04-7182-2006.
Parameter-parameter yang digunakan untuk memenuhi standar tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. National Biodiesel Standard SNI 04-7182-2006 No.
Parameter Unit
Value Method
1 Density 40
C kgm
3
850-890 ASTM D 1298
2 Viscosity 40
C mm
2
s cSt 2,3 – 6,0
ASTM D 445 3
Cetane Number Min. 51
ASTM D 613 4
Flash Point close cup C
Min. 100 ASTM D 93
5 Cloud Point
C Max. 18
ASTM D 2500 6
Sulfated Ash -massa
Max. 0,02 ASTM D 874
7 Phosphorous Content
ppm mgkg Max. 10
AOCS Ca 12-55
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3. National Biodiesel Standard ..... Lanjutan No.
Parameter Unit
Value Method
8 Water and Sediment
-vol. Max. 0,05
ASTM D 2709 or ASTM D 1796
9 Carbon Residu
1. Sample 2. 10 dist. residu
-massa Max. 0,05
Max. 0,3 ASTM D 4530
10 Distillation Temperature,
90 recovered C
Max. 360 ASTM D 1160
11 Copper Strip Corrosion
3 hr, 50 C
Max. 3 ASTM D 130
12 Sulfur
ppm mgkg Max. 100
ASTM D 5453 or ASTM D 1266
13 Acid Number N
A
mg-KOHg Max. 0,8
AOCS Cd 3-63 or ASTM D 664
14 Free Glycerin
-massa Max. 0,02
AOCS Ca 14-56 or ASTM D 6584
15 Ester Content
-massa Min. 96,5
Calculated 16
Total Glycerin G
ttl
-massa Max. 0,24
AOCS Ca 14-56 or ASTM D 6584
17 Iodine Number
-massa g-I2100 g
Max. 115 AOCS Cd 1-25
18 Halphen Test
Negative AOCS Cb 1-25
Sumber : Tim Studi Pengembangan Teknologi Biodiesel
Spesifikasi biodiesel produk KSO dengan SNI biodiesel dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.4. Standar Biodiesel Produk KSO dengan SNI Biodiesel No.
Parameter Unit
Spesifikasi SNI Produk KSO
1 Kadar Ester
-massa Min. 96,5
97,5 2
Densitas 40 kgm
3
850-890 869
3 Viskositas 40
mm
2
s 2,3 – 6,0
5,11 4
Flash Point C
Min. 100 172
5 Carbon Residu
-massa Max. 0,1
0,08 6
Acid Number mg-KOHg
Max. 0,8 0,5
7 Gliserol Bebas
-massa Max. 0,02
0,01 8
Gliserol Total -massa
Max. 0,24 0,24
9 Iodine Number
-massa Max. 115
55 10
Kadar Sulfur ppm mgkg
Max. 100 22
11 Kadar Posfor
ppm mgkg Max. 10
4,7 12
Halphen Test Negative
Negative
Sumber : Laboratorium KSO Pamina – GE 77
2.7.2. Bahan yang Digunakan