Kesimpulan Saran Analisis Nilai Tambah Pengolahan Ubi Kayu Menjadi Tape Ubi ( Studi Kasus : Kelurahan Baru Ladang Bambu, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan )

54 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Susuai dengan tujuan penelitian berikut ini diuraikan beberapa kesimpulan yaitu, sebagai berikut: 1 Proses pengolahan ubi kayu menjadi tape ubi di daerah penelitian terdiri dari 7 tahapan, yaitu: 1. pengupasan, 2. pengerokkan, pemotongan, dan pencucian, 3. perebusan dan penyaringan, 4. pendinginan, 5. peragian, 6. pembungkusan, dan 7. pemeraman. Seluruh tahapan ini terangkai dalam satu kegiatan yang berkesinambungan dan membutuhkan waktu selama 3 hari. 2 Nilai Tambah yang dihasilkan dari pengolahan ubi kayu menjadi tape ubi pada skala industri rumah tangga di daerah penelitian tergolong tinggi dengan rasio nilai tambah 50 58,82 untuk satu kali proses produksi atau perharinya. 3 Rata-rata pendapatan pengusaha tape ubi di daerah penelitian sebesar Rp.3.753.601.06 per bulan lebih besar dari upah minimum Kota Medan UMK sebesar Rp 2.037.000 per bulan. 4 Masalah – masalah yang diperoleh dalam menjalankan usaha pengolahan tape ubi di daerah penelitian terdiri dari 3, yaitu : 1. penyediaan bahan baku, 2. keterbatasan modal, 3. biaya pemasaran.

6.2 Saran

Kepada Pengusaha Diharapkan pengusaha dapat mengembangkan variasi dalam hal olahan lanjutan dari produk tape ubi tersebut, misalnya tape ubi kering atau peuyeum gantung seperti daerah jawa. dan juga mengembangkan variasi warna, bungkusan, dan Universitas Sumatera Utara keawetan dari tape ubi tersebut sehingga konsumen memiliki ketertarikkan buat membeli produk yang ditawarkan. Kepada Pemerintah Dengan mempertimbangkan bahwa usaha tape ubi daerah penelitian memiliki prospek ekonomi yang cukup baik dilihat dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa jumlah pendapatan yang diperoleh lebih besar dari upah minimum kota medan per bulan. Diharapkan pemerintah dapat meningkatkan kualitas dan jaminan ketersediaan bahan baku ubi kayu yang layak buat diolah menjadi tape ubi. Selain itu pemerintah diharapkan dapat memfasilitasi para pengusaha tape ubi dalam hal akses permodalan dalam mengembangkan usaha, kredit usaha rakyat KUR, kredit investasi, dan kredit modal kerja. Sehingga para pengusaha dapat mengembangkan usahanya dan dapat memberikan lapangan kerja terhadap masyarakat. Kepada Peneliti Selanjutnya Agar melakukan penelitian yang lebih terperinci terhadap analisis saluran pemasaran guna memperoleh manfaat lain dari pengolahan tersebut dan hal-hal lain yang belum diteliti dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Anggoro, K.U. 2012. Road Map Peningkatan Produksi Ubi Kayu. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Kementerian Pertanian. Jakarta. Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Astawan, M. 2004. Tetap Sehat dengan Produk Makanan Olahan. Solo: Tiga Serangkai. Baroh, I. 2007. Analisis Nilai Tambah dan Distribusi Keripik Nangka Studi Kasus pada Agroindustri Keripik Nangka di Lampung . Malang: LP UMM.. Badan Litbang Pertanian. 2011. Inovasi Pengolahan Singkong Meningkatkan Pendapatan dan Diversifikasi Pangan. Jakarta Badan Pusat Statistik. 2014. Medan Dalam Angka 2014. BPS Kota Medan. Medan. Depkes RI. 1992. Undang – Undang Kesehatan UU RI No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan . Jakarta: Indonesian Legal Center Publishing. Djaafar, T.F. dan Rahayu, S. 2003. Ubi Kayu Dan Olahannya. Yogyakarta: Kanisius.. Dyckman, dkk. 1999, Akuntansi Keuangan Menengah I. Jakarta: Erlangga. Gaspersz, V. 1997. Ekonomi Manajerial Pembuat Keputusan Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Gaspersz, V. 2003. Metode Analisis Untuk Peningkatan Kualitas. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hakim, S. 2008. Pengantar Ekonomi Mikro. Medan: USU Press. Hardjanto, W. 1993. Bahan Kuliah Manajemen Agribisnis. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor Herawati, H. 2006. Potensi ubi kayu Manihot esculenta Crantz sebagai pangan pokok untuk mendukung program ketahanan pangan . Prosiding Seminar Optimasi Pemanfaatan Sumber Daya Pertanian melalui Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Berbasis Pertanian. Bandung. Kuswadi. 2006. Memahami Rasio-rasio Keuangan bagi Orang Awam. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Universitas Sumatera Utara Mankiw, G.N. 2006. Makro Ekonomi. Erlangga. Jakarta. Pindyck, R. dan Rubinfeld, D. 2009. Microeconomics Seventh Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Purwono. dan Purnamawati, H. 2007. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. Depok: Penebar Swadaya. Rukmana, R. dan Yuniarsih, Y. 2001. Aneka Olahan Ubi Kayu. Yogyakarta: Kanisius. Sajogyo, P. 1992, Sosiologi Pedesaan - Jilid 2. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sicat, G.P. dan Arndt, H.W. 1991. Ilmu Ekonomi untuk Konteks Indonesia. Jakarta: LP3S. Soekartawi. 1990. Teori Ekonomi Produksi Dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cob- Douglas . Jakarta: Rajawali Press. Sudarwati, S. 2012. Teknologi Pengolahan Hasil Ubi Jalar dan Ubi Kayu. Kalimantan Timur: BPTP Kaltim. Sudiyono, A. 2004. Pemasaran Pertanian. Malang: UMM Press. Suherman, M. 2014. Ubi Kayu Pangan Alternative Potensial Kabupaten Pati. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Kementerian Pertanian. Semarang. Suprapti, L. 2005. Tepung Tapioka Pembuatan dan Pemanfaatan. Yogyakarta: Kanisius. Suratiyah, K. 2006. Ilmu Usaha Tani. Jakarta: Penebar swadaya. Suryana, A. 1990. Diversifikasi Pertanian dalam Proses Mempercepat La ju Pembangunan Nasional . Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Valentina, O. 2009. Analisis Nilai Tambah Ubi Kayu sebagai Bahan Baku Keripik Singkong di Kabupaten Karanganyar Kasus pada KUB Wanita Tani Makmur. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Wahyuni, D.N. 2014. Daftar Lengkap UMP 2015 di Seluruh Indonesia . http:bisnis.liputan6.com, diakses 10 Mei 2015. Wirakartakusumah, dkk. 1992. Peralatan Dan Unit Proses Industri Pangan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Universitas Sumatera Utara Yanti, H.F. 2013. Analisis Perbandingan Nilai Tambah Pengolahan Ubi Kayu Menjadi Tepung Mocaf dan Tepung Tapioka Di Kabupaten Serdang Bedagai . Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia. 2007. Panduan Bantuan Hukum Indonesia: Pedoman Anda Memahami dan Menyelesaikan Masalah Hukum. Jakarta: YLBHI dan PSHK. Zulkifli. 2012. Analisis Pendapatan dan Nilai Tambah pada Agroindustri Keripik Ubi di Kecamatan Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara . Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Malikussaleh Kabupaten Aceh Utara. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Data Karakteristik Sosial Sampel No. Sampel Nama Jenis Kelamin Umur Tahun Pengalaman Usaha Tahun Lamanya Pendidikan Formal Tahun Jumlah Tanggungan Orang 1 Suparni Perempuan 64 20 6 3 2 Eka Susanti Perempuan 37 16 12 2 3 Muntini Perempuan 49 32 9 5 4 Leni Perempuan 26 7 12 1 5 Imat Perempuan 60 6 9 2 6 Suati Perempuan 43 11 9 2 7 Yuni Perempuan 43 20 12 4 8 Marsiti Perempuan 49 27 6 3 9 Minarsih Perempuan 25 6 9 2 10 Waginem Perempuan 65 25 6 1 11 Sarilah Perempuan 37 14 9 2 12 Aisyah Perempuan 35 4 12 3 13 Murni Perempuan 34 10 12 3 14 Rosmini Perempuan 47 20 9 2 15 Sumariati Perempuan 47 10 6 4 16 Muryanti Perempuan 39 8 12 3 17 Siti Marida Perempuan 42 10 9 4 18 Sarmini Perempuan 34 20 12 5 19 Arni Sutrisno Perempuan 41 20 12 3 20 Siti Perempuan 28 10 12 2 21 Ummi Perempuan 31 1 12 2 22 Rita Perempuan 43 12 12 2 23 Minong Perempuan 41 12 6 3 24 Rani Astuti Perempuan 38 8 6 2 25 Yunar Perempuan 43 16 9 4 26 Elyanti Perempuan 39 10 12 3 27 Diah Perempuan 46 20 6 2 28 Munir Perempuan 41 15 6 2 Jumlah 1167 388 266 76 Rataan

41.68 13.86