orang yang kita percaya. Pembukaan diri ini mampu menghasilkan pemahaman diri yang lebih mendalam.
2. Dengan meminta umpan balik dari orang lain tentang pandangan mereka
terhadap diri kita dan bagaimana reaksi mereka terhadap perilaku kita. Memahami diri dari umpan balik yang diberikan orang lain yang kita
percaya merupakan satu hal yang cukup efektif. Umpan balik yang diberikan orang lain membuat kita sadar pada aspek-aspek diri serta konsekuensi-
konsekuensi perilaku kita yang belum pernah kita sadari sebelumnya. Kita menerima umpan balik dari orang lain manakala orang tersebut mau
mengungkapkan cara ia menanggapi perilaku kita. Tujuan dari umpan balik adalah memberikan informasi konstruktif untuk menolong kita menyadari
bagaimana perilaku kita dipersepsikan oleh orang lain yang mempengaruhinya. Umpan balik yang paling bermanfaat adalah yang mampu menunjukkan kepada
kita bahwa perilaku kita tidak atau belum seefektif sebagaimana kita harapkan, sehingga kita dapat mengubahnnya agar lebih efektif.
II.3. Kompetensi Belajar
Seseorang dikatakan memiliki kompetensi dalam belajar apabila ia bukan hanya sekedar tahu mengenai suatu hal, tetapi bagaimana implikasi dan
implementasi pengetahuan itu dalam pola perilaku atau tindakan yang ia lakukan. Kompetensi merupakan perpaduan antara pengetahuan, keterampilan, nilai, dan
sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak Sanjaya,2005: 7.
Universitas Sumatera Utara
Dalam pembelajaran yang mengedepankan kompetensi maka hasil akhir yang ingin dicapai adalah bagaimana siswa memiliki kecakapan hidup life skill
yang bertujuan :
Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan problema yang dihadapi.
Memberi kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan
pembelajaran yang fleksibel.
Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lingkungan sekolah dengan memberikan peluang pemanfaatan sumber daya yang ada di masyarakat.
Dalam pengembangan kompetensi belajar siswa, maka pendidik memilki prinsip yakni :
a. Kesamaan memperoleh kesempatan
Dengan adanya perhatian dalam pengembangan kemampuan peserta didik, maka setiap siswa memperoleh kesempatan yang sama
dalam ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap. Seluruh peserta didik dari berbagai kelompok, termasuk didalamnya yang kurang
beruntung secara ekonomi dan sosial, yang memerlukan bantuan khusus, berbakat dan unggul berhak menerima pendidikan yang tepat
sesuai dengan kemamapuan dan kecepatannya. b.
Berpusat pada anak didik Upaya mendirikan peserta didik untuk belajar, bekerja sama dan
menilai diri sendiri diutamakan agar peserta didik mampu membangun kemauan, pemahaman dan pengetahuan. Peningkatan potensi,
kecerdasan, dan minat peserta didik perlu terus-menerus diupayakan.
Universitas Sumatera Utara
Penilaian berkelanjutan dan komperhensif menjadi sangat penting dalam rangka pencapaian usaha tersebut. Penyajianya disesuaikan
dengan tahap-tahap perkembangan peserta didik melalui pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
c. Pendekatan menyeluruh dan kemitraan
Pendekatan yang digunakan dalam mengorganisasikan pengalaman belajar berfokus kepada kebutuhan peserta didik yang bervariasi dan
mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu. Hal ini menuntut kerjasama antar semua pihak dan tanggung jawab bersama peserta didik, guru,
sekolah, orang tua, dan masyarakat. d.
Kesatuan dalam kebijakan dan keberagaman dalam pelaksanaan Standart kompetensi yang ditetapkan pemerintah UU No 20
Tahun 2003 dan cara pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing sekolah. Standart kompetensi dapat
dijadikan acuan penyusunan kurikulum berdiversifikasi berdasarkan pada satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik, serta taraf
internasional. Hal yang menjadi dasar kompetensi siswa di dalam belajar adalah
terutama terletak pada motivasi belajar siswa. Menurut Dr.Clark hal yang menjadi motivasi yang baik dari orang-orang yang meraih pretasi tinggi di SMA dan
tingkat-tingkat sekolah dasar yang berasal dari keluarga-keluarga yang berpendapatan rendah. Penelitiannya membimbing pada kesimpulan bahwa yang
membuat perbedaan bagi murid-murid seperti itu adalah bahwa mereka berasal dari keluarga yang efektif.
Universitas Sumatera Utara
“Keluarga yang efektif memperlihatkan sejumlah sikap dan kebiasaan yang positif terhadap anak-anak yang membantu keberhasilan mereka di sekolah dan
dikehidupannyaa” Wlodkowski,2004:28 Adapun ciri-ciri keluarga efektif di antaranya :
1. Perasaan kontrol akan kehidupan Orang tua yang efektif percaya bahwa mereka bisa membuat sebuah
perbedaan dalam perkembangan akademis dan pribadi anak-anaknya. Mereka tidak kewalahan dengan keadaan mereka. Bahkan ketika mereka hidup dalam
kemiskinan, mereka tetap menjaga suatu harapan. Mereka mendengarkan impian anak mereka dan memilki waktu berbagi dengan mereka.
2. Sering mengkomunikasikan harapan yang tinggi kepada anak-anak Artinya bukan menggantungan harapan kosong yang setinggi-tingginya.
Tapi kerap mengkomunikasikan kehidupan yang lebih baik dengan ilmu dan pengetahuan. Anak-anak tahu bahwa keinginan berhasil di sekolah adalah alasan
dan sikap yang tepat untuk dimilikinya. 3. Impian keluarga untuk berhasil di masa depan
Mereka memiliki pandangan untuk keberhasilan pribadi bagi tiap anak dan suatu rencana untuk mewujudkan impian tersebut. Anak-anak diberitahu bahwa
pendidikan yang baik adalah bagian utama dari rencana ini. 4. Pandangan bahwa kerja keras merupakan kunci keberhasilan
Orang tua menegaskan bahwa yang utama membuat perbedaan bukanlah faktor nasib atau keturunan atau penampilan melainkan kerja keras. Anak mereka
percaya keberhasilan akan datang dari motivasi dan komitmen dalam diri mereka sendiri.
Universitas Sumatera Utara
5. Sebuah gaya hidup yang aktif Mereka menyingkirkan kemalasan dan membantu mengarahkan waktu
anak-anak mereka ke dalam aktifitas yang bermanfaat. Mereka mendorong anak- anak untuk memanfaatkan sekolah dan sumber-sumber masyarakat ; mereka
mendorong anak-anak mereka untuk bergaul dengan anak-anak yang memiliki nilai-nilai penghargaan yang sama terhadap kerja dan sekolah.
6. Menetapkan 25 sampai 35 jam untuk belajar di rumah setiap minggu Termasuk di dalamnya waktu untuk membersihkan rumah dan
membaca di waktu luang. 7. Memandang keluarga sebagai unit sistem pendukung dan pemecahan
masalah Anak-anak
menyadari bahwa
mereka dibutuhkan dan bisa memberikan kontribusi bagi keluarganya.
8. Memahami aturan-aturan rumah tangga dengan jelas dan Melaksanakannya Secara Konsisten
Orang tua yang efektif pembatasan-pembatasan dan sanksi yang mereka tetapkan dengan standar yang pantas. Dalam perselisihan atau konflik, mereka
biasanya memberikan kesempatan pada anak-anak untuk mencari pemecahannya, serta biasanya dilaksanakan dengan suasana adil dan kasih sayang.
9. Sering berhubungan dengan para guru
Mereka terlibat dalam kelompok-kelompok orang tua dan guru serta dalam aktivitas-aktivitas sekolah. Mereka bekerja sama dengan para guru memerikasa
kemajuan anak-anaknya. Mereka mencari tahu hal-hal yang dapat mendukung pelajaran di sekolah melalui aktivitas-aktivitas di rumah. Anak-anak akan melihat
Universitas Sumatera Utara
orang tua dan guru sebagai kekuatan yang bersatu untuk membantu keberhasilan mereka.
10. Memberi Penekanan pada Pertumbuhan Spiritual Mereka mendorong dan mengilhami anak-anak untuk berjuang demi
kedamaian dan cinta dari dalam dirinya. Anak-anak percaya mereka bisa meraih kekuatan untuk mengatasi rasa takutnya serta menangani konflik-konflik dan
stress.
II.4. Proses Belajar