Self Disclosure Komunikasi Antarpribadi

II.2.3. Self Disclosure

Pembukaan diri atau self disclousure adalah mengungkapkan reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi yang sedang kita hadapi serta memberikan informasi tentang masa lalu yang relevan atau yang berguna untuk memenuhi tanggapan kita di masa kini. Tanggapan terhadap orang lain atau cara tertentu lebih melibatkan terhadap faktor perasaan. Membuka diri berarti membagi perasaan kita kepada orang lain tentang sesuatu yang telah dilakukan atau dikatakan , atau perasaan kita terhadap kejadian-kejadian yang menimpa kita. Membuka diri dalam hal ini bukan berarti menceritakan semua hal yang detail dalam diri kita. Tidak juga dengan menceritakan semua kisah yang kita alami di masa lalu. Inti dari saling membuka diri adalah bukan saling mengetahui rahasia masing-masing lawan bicara, namun untuk mengetahui reaksi-reaksi kita terhadap aneka kejadian yang kita alami bersama atau terhadap apa yang dikatakan atau dilakukan oleh lawan komunikasi kita. Orang lain akan mengenal kita tidak dari rahasia ataupun cerita kisah hidup kita di masa lalu, melainkan dengan mengetahui reaksi apa yang kita timbulkan atas suatu cerita atau peristiwa selama berkomunikasi dengan lawan bicara. Menurut Johnson 1981, beberapa manfaat dari pembukaan diri terhadap hubungan antar pribadi adalah sebagai berikut : 1. Pembukaan diri merupakan dasar bagi hubungan yang sehat antara dua orang. 2. Semakin kita bersikap terbuka terhadap orang lain, semakin orang lain tersebut akan menyukai diri kita. Akibatnnya ia akan semakin membuka diri kepada kita. Universitas Sumatera Utara 3. Orang yang rela membuka diri kepada orang lain terbukti cenderung memilki sifat-sifat sebagai berikut: kompeten, terbuka, ekstrover, fleksibel, adaptif, dan intelegen, yakni sebagian dari sifat orang yang bahagia. 4. Membuka diri kepada orang lain merupakan dasar relasasi yang memungkinkan komunikasi intim baik dengan diri kita sendiri maupun dengan orang lain. 5. Membuka diri berarti bersikap realistik, maka pembukaan diri kita haruslah jujur, tulus dan autentik. Terbuka bagi orang lain berarti menunjukkan bahwa kita menaruh perhatian pada perasaannya terhadap kata-kata atau perbuatan kita. Kita tidak mungkin mengungkapkan perasaan-perasaan dan reaksi-reaksi lainnya bila kita tidak mengenal semuanya itu. Menginsafi bagaimana kita bereaksi terhadap aneka situasi dan terhadap apa saja yang kita sukai dan tidak kita sukai, merupakan langkah pertama ke arah bersikap terbuka terhadap orang lain serta menjalin relasi yang dalam dengan mereka. Selain itu, kesadaran diri untuk merubah pola perilaku kita merupakan langkah awal yang sangat baik dalam rangka memahami diri dan pembuatan keputusan sehingga pola perilaku kita lebih efektif. Ada dua cara untuk lebih memahami diri sendiri yakni : 1. Mendengarkan diri kita sendiri agar mengenal bagaimana reaksi dan perasaan kita, serta apa yang menyebabkan perasaan dan reaksi-reaksi kita tersebut. Dengan cara menceritakan apa yang kita rasakan tersebut kepada Universitas Sumatera Utara orang yang kita percaya. Pembukaan diri ini mampu menghasilkan pemahaman diri yang lebih mendalam. 2. Dengan meminta umpan balik dari orang lain tentang pandangan mereka terhadap diri kita dan bagaimana reaksi mereka terhadap perilaku kita. Memahami diri dari umpan balik yang diberikan orang lain yang kita percaya merupakan satu hal yang cukup efektif. Umpan balik yang diberikan orang lain membuat kita sadar pada aspek-aspek diri serta konsekuensi- konsekuensi perilaku kita yang belum pernah kita sadari sebelumnya. Kita menerima umpan balik dari orang lain manakala orang tersebut mau mengungkapkan cara ia menanggapi perilaku kita. Tujuan dari umpan balik adalah memberikan informasi konstruktif untuk menolong kita menyadari bagaimana perilaku kita dipersepsikan oleh orang lain yang mempengaruhinya. Umpan balik yang paling bermanfaat adalah yang mampu menunjukkan kepada kita bahwa perilaku kita tidak atau belum seefektif sebagaimana kita harapkan, sehingga kita dapat mengubahnnya agar lebih efektif.

II.3. Kompetensi Belajar

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

2 46 109

Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa Dan Peningkatan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tantang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK 1 TD Pardede Foundation)

14 103 130

Komunikasi Antarpribadi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tentang Komunikasi Antarpribadi Guru – Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 8 Medan)

8 70 93

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Pengaruh Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dalam Bimbingan Konseling Terhadap Motivasi Belajar Siswa/I Sma Yayasan Perguruan Sutomo I Medan)

7 51 139

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ANTARA FISIOTERAPIS DAN PASIEN (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarpribadi Fisioterapis untuk Memotivasi Komunikasi Antarpribadi Antara Fisioterapis Dan Pasien (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarpribadi Fisioter

5 10 13

Pilpres 2014 Komunikasi antarpribadi dan

0 0 5

Teori Komunikasi AntarPribadi (Lihat Sendjaja, Modul 2)

0 0 25

Teori Komunikasi AntarPribadi (Lihat Sendjaja, Modul 2)

0 0 25

Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

0 0 18

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe) SKRIPSI

0 0 11