Model Teoritis Operasional Variabel Defenisi Operasional Variable

I.7. Model Teoritis

I.8. Operasional Variabel

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan sebelumnya, maka untuk lebih mempermudah penelitian perlu dibuat operasional variabel – variabel terkait sebagai berikut : Variable Bebas X Komunikasi Antar Pribadi Variable Terikat Y Kompetensi Belajar Siswa Variable Antara Z Karakteristik Responden Universitas Sumatera Utara Tabel 1.1 Variabel Operasional Variable Teoritis Variable Operasional 1. Variable Bebas X Komunikasi Antar Pribadi 1. Keterbukaan 2. Empati 3. Dukungan 4. Rasa Positif 5. Kesamaan 2. Variable Terikat Y Kompetensi Belajar 1.Pengetahuan 2. Pemahaman 3. Keterampilan 4. Nilai 5. Sikap 6. Minat 3. Variable Antara Z Karakteristik Responden 1. Usia 2. Jenis Kelamin 3. Kelas 4. Pekerjaan orang tua Universitas Sumatera Utara

I.9 Defenisi Operasional Variable

Definisi operasional variable merupakan penjabaran dari konsep lebih lanjut dari kerangka yang telah disusun. Dengan membaca defenisi operasional variable dalam suatu penelitian, dapat diketahui pengukuran suatu konsep. Dalam penelitian ini definisi operasional variabelnya adalah : 1. Variabel Bebas Komunikasi Antarpribadi a. Keterbukaan, yaitu baik guru BK maupun siswa saling mengungkapkan segala ide atau gagasan bahkan permasalahan secara bebas tidak ditutupi dan terbuka tanpa rasa takut atau malu. Kedua-duanya saling memahami dan mengerti pribadi masing-masing. b. Empati, yaitu kemampuan seorang guru BK untuk menempatkan memproyeksi dirinya kepada siswa. c. Dukungan, yakni setiap pendapat, ide atau gagasan yang disampaikan guru BK untuk mendukungan apa yang diutarakan siswa. Dukungan yang diberikan guru BK membantu siswa untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta meraih tujuan yang didambakan. d. Rasa positif, setiap pembicaraan yang disampaikan siswa mendapat tanggapan pertama yang positif dari guru BK, rasa positif menghindarkan pihak-pihak yang berkomunikasi untuk tidak curiga atau prasangka yang mengganggu jalinan interaksi. e. Kesamaan, yakni adanya pandangan kesamaan sikap, ideologis, dan persepsi siswa terhadap apa yang disampaikan guru BK. Universitas Sumatera Utara 2. Variabel Terikat Kompetensi Belajar a. Pengetahuan, yaitu pengetahuan siswa untuk melakukan sesuatu setelah mendapat bimbingan dari guru BK, misalnya akan dapat melakukan proses berfikir ilmiah untuk memecahkan suatu persoalan manakala ia memiliki pengetahuan yang memadai tentang langkah-langkah berfikir ilmiah yang diperolehnya melalui komunikasi dengan guru BK. b. Pemahaman, yaitu kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu yakni kemampuan siswa untuk memecahkan masalah melalui konsep-konsep yang diberikan guru BK. c. Keterampilan, adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa untuk melakukan tugas yang dibebankan setelah memperoleh bimbingan dari guru BK. d. Nilai, adalah suatu standar perilaku yang ditetapkan oleh guru BK yang diyakini dan secara psikologis telah menjadi bagian dari diri siswa, sehingga akan mewarnai dalam segala tindakan siswa. e. Sikap, yaitu perasaan atau reaksi siswa terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar atau suatu peraturan baru. Bagaimana reaksi atau perasaan siswa ketika di dalam kelas, bersosialisasi dengan teman dan lingkungan sekolah serta ketika berinteraksi dengan guru setelah mendapatkan konseling dari guru BK. f. Minat, yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan. Misalnya minat untuk mempelajari dan memperdalam materi pelajaran, setelah siswa menerima konseling dari guru BK. 3. Variabel Antara Karakteristik Responden Universitas Sumatera Utara a. Usia yakni usia siswa SMA Nurul Hasanah b. Jenis kelamin, yakni pria dan wanita. c. Kelas, yakni kelas X, XI, XII d. Pekerjaan orang tua yakni pekerjaan yang dilakukan orang tua siswa dalam menafkahi keluarga, bisa berupa pegawai pemerintahan maupun swasta.

I.10 Hipotesis

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

2 46 109

Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa Dan Peningkatan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tantang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Guru-Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK 1 TD Pardede Foundation)

14 103 130

Komunikasi Antarpribadi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tentang Komunikasi Antarpribadi Guru – Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 8 Medan)

8 70 93

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Pengaruh Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dalam Bimbingan Konseling Terhadap Motivasi Belajar Siswa/I Sma Yayasan Perguruan Sutomo I Medan)

7 51 139

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ANTARA FISIOTERAPIS DAN PASIEN (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarpribadi Fisioterapis untuk Memotivasi Komunikasi Antarpribadi Antara Fisioterapis Dan Pasien (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarpribadi Fisioter

5 10 13

Pilpres 2014 Komunikasi antarpribadi dan

0 0 5

Teori Komunikasi AntarPribadi (Lihat Sendjaja, Modul 2)

0 0 25

Teori Komunikasi AntarPribadi (Lihat Sendjaja, Modul 2)

0 0 25

Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

0 0 18

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe) SKRIPSI

0 0 11