1.66 Dan tidakkah manusia memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari
setetes mani, ternyata dia menjadi musuh yang nyata PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Hemat Penulis: Tidakkah manusia memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes
mani, tetapi dia menjadi musuh yang nyata
ﻭ ﺏﺮﺿ
ﺎﻨﹶﻟ ﺎﹰﻠﹶﺜﻣ
ﻭ ﻲِﺴﻧ
ﻪﹶﻘﹾﻠﺧ ﹶﻝﺎﹶﻗ
ﻦﻣ ﹺﻲﺤﻳ
ﻡﺎﹶﻈﻌﹾﻟﺍ ﻭ
ﻲﻫ ﻦﻴﻣﺭ
1.67 Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal
kejadiannya; dia berkata, Siapakah yang dapat menghidupkan tulang- belulang, yang telah hancur luluh? Depag
1.68 Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal
kejadiannya; dia berkata, Siapakah yang dapat menghidupkan tulang- belulang, yang telah hancur luluh? PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Hemat Penulis: Dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya. Dia
berkata, Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur?
ﻭﹶﺃ ﺲﻴﹶﻟ
ﱠﻟﺍ ﻱﺬ
ﻖﹶﻠﺧ ﺕﺍﻭﺎﻤﺴﻟﺍ
ﻭ ﺽﺭﹶﺄﹾﻟﺍ
ﹴﺭﺩﺎﹶﻘﹺﺑ ﻰﹶﻠﻋ
ﹾﻥﹶﺃ ﻖﹸﻠﺨﻳ
ﻢﻬﹶﻠﹾﺜﻣ ﻰﹶﻠﺑ
ﻭ ﻮﻫ
ﻕﺎﱠﻠﺨﹾﻟﺍ ﻢﻴﻠﻌﻟﹾﺍ
1.69 Dan bukankah Allah yang menciptakan langit dan bumi, mampu
menciptakan kembali yang serupa itujasad mereka yang sudah hancur itu?
Benar, dan Dia Maha Pencipta, Maha Mengetahui. Depag 1.70 Dan bukankah Allah yang menciptakan langit dan bumi, mampu
menciptakan kembali yang serupa itujasad mereka yang sudah hancur itu?
Benar, dan Dia Maha Pencipta, Maha Mengetahui. PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri Hemat Penulis:
Bukankah Allah yang menciptakan langit dan bumi serta menciptakan kembali hal yang serupa? Benar, Allah Maha Pencipta dan Maha Mengetahui.
Setelah Penulis telaah dan analisis kedua Aquran dan Terjemahnya baik versi Departemen Agama maupun PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Penulis
menemukan terjemahan waw dan yang kurang tepat cara pemakaiannya atau tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang disempurnakan.
Oleh karena itu, apabila diperhatikan dengan teliti, kalimat terjemahan ayat Alquran di atas dapat dilihat kata dan selalu di awal kalimat yang merupakan
terjemahan dari kata
ﻭ ,
padahal dalam kaidah bahasa Indonesia yang disempurnakan penggunaan konjungtor dan tidak boleh di awal kalimat.
Selain itu, menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, apabila suatu kalimat sudah diakhiri oleh titik . maka kalimat selanjutnya baru.
B. TERJEMAHAN ﻥﺇ