BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Alquran yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw. melalui Jibril merupakan surah kiriman Allah Swt. kepada seluruh umat manusia. Hal ini
sebagaimana dikemukakan dalam firman-Nya sebagai berikut:
1
ﻙﺭﺎﺒﺗ ﹰﺍﺮﻳﺬﻧ ﻦﻴِﹶﳌﺎﻌﹾﻠﻟ ﹶﻥﻮﹸﻜﻴﻟ ﻩﺪﺒﻋ ﻰﹶﻠﻋ ﹶﻥﹶﺎﻗﺮﹸﻔﹾﻟﺍ ﹶﻝﺰﻧ ﻯﺬﱠﻟﺍ
Mahasuci Allah yang telah menurunkan Alfurqan Alquran kepada hamba-Nya agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam,” Q.S
al-Furqan [125]: 1 Dalam penelitian ini Penulis membahas surah Yasin, karena surah inilah
yang sering kali dijadikan surah istimewa dan bacaan tahlil setiap malam Jumat oleh masyarakat. Karena itu, setelah meneliti dan menelaah bahasa terjemahan
versi Indonesia yang terdapat di dalamnya, banyak sekali Penulis temukan tata bahasa Indonesia dalam terjemahan tersebut yang kurang tepat menurut Kaidah
Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Mengapa, Penulis mengkritik Alquran dan
Terjemahnya yang
bersertifikat berbahasa
Arab nomor:P.VI1TL.02.11712007 terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri dan
Alquran dan
Terjemahnya yang
bersertifikat berbahasa
Arab nomor:P.VI1TL.02.12852007 terbitan Lajnah Pentashih Mushaf Alquran
Departemen Agama RI ? Pertama, kedua Alquran dan Terjemahnya edisi tersebut
1
Ismail Lubis, Falsifikasi Terjemahan Alquran Departemen Agama Edisi 1990, Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya, 2001, h. 1
baru. Kedua, tanda pengesahan Alquran dan Terjemahnya terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri adalah 13 Agustus 2007 sedangkan terbitan Lajnah
Pentashih Mushaf Alquran yang merupakan pusat penyempurnaan Alquran 9 November 2007. Ini berarti ada perbedaan waktu tiga bulan dalam pengeluaran
Mushaf Alquran dan Terjemahnya. Oleh karena itu, apakah Lajnah Pentashih Mushaf Alquran menyontek secara redaksi dari Alquran dan Terjemahnya PT
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri atau sebaliknya. Bahkan, mungkin Alquran dan Terjemahnya PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri ilegal tidak melalui Pentashih
Mushaf Alquran Depag? Kita kembali ke masalah surah Yasin. Menurut Dr. Asep Usman Ismail,
MA surah Yasin merupakan salah satu surah yang sangat istimewa. Ia disebut sebagai jantung Alquran. Disebut demikian karena surah ini mencakup hampir
seluruh isi Alquran. Selain itu, surah ini termasuk surah Makkiyyah
2
, terdiri dari 83 ayat yang bercerita tentang dua hal. Pertama, menjelaskan manusia, khususnya
akhir perjalanan menjelang kematian. Sehingga tak salah, jika surah Yasin diidentikkan dengan kematian. Kedua, berbicara kerasulan atau tugas rasul dalam
menghadapi manusia yang memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada yang berkarakter membuka diri, ragu, hingga apriori.
3
Kata Nabi, sebaik-baik manusia adalah yang belajar Alquran dan mengajarkannya. Alquran sebagai kitab suci telah memberi banyak hal kepada
manusia. Alquran telah memberi petunjuk tentang hidup, mengisi ruang kosong di otak dengan ilmu, mengisi ruang hampa dalam kalbu dengan keyakinan yang
teguh, dan menawarkan solusi atas problematika kehidupan.
2
maksudnya: diturunkan di Mekah.
3
Asep Usman Ismail, Kajian Yasin Ulul Albab, Tempo, 11 Januari 2008, h. 8
Namun, untuk memberi makna bagi hidup dan kehidupan, seseorang tidak cukup dengan membaca Alquran atau menamatkannya berkali-kali. Alquran harus
dipahami isinya, pesannya, kandungannya, dan isyarat-isyaratnya. Apabila seseorang salah memahami Alquran dari segala makna yang terdapat di dalamnya
maka Alquran sering disalahgunakan untuk berbagai kepentingan.
4
Indonesia adalah sebuah negara yang mempunyai masyarakat Islam terbanyak antara negara-negara di dunia. Sekitar 178 juta penduduk, hampir 90
adalah pemeluk agama Islam. Oleh karena itu, kita melihat perhatian pemerintah banyak diarahkan kepada upaya-upaya pembangunan masyarakat untuk mencapai
kesejahteraan ruhani keagamaan di samping kesejahteraan lahiriah. Meskipun warga Negara Indonesia mayoritas memeluk Islam. Namun,
tidak seluruhnya mereka mampu membaca tulisan Arab. Oleh karena itu, dalam hal ini mereka selalu menggunakan Alquran dan Terjemahnya dalam memahami
isi dan kandungannya. Kita melihat di toko-toko buku sekarang ini berbagai macam bentuk
terjemahan Alquran yang diterbitkan guna membantu orang yang belum bisa membaca Alquran. Orang yang bisa membaca Alquran pun belum tentu mampu
memahami isi dan kandungannya. Oleh sebab itu, mereka juga selalu menggunakan Alquran dan Terjemahnya.
Namun, ironisnya banyak penerbit-penerbit yang liar yang menerbitkan Alquran dan Terjemahnya tidak melalui Pentashih Mushaf Alquran
5
Departemen Agama sehingga banyak hasil terjemahan yang kurang tepat dalam kaidah
penulisan bahasa Indonesia yang disempurnakan. Penulis menemukan Pentashih
4
Didin Saefuddin Buchari, Pedoman Memahami Kandungan Alquran, Bogor: Granada Sarana Pustaka, 2005, h. 13
5
Badan yang berwenang dalam menerbitkan dan memeriksa hasil terjemahan Alquran
Mushaf Alquran pun banyak yang kurang tepat dalam bahasa sasaran Bahasa Indonesia
yang disempurnakan khususnya pemakaian kata depan, kata
sambung, dan tanda baca serta redaksi yang berlebihan. Bagi mereka yang awam dalam bahasa Arab, adanya terjemahan jelas
sangat membantu sekali dalam memahami makna dan maksud Alquran. Namun, pertanyaan yang kemudian muncul, Apakah banyaknya terjemahan Alquran
dengan berbagai penerbit sudah baik atau masih janggal dalam pengalihannya ke bahasa sasaran sehingga pembaca hasil wawancara bersama mahsiswa UIN
Alquran bukannya mengerti akan kandungan dan makna Alquran itu sendiri. Akan tetapi, malah membingungkan?
Kalimat terjemahan ayat-ayat Alquran di bawah ini pun kurang efektif karena adanya perbedaan-perbedaan dalam bahasa sasaran. Penulis akan sebutkan
beberapa contoh kalimat terjemahan yang kurang tepat dalam bahasa sasaran, di antaranya: terjemahan waw dan yang tidak sesuai dengan Tata Bahasa Baku
bahasa Indonesia
ﺎﻨﹾﻠﻌﺟﻭ ﻦﻣ
ﻦﻴﺑ ﻢﹺﻬﻳﺪﻳﹶﺃ
ﺍﺪﺳ ﻭ
ﻦﻣ ﻢﹺﻬﻔﹾﻠﺧ
ﺍﺪﺳ ﻢﻫﺎﻨﻴﺸﹾﻏﹶﺄﹶﻓ
ﻢﻬﹶﻓ ﺎﹶﻟ
ﺼﺒﻳ ﹶﻥﻭﺮ
Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat dinding dan di belakang
mereka juga sekat, dan Kami tutup mata mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. PT Tiga Serangkai
Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat dinding dan di belakang
mereka juga sekat, dan Kami tutup mata mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. Depag RI
Dari contoh ayat di atas baik PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri maupun Departemen Agama sama-sama meletakan konjungtor dan dari terjemahan
ﻭ
di awal kalimat, padahal dalam Tata Baku Bahasa Indonesia konjungtor dan tidak
boleh di awal kalimat. Apabila penerjemah membuang kata-kata dalam bahasa sumber Bsu tidak mengurangi makna ketika dialihkan ke dalam bahasa sasaran
Bsa maka itu boleh. Oleh karena itu, penerjemah dituntut untuk memahami kaidah-kaidah
penulisan bahasa sumber dan bahasa sasaran.
Menerjemahkan bukan memindahkan atau mengganti kata demi kata, melainkan memindahkan pesan,
pikiran atau amanat.
6
Az-Zarqaniy mendefinisikan penerjemahan sebagai memindahkan kalimat bahasa sumber ke bahasa penerima
7
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar dalam melakukan penelitian ini ialah penerjemahan dalam pengertian pemindahan
makna dari bahasa sumber BSu ke bahasa sasaran BSa sebagai cara yang dapat diandalkan, bukan penerjemahan kata demi kata. Untuk memindahkan
makna tersebut dibutuhkan kalimat-kalimat terjemahan efektif dalam bahasa sasaran.
Berdasarkan pemikiran di atas, Penulis membahas skripsi ini dengan judul:
Analisis Gramatikal Terjemahan Alquran Terbitan Depag dan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Studi Kasus Surah Yasin
6
Ismail Lubis, Op.cit., hal 27
7
Op.cit., h. 27
B. BATASAN DAN RUMUSAN MASALAH