68
adalah bentuk pemberdayaan, dimana penyaluran dana CSR yang disertai target mengubah keadaan nasabah atau para pedagang kaki
lima Taman Tenda 46 Jakarta Pusat dari kondisi penerima menjadi katagori pemberi.
5
Dana CSR yang dialokasikan kepada pedagang kaki lima taman tenda 46 Jakarta Pusat yang berupa fasilitas berdagang adalah
tanggung jawab sosial perusahaan yang bertujuan dapat mengubah keadaaan pedagang agar mendapatkan tempat berdagang yang lebih
layak dan nyaman dari sebelumnya, agar dapat meraih keuntungan yang lebih besar sehingga dapat meningkatkan ekonomi bagi keluarga
para pedagang kaki lima. Dapat dikatakan demikian karena dari data yang didapat
peneliti bahwasanya kehidupan para pedagang kaki lima taman tenda 46 Jakarta Pusat meningkat setelah mendapatkan fasilitas berdagang
yang lebih layak. Sebagian pedagang mengalami peningkatan yang signifikan sehingga kebutuhan atau ekonomi keluarga para pedagang
kaki lima taman tenda 46 Jakarta Pusat dapat terpenuhi.
6
3. Dasar Hukum Pendayagunaan Dana CSR Corporate Social
ResponsibilityPT. Bank Negara Indonesia PerseroTbk
Pendayagunaan dana CSR PT. BNI PerseroTbk dilandasi oleh peraturan pemerintah nomor 3 tahun 1983 tentang cara pengawasan dan
pembinaan perusahaan jawatan Perjan, perusahaan umum Perum dan
5
Lili Bariadi, dkk,. Zakat dan Wirausaha Jakarta: CED, 2005, h. 25
6
Kuesioner Pedagang Kaki Lima Taman Tenda Jakarta Pusat, Taman Tenda 46, 25 Mei 2010
69
perusahaan perseroan Persero. Pada saat itu, biaya pembinaan usaha kecil dibebankan sebagai baiaya perusahaan. Dengan terbitnya keputusan
no. 1232KMK.0131989 tanggal 11 november 1989 tentang pedoman pembinaan pengusaha ekonomi lemah dan koperasi melalui badan usaha
milik Negara, dana pembinaan disediakan dari penyisihan sebagian laba sebesar 1-5 dari laba setelah pajak. Nama program saat itu lebih
dikenal dengan program pegelkop. Pada tahun 1994, nama program diubah menjadi pembinaan usaha
kecil dan koperasi Program PUKK berdasarkan keputusan menteri keuangan No.316KMK.0161994 tanggal 27 Juni 1994 tentang pedoman
pembinaan usaha kecil dan koperasi melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Memperhatikan perkembangan ekonomi dan kebutuhan
masyarakat, pedoman pembinaan usaha kecil tersebut beberapa kali mengalami penyesuaian, yaitu melalui keputusan menteri Negara
Pendayagunaan BUMN kepala badan Pembina BUMN No.Kep-216M- PBUMN1999 tanggal 28 september 1999 tentang program kemitraan dan
bina lingkungan BUMN, keputusan menteri BUMN No.Kep- 236MBU2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang program kemitraan BUMN
dengan usaha kecil dan program bina lingkungan dan terakhir melalui peraturan menteri Negara BUMN No.Per-05MBU2007 tanggal 27 April
2007 tentang program kemtraan BUMN dengan usaha kecil dan program bina lingkungan
70
4. Prinsip-prinsip Pendayagunaan Dana CSR Corporate Social
ResponsibilityPT. Bank Negara Indonesia PerseroTbk
Program PKBL akan disusun sebagai program Corporate Responsibility yaitu Profit keuntungan, People masyarakat, Planet
lingkungan yang mendukung program Corporate Sustainability sebagaimana Road Map PT. BNI PerseroTbk menuju Sustainable
Corporate. Ketiga prinsip tersebut merupakan acuan dari pendayagunaan
program CSR PT. BNI PerseroTbk dan untuk program planet lingkungan CSR PT. BNI PerseroTbk mengalokasikan dananya untuk
kegiatan tendanisasi yang dilakukan pada pedagang kaki kima yang berada di lingkungan sekitar kantor PT. BNI Persero Tbk.
Dari ketia prinsip tersebut, ketentuan komposisi yang dikeluarkan oleh PT. BNI Persero Tbk adalah 50 People Pendidikan 20,
Kesehatan 20, Sarana Keagamaan 10 dan 50 Planet Pelestarian Alam 20, Prasarana Sarana Umum 20, Stand by Tanggap Darurat
Bencana Alam 20, jadi yang menjadi prioritas dari kegiatan CSR PT. BNI Persero Tbk adalah pada dua prinsip diatas yaitu People dan Planet
5. Tujuan dan Manfaat Pendayagunaan CSR Corporate Social