Pengertian Pendayagunaan Sifat dan Bentuk Pendayagunaan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Teori Pendayagunaan

1. Pengertian Pendayagunaan

Pendayagunaan berasal dari kata “guna” yang berarti manfaat, adapun pengertian pendayagunaan sendiri menurut kamus besar bahasa Indonesia: a. Pengusahaan agar mampu mendatangkan hasil dan manfaat. b. Pengusahaan tenaga dan sebagainya agar mampu menjalankan tugas dengan baik. 1 Sedangkan pemberdayaan adalah terjemahan dari istilah bahasa Inggris yaitu empowerment. Pemberdayaan empowerment berasal dari kata dasar power yang berarti kemampuan berbuat, mencapai, melakukan atau memungkinkan. Awalan em berasal dari bahasa latin atau Yunani, yang berarti di dalamnya, karena itu pemberdayaan dapat berarti kekuatan dalam diri manusia, suatu sumber kreativitas. Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata pemberdayaan diterjemahkan sebagai upaya pendayagunaan, pemanfaatan yang sebaik-baiknya denagn hasil yang memuaskan. 2 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 189 2 Lili bariadi, dkk., Zakat dan Wirausaha Jakarta, CED: 2005, h. 53 14 15 Maka dapat disimpulkan bahwa pendayagunaan adalah cara atau usaha yang dapat mendatangkan manfaat yang lebih besar serta lebih baik dengan hasil yang memuaskan.

2. Sifat dan Bentuk Pendayagunaan

Ada dua bentuk pendayagunaan atau penyaluran antara lain: 3 a. Bentuk sesaat, dalam hal ini berarti bahwa dana CSR Corporate Social Responsibility hanya diberikan kepada seseorang satu kali atau sesaat saja. Dalam hal ini juga berarti penyaluran kepada nasabah tidak disertai target terjadinya kemandirian ekonomi dalam diri nasabah. Hal ini dikarnakan nasabah yang bersangkutan tidak mungkin lagi mandiri, seperti pada diri orang tua yang sudah jompo dan orang cacat. Sifat bantuan sesaat ini idealnya adalah hibah. b. Bentuk pemberdayaan, merupakan penyaluran dana CSR Corporate Social Responsibility yang disertai target merubah keadaan nasabah dari kondisi penerima menjadi katagori pemberi. Target ini adalah target besar yang tidak dapat dengan mudah dan dalam waktu yang singkat. Untuk itu, penyaluran dana CSR harus disertai dengan pemahaman yang utuh terhadap permasalahan yang ada pada penerima atau nasabah. Apabila permasalahannya adalah permasalahan kemiskinan, harus diketahui penyebab kemiskinan tersebut sehingga dapat mencari solusi yang tepat demi tercapainya target yang telah direncanakan. 3 Lili bariadi,dkk., Zakat dan Wirausaha Jakarta, CED: 2005, h. 25 16 Menurut Widodo yang dikutip dari buku Lili Bariadi dan kawan- kawan, bahwa sifat dana bantuan pemberdayaan ada tiga yaitu: 4 a. Hibah, zakat atau bantuan pada asalnya harus diberikan berupa hibah artinya tidak ada ikatan antara pengelola dengan penerima setelah penyerahan zakat atau batuan. b. Dana Bergulir, zakat atau bantuan dapat diberikan berupa dana bergulir oleh pengelola kepada penerima dengan catatan harus qardul hasan, artinya tidak boleh ada kelebihan yang harus diberikan oleh penerima kepada pengelola ketika pengembalian pinjaman tersebut. Jumlah pengembalian sama dengan jumlah yang dipinjamkan. c. Pembiayaan, penyaluran zakat atau bantuan oleh pengelola kepada penerima tidak boleh dilakukan berupa pembiayaan, artinya tidak boleh ada ikatan seperti shahibul mal dengan mudharib dalam penyaluran zakat atau bantuan.

3. Tujuan PendayagunaanPemberdayaan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerialdan Kepemilikan Institusionalserta Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 55 104

Implementasi Program Corporate Social Responsibility (studi pada PT. Arun NGL, Lhokseumawe)

2 59 95

Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Pertumbuhan Pendapatan Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) Binaan P.T. Telekomunikasi Indonesia-TBK. CDC Area Medan

4 53 101

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero) Unit Pengolahan II Dumai (Studi Deskriptif: Penerima Program CSR Masyarakat Kelurahan Jaya Mukti, Dumai).

13 105 123

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility ( Studi pada PT. Jamsostek Kantor Wilayah I Sumatera Utara )

1 34 150

Perbandingan Pengaturan Tentang Corporate Social Responsibility Antara Indonesia Dengan Cina Dalam Upaya Perwujudan Prinsip Good Corporate Governance Di Indonesia

3 83 204

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 54 90

Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Toba Samosir (Studi Kasus: Kecamatan Porsea)

17 118 108

Dampak Program Corporate Social Responsibility PT. Telkom tbk Terhadap Akses Mata Pencaharian Masyarakat Peri - Urban Di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 41 151

Analisis Program Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. AWAL

0 0 16