26
3. Dasar Hukum dan Prinsip-prinsip CSR Corporate Social Responsibility
a. Dasar Hukum CSR Corporate Social Responsibility
Undang-undang Perseroan Terbatas pasal 74: Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
1 Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial Corporate Social Responsibility dan lingkungan.
2 Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya pereroan yang pelaksanaannya dilakukan
dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. 3
Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab social dan
lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah.
21
b. Prinsip-prinsip CSR Corporate Social Responsibility
Menurut Organization For Economic Cooperation And
Development OECD pada saat pertemuan para mentri Negara-negara anggotanya di paris tahun 2000 menyepakati pedoman bagi perusahaan
multinasional dengan kebijakan umum tentang perinsip-prinsip CSR yaitu:
21
UU PT PASAL 74 ayat 1, Ikatan Notariat Indonesia INI, Jakarta, 2007, hal. 44.
27
1 Member kontribusi untuk kemajuan ekonomi, sosial dan lingkungan
berdasarkan pandangan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. 2
Menghormati hak-hak asasi manusia yang dipengaruhi kegiatan yang dijalankan perusahaan tersebut sejalan dengan kewajiban dan
komitmen pemerintah dan di Negara tempat perusahaan beroperasi. 3
Mendorong pembangunan kapasitas lokal melalui kerjasama yang erat dengan komunitas lokal, termasuk kepentingan bisnis selain
menggambarkan kegiatan perusahaan di pasar dalam negeri dan pasar luar negeri.
4 Mendorong pembentukan modal tenaga kerja, khususnya melalui
penciptaan kesempatan kerja dan memfasilitasi pelatihan bagi para karyawan.
5 Menahan diri untuk tidak mencari untuk tidak menerima pembebasan
dari luar yang dibenarkan secara hukum yang terkait dengan sosial, lingkungan, keselamatan kerja, insentif financial dan isu-isu lain.
6 Mendorong dan memegang teguh prinsip Good Corporate Governance
GCG serta mengembangkan dan menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik.
7 Mengembangakn dan menerapakan praktek-praktek sistem manajemen
yang mengatur diri sendiri secara efektif guna menumbuh kembangakn relasi saling percaya antara perusahaan dengan masyarakat tempat
operasi perusahaan.
28
8 Mendorong kesadaran pekerja sejalan dengan kebijakan perusahaan
melalui penyebarluasan informasi tentang kebijakan-kebijakan pada pekerja termasuk melalui program-program pelatihan.
22
Stakeholder yang terkait dengan sebuah perusahaan akan bervariasi sesuai dengan sektor bisnis, dan lokasi dimana perusahaan tersebut beroperasi.
Variasi pada sektor bisnis dan lokasi akan membedakan prioritas stakeholders dalam program CSR. Dalam cakupan implementasi program CSR stakeholders
digolongkan ke dalam dua bagian yaitu stakeholders internal yaitu karyawan, keluarga karyawan dan shareholders.
Gambar Steakholders Internal
23
Dan stakeholders eksternal yaitu costomer, lingkungan hidup dan supplier.
22
Yusuf Wibisono, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, h. 32
23
Yusuf Wibisono, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, h. 33
29
Gambar Steakholder Eksternal
24
Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangakan faktor lingkungan hidup. Kini dunia usaha
meliputi aspek sosial people, aspek lingkungan planet, aspek ekonomi profit yang biasa disebut Triple Bottom Line.
Istilah tripel bottom line dipopulerkan oleh Jhon elkington pada tahun 1997 melalui bukunya “Cannibal With Forks, The Triple Bottom Line Of
Twentieth Century Business”. Ia mengembangkan konsep Triple Bottom Line yang member pandangan bahwa perusahaan yang ingin berkelanjutan harus
memperhatikan “3P” selain mengejar profit, perusahaan juga mesti memperhatikan dan terlibat pada pemenuhan kesejahteraan masyarakat
people, dan turut berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan planet hubungan ini kemudian dalam bentuk segitiga sebagai berikut.
24
Ibid, h. 33
30
Gambar The Triple Bottom Line of Twentieth Century Business
25
Profit
People Planet
a. Profit keuntungan