Tujuan PendayagunaanPemberdayaan Pola Pendayagunaan

16 Menurut Widodo yang dikutip dari buku Lili Bariadi dan kawan- kawan, bahwa sifat dana bantuan pemberdayaan ada tiga yaitu: 4 a. Hibah, zakat atau bantuan pada asalnya harus diberikan berupa hibah artinya tidak ada ikatan antara pengelola dengan penerima setelah penyerahan zakat atau batuan. b. Dana Bergulir, zakat atau bantuan dapat diberikan berupa dana bergulir oleh pengelola kepada penerima dengan catatan harus qardul hasan, artinya tidak boleh ada kelebihan yang harus diberikan oleh penerima kepada pengelola ketika pengembalian pinjaman tersebut. Jumlah pengembalian sama dengan jumlah yang dipinjamkan. c. Pembiayaan, penyaluran zakat atau bantuan oleh pengelola kepada penerima tidak boleh dilakukan berupa pembiayaan, artinya tidak boleh ada ikatan seperti shahibul mal dengan mudharib dalam penyaluran zakat atau bantuan.

3. Tujuan PendayagunaanPemberdayaan

Pemberdayaan merupakan upaya meningkatkan hakikat lapisan masyarakat dan pribadi manusia, upaya tersebut meliputi: 5 a. Mendorong, memotivasi, meningkatkan kesadaran akan potensinya, dan menciptakan iklim atau suasana untuk berkembang b. Memperkuat daya, potensi yang dimiliki dengan langklah-langkah positif memperkembangkannya. 4 Ibid, h. 85-86 5 I. Nyoman Sumaryadi, Perencanaan Pembangunan Daerah Otonom dan Pemberdayaan Masyarakat Jakarta: Citra Utama 2005, h. 114 17 c. Penyediaan berbagai masukan, pembukaan akses kepeluang. Upaya pokok yang dilakukan adalah peningkatan taraf pendidikan, derajat kesehatan, akses kepada modal, teknologi tempat guna, informasi, lapangan kerja dan pasar. Dengan fasilitas-fasilitasnya. Adapun tujuan pemberdayaan masyarakat pada dasarnya sebagai berikut: 6 a. Membantu mengembangkan manusiawi yang otentik dan integral dari masyarakat lemeh, rentan, miskin, marjinal dan kaum kecil, seperti petani kecil, buruh tani, pedagang kecil, masyarakat miskin perkotaan, masyarakat yang ada terbelakang, kaum muda pencari kerja, kaum cacat dan kaum wanita yang disingkirkan atau dikesampingkan. b. Memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat tersebut secara sosio ekonomi sehingga mereka dapat lebih madiri dan dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka, namun snaggup berperan serta dalam pengembangan masyarakat.

4. Pola Pendayagunaan

Pola-pola pemberdayaan ekonomi masyarakat mempunyai cirri-ciri atau unsur-unsur sebagai berikut: 7 1 Mempunyai tujuan yang hendak dicapai 2 Mempunyai wadah kegiatan yang terorganisir 3 Aktivitas yang dilakukan terencana, berlanjut, serta harus sesuai dengan kebutuhan dan sumberdaya setempat 6 Ibid, h. 115 7 Lili bariadi, dkk., Zakat dan Wirausaha Jakarta, CED: 2005, h. 55 18 4 Ada tindakan bersama dan keterpaduan dari berbagai aspek yang terkait 5 Ada perubahan sikap pada masyarakat sasaran selama tahap-tahap pemberdayaan 6 Menekannkan pada peningkatan partisipasi mayarakat dalam ekonomi terutama dalam wirausaha 7 Ada keharusan membantu seluruh lapisan masyarakat khususnya masyarakat lapisan bawah. Jika tidak, maka solidaritas dan kerjasama sulit tercapai 8 Akan lebih efektif bila program pengembangan masyarakat pada awalnya memperoleh bantuan dan dukungan pemerintah. Selain itu sumber-sumber organisasi sukarela non pemerintah harus dimanfaatkan. Dengan demikian pola-pola pemberdayaan ekonomi masyarakat bukan sekedar diartikan sebagai keharusan masyarakat untuk mengikuti suatu kegiatan, melainkan dipahami sebagai kontribusi mereka dalam setiap tahapan yang mesti dilalui oleh suatu program kerja pemberdayaan ekonomi masyarakat. Terutama dalam tahap perumusan kebutuhan yang harus dipenuhi asumsinya bahwa masyarakatlah yang paling tahu kebutuhan dan permasalahan yang mereka hadapi. 8 8 Lili Bariadi, dkk., Zakat dan Wirausaha Jakarta: CED, 2005 h. 56 19

B. Teori CSR Corporate Social Responsibility

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerialdan Kepemilikan Institusionalserta Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 55 104

Implementasi Program Corporate Social Responsibility (studi pada PT. Arun NGL, Lhokseumawe)

2 59 95

Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Pertumbuhan Pendapatan Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) Binaan P.T. Telekomunikasi Indonesia-TBK. CDC Area Medan

4 53 101

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero) Unit Pengolahan II Dumai (Studi Deskriptif: Penerima Program CSR Masyarakat Kelurahan Jaya Mukti, Dumai).

13 105 123

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility ( Studi pada PT. Jamsostek Kantor Wilayah I Sumatera Utara )

1 34 150

Perbandingan Pengaturan Tentang Corporate Social Responsibility Antara Indonesia Dengan Cina Dalam Upaya Perwujudan Prinsip Good Corporate Governance Di Indonesia

3 83 204

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 54 90

Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Toba Samosir (Studi Kasus: Kecamatan Porsea)

17 118 108

Dampak Program Corporate Social Responsibility PT. Telkom tbk Terhadap Akses Mata Pencaharian Masyarakat Peri - Urban Di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 41 151

Analisis Program Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. AWAL

0 0 16