Faktor Pendidikan BEBERAPA PENYEBAB PEMBATALAN KHITBAH DI DESA PULUNG

49 tua WG menyetujui pernikahan mereka dikarenakan malu dengan tetangga terlebih calon besan yang telah melamar anaknya. Keluarga WG meminta maaf dengan pihak keluarga AN, dan penyelesaiannya dilakukan secara damai yang dibantu oleh ketua adat setempat. Berdasarkan kesepakatan di awal bagi pihak yang mungkir janji akan dikenakan palang atau ganti rugi sebesar 10 juta. 5 Maka akhirnya pihak WG membayar palang dengan jumlah yang telah disepakati awalnya.

B. Faktor Pendidikan

Alasan sosial seseorang memang cukup dominan sebagai suatu yang melatar belakangi beberapa pihak untuk melakukan pembatalan khitbah atau lamarannya. Hal ini penulis mengambil satu contoh pihak yang membatalkan khitbah atau lamarannya yaitu: pasangan SK laki-laki DW perempuan , JR laki-laki dan SY perempuan. Pendidikan seseorang merupakan gambaran status sosial dalam masyarakat dikarenakan tingkat pendidikan di desa Pulung Rejo masih rendah. Sehingga bagi orang yang merasa telah mempunyai pendidikan tinggi mereka sangat hati-hati untuk memilih pasangan dalam hidupnya. Secara tidak langsung masyarakat desa Pulung Rejo mempunyai prinsip kesepadanan dalam memilih pasangan hidup. Sedangkan dalam Islam prinsip ini 5 Anto, Orang tua WG. Wawancara Pribadi, Pulung Rejo, 22 Agustus 2010. 50 disebut dengan kafa’ah. Secara etimologi, kafa’ah berarti sepadan, seimbang dan serup a, sedangkan secara terminologi, kafa’ah berarti kesepadanan, keseimbangan dan keserasian antara calon isteri dan suami baik dalam fisik, kedudukan, status sosial, ahklak maupun kekayaannya. Sehingga masing-masing calon merasa nyaman dan cocok serta tidak merasa terbebani untuk melangsungkan pernikahan dan mewujudkan tujuan pernikahan. 6 Jadi, dibenarkan bila masyarakat mempertimbangkan suatu kesepadanan dalam memilih calon pendamping hidupnya, daripada mereka harus menyesal setelah pernikahan terjadi atau menjalani rumah tangga yang tidak harmonis, dikarenakan banyaknya perbedaan baik dalam hal pemikiran dan cara pandang dalam suatu kehidupan. SK membatalkan khitbahnya dengan DW karena merasa tidak sepadan atau sekufu dalam masalah pendidikan. SK yang bekerja sebagai Polisi merasa tidak cocok menikah dengan DW yang hanya berpendidikan SLTP, hal ini diketahuinya setelah pelaksanaan khitbah dan akhirnya SK memilih untuk membatalkan khitbahnya, walupun harus membayar palang atau ganti rugi sebesar 20 juta dengan alasan tidak sepaham dalam masalah pemikiran. Namun setelah 4 bulan SK melamar seorang mahasiswa dan akhirnya menikahinya. 7 Dari 6 Asrorun Ni’am, Fatwa-fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga Jakarta: Elsas, 2008, h. 12. 7 Sarmi, adik dari ibu SK.. Wawancara Pribadi, Pulung Rejo, 17 September 2010. 51 fenomena inilah penulis menyimpulkan bahwa, faktor pendidikan juga berpengaruh pada pembatalan khitbah seseorang.

C. Foktor Ekonomi