2.14 Pengolahan Citra
Digital
Pengolahan citra digital adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari hal- hal yang berkaitan dengan perbaikan kualitas gambar peningkatan kontras,
transformasi warna, restorasi citra, transformasi gambar rotasi, translasi, skala, transformasi geometric, melakukan pemilihan citra ciri feature image yang
optimal untuk tujuan analisis, melakukan proses penarikan informasi atau deskripsi objek atau pengenalan objek yang terkandung pada citra, melakukan
kompresi atau reduksi data untuk tujuan penyimpanan data, transmisi data, dan waktu proses data. Sutoyo, 2009: 5
2.14.1 Citra
Citra adalah suatu representasi gambaran, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat
optik berupa foto, bersifat analog berupa sinyal-sinyal video seperti gambar pada monitor televisi, atau bersifat digital yang dapat langsung disimpan pada suatu
media penyimpanan. Sutoyo dkk, 2009: 9 Citra yang dipakai pada penelitian ini adalah berupa citra diam still
images dengan format gambar raster image bitmap image. Citra diam adalah citra tunggal yang tidak bergerak. Sedangkan citra bergerak moving images
adalah rangkaian citra diam yang ditampilkan secara beruntun sekuensial sehingga memberi kesan sebagai gambar yang bergerak. Munir, 2004: 2
2.14.2 Definisi Pengolahan Citra
Pengolahan citra
adalah pemrosesan
citra, khususnya
dengan menggunakan komputer menjadi citra yang kualitasnya lebih baik sehingga citra
yang baru dapat diinterpretasikan dan nilai tambah informasi citra tersebut juga dapat tersampaikan dengan baik.
Agar citra yang mengalami gangguan mudah diinterpretasi baik oleh manusia maupun mesin, maka citra tersebut perlu dimanipulasi menjadi citra lain
yang kualitasnya lebih baik. Munir, 2004: 3 Umumnya, operasi-operasi pada pengolahan citra diterapkan pada citra bila:
1. Perbaikan atau memodifkasi citra perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas penampakan atau untuk menonjolkan beberapa aspek informasi
yang terkandung di dalam citra, 2. Elemen di dalam citra perlu dikelompokan, dicocokkan atau diukur,
3. Sebagian citra perlu digabung dengan bagian citra yang lain.
2.14.3 Tujuan Pengolahan Citra