Sharpening Kernel Laplacian Kernel

Pada contoh di atas, komponen frekuensi tinggi perubahan pixel dari 1 ke 6 pada citra input dengan tapis low-pass menjadi komponen frekuensi rendah perubahan pixel dari 1 ke 2 Berikut adalah contoh penerapan penggunaan salah satu smoothing kernel 3x3 dengan citra berukuran 5x5 dari teknik konvolusi.                                                            10 22 24 15 17 15 16 15 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 7 1 1 3 2 1 1 6 1 5 4 1 3 2 1 2 I 1 = 2x1+1x1+2x1+0x1+0x1+1x1+1x1+6x1+1x1=14 I 2 = 1x1+2x1+0x1+0x1+1x1+4x1+6x1+1x1+0x1=15 I 3 = 2x1+0x1+3x1+1x1+4x1+5x1+1x1+0x1+0x1=16 I 4 = 0x1+0x1+1x1+1x1+6x1+1x1+1x1+2x1+3x1=15 I 5 = 0x1+1x1+4x1+6x1+1x1+0x1+2x1+3x1+0x1=17 I 6 = 1x1+4x1+5x1+1x1+0x1+0x1+3x1+0x1+1x1=15 I 7 = 1x1+6x1+1x1+1x1+2x1+3x1+1x1+7x1+2x1=24 I 8 = 6x1+1x1+0x1+2x1+3x1+0x1+7x1+2x1+1x1=22 I 9 = 1x1+0x1+0x1+3x1+0x1+1x1+2x1+1x1+2x1=10

B. Sharpening Kernel

Penajaman sharpening pada sebuah citra bertujuan untuk mempertajam kualitas sebuah citra. Kernel sharpening itu sendiri juga berkaitan dengan tapis high-pass filter yang merupakan kebalikan dari tapis low-pass yaitu untuk mempertahankan mempertajam komponen frekuensi tinggi dan menghilangkan mengurangi komponen frekuensi rendah sehingga tapis ini sangat cocok untuk penajaman tepi citra. Nilai koefisien tapis pada koordinat pusat bernilai positif dan koefisien kelilingnya bernilai negatif. Bila proses pentapisan dilakukan di atas area yang nilai intensitasnya konstan atau mengalami perubahan yang lamban maka nilai pixel keluaran adalah nol atau sangat kecil. Putra, 2010:145 Proses penajaman pada dasarnya merupakan aplikasi dari high pass filter atau penapis lolos tinggi ke dalam sebuah citra. Array di bawah ini adalah contoh kernel yang biasa dipakai pada high pass filter untuk mempertajam sebuah citra.                   1 1 1 1 8 1 1 1 1 9 1               1 1 4 1 1 Gambar 2.39 Tapis High-Pass 3 x 3 Tampak pada contoh di atas, nilai pixel 6 pada citra input, setelah ditapis high-pass, dipertajam menjadi 20 demikian juga semula pada citra input tidak ada perubahan nilai pixel nilai pixel dari 1 ke 1 pada baris ke-2,3,4 menjadi ada perubahan nilai pixel menjadi 2 ke 1, 1 ke 0, 0 ke 1 dan seterusnya.Contoh perhitungan tapis high-pass yang lain adalah sebagai berikut.                                                                  2 4 2 4 20 4 1 5 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 I 1 = 0x0+0 x-1+0x0+0 x-1+1x4+1 x-1+0x0+1 x-1+1x0 = 2 I 2 = 0x0+0 x-1+0x0+1 x-1+1x4+1 x-1+1x0+1 x-1+1x0 = 1 dan seterusnya sama seperti perhitungan pada kernel smoothing sebelumnya.

C. Laplacian Kernel

Adalah operator urutan kedua atau turunan kedua dari metode perbaikan kualitas citra, operator ini sangat baik sekali digunakan untuk menemukan bagian yang detail dari sebuah image. Satu atau beberapa ciri dari ketajaman citra yang tidak sempurna seperti noise akan diperbaiki oleh operator laplacian. Jadi laplacian kernel berguna untuk mengembalikan detail pada suatu citra menjadi citra yang lebih baik yang dihaluskan untuk mengurangi noise. Dibawah ini merupakan laplacian kernel atau filter yang berukuran 3x3, dimana dalam teknik konvolusi filter kernel ditempatkan. Gambar 2.40 Contoh Filter Laplacian Berikut adalah contoh penerapan penggunaan kernel laplacian dalam teknik konvolusi.                                                                        10 5 7 15 8 39 26 5 13 1 1 1 1 8 1 1 1 1 2 1 2 7 1 1 3 2 1 1 6 1 5 4 1 3 2 1 2 I 1 = 2x-1+1x-1+2x-1+0x-1+0x8+1x-1+1x-1+6x-1+1x-1 = -13 I 2 = 1x-1+2x-1+0x-1+0x-1+1x8+4x-1+6x-1+1x-1+0x-1 = 5 I 3 = 2x-1+0x-1+3x-1+1x-1+4x8+5x-1+1x-1+0x-1+0x-1 = 26

2.16 Macromedia Flash Professional 8

Flash adalah authoring tool yang dapat digunakan oleh para desainer dan developer untuk membuat sebuah presentasi, aplikasi, dan konten lainnya yang memungkinkan interaksi dari penggunanya. Membuat project flash dapat meliputi animasi sederhana, konten video, presentasi yang kompleks, sebuah aplikasi dan lain-lain. Flash Professional 8 menyediakan beberapa fitur tambahan yang dapat mempermudah pengguna. Flash juga mempunyai bahasa pemrograman sendiri yang diberi nama actionscript. Bahasa actionscript digunakan untuk menambah interaktifitas dalam aplikasi yang dibuat baik dalam bentuk aplikasi sederhana maupun yang lebih kompleks seperti aplikasi berbasis web. Selain itu fitur terbaru yang disediakan oleh flash professional 8 adalah tersedianya efek grafis untuk memanipulasi objek, gambar maupun animasi berupa movie clip atau button, pada flash disebut dengan filters dan blend effects.

Dokumen yang terkait

Pengembangan aplikasi perpustakaan fakultas sains dan teknologi berbasis online : studi kasu perpustakaa fakultas sains dan teknologi universitas islam negeri syarif hidayatullah jakarta

2 8 204

Pembuatan aplikasi digital library (studi kasus perpustakaan sains dan teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)

1 4 154

Ketersediaan koleksi Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam bidang sains dan teknologi : analisis sitiran terhadap skripsi Program Sarjana (S1) Fakultas Sains Dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2006/2007

1 9 74

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Perancangan sistem pembuatan surat keterangan mahasiswa berbasis web pada Fakultas Sains Dan Teknologi Prodi Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 6 155

Pengembangan aplikasi pengajian dosen pada fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1 9 221

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

Rancang bangun sistem arsip akreditasi (studi kasus : fakultas sains dan teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

1 4 9

Materi Sub Materi Indikator

0 0 7