dengan lama tinggal dilokasi 1 tahun 3 merupakan penduduk yang tidak menetap menyewa di lokasi.
Pelaku perjalanan di lokasi penelitian adalah kepala keluarga yaitu bapak sebanyak 53, dilanjutkan dengan anak sebanyak 23 dan ibu sebanyak 19. Bapak
selaku pelaku perjalanan umumnya bertujuan ke tempat bekerja begitujuga dengan ibu juga ada yang bekerja dan ada sebagai ibu rumah tangga. Sedangkan anak
umumnya melakukan perjalanan menuju tempat pendidikan Lihat Tabel 4.6
4.1.2 Responden yang Menggunakan Moda Transportasi Pribadi
Dalam penelitian ini responden dibagi atas responden yang menggunakan moda transportasi pribadi dan responden yang menggunakan moda transportasi
umum. Mengingat lokasi penelitian adalah daerah hinterland Kota Medan, sehingga banyak penduduk yang merupakan komuter. Seperti telah dijelaskan sebelumnya
bahwa jumlah responden sebanyak 100 orang. Sesudah di adakan penelitain maka didapat bahwa responden yang menggunakan moda transportasi pribadi didapat
sebanyak 58 responden, sedangkan responden yang menggunakan moda transportasi umum sebanyak 42 responden.
Dari hasil penelitian lapangan sebanyak 23 responden menggunakan sepeda motor sebagai moda transportasinya Tabel 4.7, diikuti oleh sepeda sebanyak 17,
mobil sebanyak 15. Ini sesuai dengan alasan yang dikemukan pada bab 3 tentang perjalanan yang menggunakan sepeda motor seperti mudahnya aksesibiltas
jalurjalan menuju ketempat tujuan lebih mudah dengan menggunakan sepeda motor
Universitas Sumatera Utara
tanpa harus melalui jalur-jalur angkutan umum. Serta dengan menggunakan sepeda motor, tujuan dari pengendara dapat langsung ke tempat tujuan tanpa harus berganti
moda transportasi sehingga dapat menghemat waktu dalam perjalanan Tabel 4.7 Moda transpotasi yang digunakan
No. Moda transportasi yang digunakan
Jumlah Persentase
1 Sepeda 17
29 2 Sepeda Motor
23 40
3 Mobil 15
26 4 Lain-lain beca motor
3 5
Jumlah 58
100
Sumber: Hasil analisa penelitian, 2009
Tamin 2000 mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan yaitu, tingkat penghasilan yang berhubungan dengan
pemilikan kendaraan dan kemampuan untuk membayar dan kepemilikan kendaraan, dengan memiliki kendaraan maka orang akan mempunyai kesempatan untuk
melakukan perjalanan lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki kendaraan. Dilihat dari Tabel 4.8 terlihat bahwa kepemilikan kenderaan secara
pribadi mendominasi hasil penelitian lapangan ini. Terlihat bahwa 46 responden memiliki moda transportasi pribadi sebagai kenderaannya menuju ke tempat tujuan.
Bila dikaitkan dengan jalur aksesibilitas seperti yang dijelaskan oleh Bintarto 1982 bahwa semakin banyak sistem jaringan yang tersedia pada daerah tersebut maka
semakin mudah aksesibilitas yang didapat. Lokasi penelitian mempunyai banyak jalur aksesiblitas jalan lokal yang dapat digunakan sebagai jalur alternatif ke tempat
tujuan. Jalur ini tidak semua dapat dilalui oleh angkutan umum.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Kepemilikan kenderaan responden No.
Kepemilikan Jumlah Persentase
1 Milik Pribadi 46
79 2 Sewa
2 3
3 Meminjam 5
9 4 Kantor
3 5
5 Dan lain-lain 2
3 Jumlah
58 100
Sumber: Hasil analisa penelitian, 2009
Jika dikaitkan dengan pengeluaran yang digunakan selama sebulan melakukan perjalanan ke tempat tujuan Tabel 4.9 terlihat bahwa pengeluaran sebanyak Rp.
100.000,-. 36 responden. Bila dianalisa terhadap pengguna moda transportasi umum lainnya terlihat bahwa dengan menggunakan moda transportasi pribadi ternyata
hampir sama dengan menggunakan moda transportasi umum Tabel 4.12. Tabel 4.9 Pengeluaran untuk transportasibulan
No. Pengeluaran bulan
Jumlah Persentase 1 Rp. 250.000
36 62
2 Rp. 250.000 - 500.000 6
10 3 Rp. 500.000 - 1,000.000
9 16
4 Rp. 1.000.000 7
12 Jumlah
58 100
Sumber: Hasil analisa penelitian, 2009
Menurut Tamin 2000 pengguna moda transportasi pribadi sangat terkait dengan fasilitas dari moda transportasi itu sendiri seperti waktu perjalanan, biaya
transportasi tarif, biaya bahan bakar. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh tamin 2000 tersebut bahwa pemilik moda trasnportasi pribadi melihat bahwa
Universitas Sumatera Utara
fasilitas dengan menggunakan moda transportasi pribadi lebih cepat waktu perjalanan serta lebih murah biaya transportasi
Tabel 4.10 Tingkat kenyamanan berkenderaan No.
Kenyamanan Jumlah Persentase
1 Sangat Baik 31
53 2 Agak Baik
21 36
3 Baik 6
10 4 Buruk
Jumlah 58
100
Sumber: Hasil analisa penelitian, 2009
Menurut Tamin 2000 faktor lain yang mempengaruhi pemilihan moda adalah kenyamanan dan keselamatan dalam perjalanan. Senada dengan Tamin,
Warpani 1981 mengemukakan hampir setiap orang menghendaki dapat bergerak dengan cepat, aman, nyaman, dan mudah. Kenyamanan, keamanan dan kemudahan
berkenderaan yang dimaksud adalah ketersediaan prasarana, aksessibilitas dan rendah nya tingkat gangguan berlalu lintas kemacetan, persimpangan, traffic light dll.
Sumber: Hasil analisa penelitian, 2009 Gambar 4.1 Kondisi jalan menurut tingkat kenyamanan dan keamanan berkenderaan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Tingkat keamanan berkenderaan No.
Keamanan Jumlah Persentase
1 Sangat Baik 15
26 2 Agak Baik
27 47
3 Baik 16
28 4 Buruk
Jumlah 58
100
Sumber: Hasil analisa penelitian, 2009
Tabel 4.12 Tingkat kemudahan berkenderaan No.
Kemudahan Jumlah Persentase
1 Sangat Baik 39
67 2 Agak Baik
15 26
3 Baik 4
7 4 Buruk
Jumlah 58
100
Sumber: Hasil analisa penelitian, 2009
Tabel 4.10, 4.11 dan 4.12 menunjukkan hasil analisa penelitian mengenai tingkat kenyamanan, keamanan dan kemudahan berkenderaan pada lokasi penelitian.
Umumnya responden menilai sangat baik terhadap fasilitas ketika responden hendak melakukan perjalanan ke tempat tujuan.
4.1.3 Responden yang Menggunakan Moda Transportasi Umum