b. Karakteristik Orang Klasifikasi lainnya adalah prilaku perjalanan individu. Prilaku ini dipengaruhi
oleh karakteristik sosial dan ekonomi. Kategori yang digunakan adalah tingkat pendapatan, pemilikan mobil, ukuran rumah tangga jumlah anggota keluarga.
2.6.3 Sebaran pergerakan
Sebaran pergerakan merupakan hasil bangkitan lalulintas oleh suatu daerah atau zona yang kemudian disalurkan ke daerah atau zona yang lain. Tujuan utama sebaran
pergerakan yaitu untuk mendapatkan gambaran bagaimana seluruh pergerakan yang berasal dari zona asal akan terbagi ke semua zona tujuan. Pola sebaran pergerakan ini
dipengaruhi oleh pemisahan ruang yang berupa jarak antara dua buah tata guna lahan yang berpengaruh pada tingkat aksesibilitas dan intensitas tata guna lahan yang
berupa aktivitas yang akan berpengaruh pada arus pergerakan dan menyebabkan terjadinya interaksi antar daerah.
2.6.4 Pemilihan moda
Jika interaksi terjadi antara dua tata guna lahan di suatu kota, seseorang akan memutuskan bagaimana interaksi tersebut harus dilakukan. Dalam kebanyakan kasus,
pilihan pertama adalah dengan menggunakan telepon atau pos, karena hal ini akan dapat menghindari terjadinya perjalanan. Akan tetapi, sering interaksi mengharuskan
terjadinya perjalanan. Dalam kasus ini, keputusan harus ditentukan pemilihan moda. Secara sederhana moda berkaitan dengan jenis sarana transportasi yang digunakan.
Pilihan pertama biasanya jalan kaki atau menggunakan kendaraan. Jika menggunakan
Universitas Sumatera Utara
kendaran pilihannya adalah kendaraan pribadi sepeda, sepeda motor, mobil atau angkutan umum becak, mini bus, bus, kereta api, dan lain-lain.
Faktor yang mempengaruhi pemilihan moda dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1. Ciri pengguna jalan, yaitu ketersediaan atau kepemilikan kendaran pribadi,
pemilikan SIM, struktur rumah tangga, pendapatan, dan lain sebagainya. 2.
Ciri pergerakan, yaitu tujuan pergerakan, waktu terjadinya pergerakan, jarak tempuh perjalanan.
3. Ciri fasilitas moda transportasi, yaitu waktu perjalanan, biaya transportasi tarif,
biaya bahan bakar, ketersediaan ruang dan tarif parkir. Dalam beberapa kasus, mungkin terdapat sedikit pilihan atau tidak ada pilihan
sama sekali. Orang berpenghasilan rendah mungkin tidak mampu membeli sepeda atau membayar biaya transportasi, sehingga mereka memilih berjalan kaki. Sementara
itu, keluarga berpenghasilan kecil yang tidak mempunyai mobil atau sepeda motor, biasanya menggunakan jasa angkutan umum. Seandainya keluarga tersebut
mempunyai sepeda, jika harus bepergian jauh tentu akan menggunakan jasa angkutan umum. Orang yang hanya mempunyai satu pilihan moda saja disebut captive
terhadap moda tersebut. Jika terdapat lebih dari satu moda, biasanya memilih rute terpendek, tercepat, termurah, atau kombinasi dari ketiganya. Faktor lain yang
mempengaruhi pemilihan moda adalah kenyamanan dan keselamatan dalam perjalanan.
Universitas Sumatera Utara
2.6.5 Pemilihan rute