Sistematika Penulisan Client Middleware Pengaduan Pelanggan

1.8 Sistematika Penulisan

Agar penulisan skripsi ini merupakan karya tulis ilmiah, maka susunan penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Berisi tentang konsep dan dasar pemikiran yang diperlukan untuk memecahkan masalah penelitian. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Berisi tentang tahapan analisis dan pemecahan masalah serta perancangan sistem yang digunakan oleh penulis. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN Berisi tentang hasil dari analisa dari data yang diperoleh dari penelitian dan pembahasan mengenai penyelesaian masalah. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai masukan atau ide-ide baru terhadap aplikasi sistem database terdistribusi dibidang komunikasi. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI

2.7 Sistem Terdistribusi

Bergerak menuju sistem terdistribusi dewasa ini merupakan kebutuhan yang penting dan mendesak. Namun, sejumlah kendala masih menghadang seperti perancanaan, penyediaan infrastruktur teknologi komputer dan jaringan dan arsitektur informasi serta melakukan kontrol dan respon yang memadai. Oleh karena itu perusahaan sistem terdistribusi ditentukan oleh sejumlah faktor.

2.7.1 Pengertian Sistem Terdistribusi

Sistem merupakan sekumpulan elemen yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membentuk satu kesatuan untuk menyelesaikan satu tujuan yang spesifik atau menjalankan seperangkat fungsi. Dharma Oetomo, 2006 sistem terdisitribusi merupakan kumpulan autonomous computer yang melalui sistem jaringan komputer dan dilengkapi dengan sistem software terdistribusi untuk membentuk fasilitas komputer terintegrasi. Sistem terdistribusi dapat juga didefinisikan sebagai suatu kesatuan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk mendistribusikan data, inforrnasi, proses, objek dan layanan dari dan kepada pengguna yang terkait di dalamnya. Dharma Oetomo, 2006. Universitas Sumatera Utara Penerapan Sistem Terdistribusi merupakan bentuk usaha untuk memanfaatkan secara optimal sistem jaringan komputer yang dibangun di dalam perusahaan. Sistem terdistribusi dibagun dengan tujuan : a. Mengatasi bottleneck Di mana pekerjaan pada suatu terminal dapat didistribusikan ke terminal lainnya. b. Mendukung layanan yang tersebar Misalnya layanan penjualan dengan menggunakan terminal-terminal yang tersebar di berbagai tempat. c. Memdukung sistem kerja jarak jauh Misalnya sistem kerja small office home office yang memungkinkan karyawan untuk bekerja dari rumah sehingga tidak harus datang ke kantor. d. Memudahkan kerja kelompok Dengan memudahkan data sharing dan tetep memungkinkan kerjasama walaupun letak anggota kelompok berjauhan.

2.7.2 Karakteristik Sistem Terdistribusi

Sistem terdistribusi mempunyai 3 karakteristik. Adapun karakteristiknya yaitu : 1. Concurrency of components. Pengaksesan suatu komponensumber daya segala hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer, secara bersamaan. Contoh:Beberapa pemakai browser mengakses halaman web secara bersamaan. 2. No global clock. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam mensinkronkan waktu seluruh komputerperangkat yang terlibat. Dapat berpengaruh pada pengiriman pesandata, seperti saat beberapa proses berebut ingin masuk ke critical session. Universitas Sumatera Utara 3. Independent failures of components. Setiap komponenperangkat dapat mengalami kegagalan namun komponenperangkat lain tetap berjalan dengan baik.

2.7.3 Tantangan Pengembangan Sistem Terdistribusi

Untuk mengembangkan suatu sistem terdistribusi, perlu diperhatikan beberapa aspek yang merupakan suatu tantangan bagi para pegembang Sistem Terdistribusi yaitu sebagai berikut :

1. Keanekaragaman heterogeneity

Sistem terdistribusi mampu mendukung berbagai jenis sistem operasi, perangkat keras dan perangkat lunak. Misalnya sistem terdistribusi dalam kantor masih dapat berjalan dengan baik meskipun terdiri dari komputer yang masih baru dan komputer yang sudah lama.

2. Keterbukaan openness

Pengambangan sistem terdistribusi yang dilakukan dengan menambahkan komponen-komponen baru yang dapat dilakukan oleh programmer yang berbeda-beda. Misalnya menambahkan program sistem layanan bank tidak harus dilakukan oleh orang yang menciptakan program tersebut, tetapi dapat dilakukan oleh programmer lain.

3. Keamanan security

Sistem terdistribusi harus dapat menyediakan keamanan yang memadai bagi sumber daya yang digunakan bersama dan pesan yang dihantarkan dalam sistem. Misalnya PIN dari mesin ATM dikirimkan secara tersamar ke basisdata bank. Universitas Sumatera Utara

4. Skalabilitas scalability

Ukuran sistem terdistribusi dapat diubah dan tetap dapat berjalan dengan baik. Perubahan dapat dilakukan dari segi jumlah pengguna maupun dari segi kekuatan perangkat keras komputer-komputer dalam sistem terdistribusi itu sendiri.

5. Penanganan Masalah error-handling

Kerusakan yang terjadi pada satu komputer dalam sistem terdistribusi tidak mempengaruhi kinerja sistem secara keseluruhan. Misalnya sekumpulan komputer yang memantau kegiatan umum gunung berapi. Apabila salah satu komputer mati, sistem tersebut masih dapat bekerja sehingga proses pemantauan dapat terus berjalan.

6. Kebersamaan conccuriency

Apabila terjadi permintaan secara bersamaan, sistem terdistribusi tidak akan menjadi kacau. Misalnya permintaan data dari basis data bank dapat dilakukan oleh beberapa orang teller dalam waktu yang bersamaan.

7. Penyembunyian transparency

Dalam beberapa buku berbahasa Indonesia, istilah tersebut juga sering disebut transparansi, walaupun sebenarnya kurang tepat. Penyembunyian membuat beberapa aspek distribusi tidak tampak oleh pengguna. Dharma oetomo, 2006. Universitas Sumatera Utara

2.7.4 Layanan Terdistribusi

Dalam perkembangannya, objek terdistribusi masih kurang karena kadang menimbulkan masalah dalam jaringan seperti misalnya masalah keamanan, masalah yang berhubungan dengan firewall, karena kadang dalam sebuah perusahaan, tidak sembarang paket data dari luar dapat masuk ke dalam jaringan perusahaan tersebut. Untuk itu dikembangkan layanan terdistribusi dimana bukan lagi objek yang didistribusiskan tetapi sudah berupa sebuah layanan. Teknologi yang menggunakan konsep ini adalah Web Service yang mudah mengguanakan protokol standard dan terbuka sehingga mudah untuk diadaptasi oleh berbagai pihak dan dapat beroperasi pada berbagai aplikasi platfor.

2.8 Database Terdistribusi

Basis data terdistribusi adalah kumpulan data logic yang saling berhubungan, secara fisik terdistribusi dalam jaringan komputer, yang tidak tergantung dari program aplikasi sekarang maupun pada masa yang akan datang. Sedangkan File merupakan kumpulan data yang dirancang untuk suatu aplikasi atau sekumpulan aplikasi yang dekat hubungannya.muhammad ami,2008. Pada basis data terdistribusi distributed database, data disimpan pada beberapa tempat site, setiap tempat diatur dengan suatu DBMS Database Management System yang dapat berjalan secara independent.Abdul Khadir,2004. Properti yang terutama terdapat pada basis data terdistribusi : Universitas Sumatera Utara a. Independensi data terdistribusi : pemakai tidak perlu mengetahui dimana data berada merupakan pengembangan prinsip independensi data fisik dan logika. b. Transaksi terdistribusi yang atomic : pemakai dapat menulis transaksi yang mengakses dan mengubah data pada beberapa tempat seperti mengakses transaksi local.

2.8.1 Konsep Basis Data Terdistribusi

Database Manajemen System DBMS merupakan paket program Software yang dibuat agar memudahkan dan mengefisiensikan pemasukan, pengeditan, penghapusandan pengambilan informasi terhadap database. Software yang tergolong kedalam DBMS antara lain, Microsoft SQL, MySQL, Oracle dan lain-lain. Untuk trend basis data terdistribusi saat ini, pemakai harus mengetahui di mana data ditempatkan, juga harus mengetahui dimana system yang tidak mendukung independensi data terdistribusi dan transaksi terdistribusi atomic. Kedua property tersebut harus mendukung system secara efisien. Untuk system terdistribusi yang bersifat global, properti-properti tersebut kemungkinan tidak tepat karena adanya administrasi yang terlalu berlebihan dalam membuat lokasi data yang transparan. Site-site dalam database terdistribusi dihubungkan secara fisik dengan berbagai cara. Beberapa topologi digambarkan sebagai sebuah graph yang simpul- simpulnya. Bersesuaian dengan site. Sebuah edge dari simpul A ke simpul B bersesuaian dengan sebuah hubungan langsung antara dua site. Beberapa konfigurasi bentuk digambarkan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Topologi Network Fully Connected network : Keuntungan : kalau salah satu node rusak, yang lainnya masih dapat berjalan tetapi biaya mahal. Kerugian : control management tidak terjamin. Partially connected network : Keuntungan : reliability rendah, biaya dapat ditekan Kerugian : control management tidak terjamin. Tree structure network : Keuntungan : bersifat sentral, control management lebih terjamin Kerugian : kalau node pusat A rusak, semua akan rusak. Cat : setiap proses dimulai dari bawah. Ring Network LAN : Keuntungan : rusak satu, yang lain masih berjalan Kerugian : Control management kurang terjamin karena bersifat desentralisasi. Universitas Sumatera Utara Star Network LAN : Keuntungan : - control management lebih terjamin, karena bersifat sentral, reliability rendah Kerugian : kalau pusat rusak, yang lainnya rusak.

2.8.2 Desain Basis Data Terdistribusi

Langkah awal untuk merancang basis data diaman pendekatan yang berkaitan dengan penyimpanan data table dalam sebuah sistem basis data terdistribusi. Disini ada 2 metode dalam mendesain basis data terdistribusi antara lain: • Replikasi Replikasi adalah sistem memelihatkan beberapa salinan copy dari relasi. Setiap salinan disimpan pada beberapa lokasi yang berbeda. • Fragmentasi Fragmentasi relasi dipartisikan ke dalam beberapa bagian,setiap bagian disimpan pada lokasi yang berbeda. Terbagi atas; i. Fragmentasi Horizontal adalah pemecahan relasi berdasarkan tuplenya. ii. Fragmentasi Vertikal adalah pemecahan relasi berdasarkan dekomposisi. Dari keterangan diatas telah digambarkan penjelasan perbedaan fragmentasi vertikal dan fragmentasi horizontal yang digambarkan pada gambar 2.2 dibawah ini, Gambar 2.2 Fragmentasi vertikal dan Fragmentasi horizontal Universitas Sumatera Utara

2.8.3 Tipe Sistem Database Terdistribusi

Terdapat dua tipe basis data terdistribusi : · Homogen : yaitu sistem dimana setiap tempat menjalankan tipe DBMS yang sama. · Heterogen: yaitu sistem di mana setiap tempat yang berbeda menjalankan DBMS yang berbeda, baik Relational DBMS RDBMS atau non relational DBMS. Gambaran basis data terdistribusi yang heterogen dapat dilihat pada Gambar 2.3, Gambar 2.3 Basis data terdistribusi heterogen

2.8.4 Arsitektur Sistem Database Terdistribusi

Menurut Dharma Oetomo 2006 arsitektur didefinisikan sebagai suatu rancangan untuk penyusunan dan operasi komponen-komponen suatu sistem, di mana rancangan tersebut mengidentifikasi komponen beserta fungsi masing-masing komponen, konektivitas hubungan antar komponen dan mendeskripsikan pemetaan fungsionalitas ke dalam komponen. Universitas Sumatera Utara Adapun jenis arsitektur sistem terdistribusi ialah sebagai berikut :  Client Server, client menghubungi server untuk mendapatkan data, yang kemudian memformat dan menampilkan pada pengguna. Arsitektur ini terdiri dari 3 jenis yaitu arsitektur 2-tier, 3-tier dan n-tier.  Tightly Coupled clustered, mesin-mesin terintegrasi yang menjalankan proses yang bersamaan dengan membagi tugas ke dalam beberapa bagian yang dijalankan masing-masing mesin. Apabila proses ini telah selesai, hasil pengerjaan masing-masing mesin digabungkan menjadi satu mesin.  Peer-to-peer, arsitektur dimana tidak ada mesin yang menyediakan layanan atau mengelola sumber daya jaringan sehingga segala tanggung jawab dibagikan di antara seluruh mesin dikenal dengan istilah peer.

2.8.5 Keuntungan-keuntungan Database Terdistribusi

Keuntungan-keuntungan Database Terdistribusi antara lain; 1. Pengawasan distribusi dan pengambilan data Jika sejumlah site yang berbeda dihubungkan satu sama lain, lalu seorang pemakai yang berada pada satu site dapat mengakses data yang tersedia pada site lain. Sebagai contoh : sistem distribusi pada sebuah bank memungkinkan seorang pemakai pada salah satu cabang dapat mengakses data cabang lain. 2. Reliability dan availability Universitas Sumatera Utara Sistem distribusi dapat terus menerus berfungsi dalam menghadapi kegagalan dari site individu atau mata rantai komunikasi antar site. Misal : jika site-site gagal dalam sebuah sistem distribusi, site-site lainnya dapat melanjutkan operasi jika data telah direplikasi pada beberapa site 3. Kecepatan pemrosesan query Jika sebuah query melibatkan data pada beberapa site, memungkinkan membagi query ke dalam sub query yang dapat dieksekusi dalam bentuk paralel oleh beberapa site. Perhitungan secara paralel mempercepat pemrosesan dari seorang pemakai query. 4. Otonomi lokal Pendistribusian sistem mengizinkan sekelompok individu dalam sebuah perusahaan untuk melatih pengawasan lokal melalui data mereka sendiri. Dengan kemampuan ini dapat mengurangi ketergantungan pada pusat pemrosesan. 5. Efisien dan fleksibel Data dalam sistem distribusi dapat di simpan dekat dengan titik di mana data tersebut dipergunakan. Data dapat secara dinamik bergerak atau disalin, atau salinannya dapat dihapus.

2.8.6 Kerugian-kerugian Database Terdistribusi

Kerugian-kerugian Database Terdistribusi antara lain; 1. Harga software yamg mahal Hal ini disebabkan sangat sulit untuk membuat sistem database distribusi. Universitas Sumatera Utara 2. Kemungkinan kesalahan lebih besar Site-site yang termasuk dalam sistem distribusi beroperasi secara paralel sehingga menjadi lebih sulit untuk menjamin kebenaran dari algoritma. Adanya kesalahan mungkin tak dapat diketahui 3. Biaya pemprosesan tinggi Perubahan pesan-pesan dan penambahan perhitungan dibutuhkan untuk mencapai koordinasi antar site. Dalam memilih sebuah disain untuk sistem database, perancang harus mengimbangi keuntungan dan kerugian dari database terdistribusi.

2.9 Client Server

Model Client Server ini banyak dipilih karena kejelasan peran dari komputer yang terhubung dalam sistem jaringan tersebut. Di mana komputer Server hanya bertugas memberikan layanan kepada komputer Client. Spesialisasi layanan tersebut akan memudahkan dalam permintaan layanan dan pengamanan. Yang mana diterangkan pada gambar 2.4 mengenai arsitektur ClientServer. Gambar 2.4 Arsitektur Model Client Server Client – Web Browser Middleware PHP, JSP,ASP Service Request Services Response Database: MySQL Server – Apache, IIS Universitas Sumatera Utara Pengertian lain, client melakukan permintaan suatu informasi atau mengirim perintah ke server. Server akan menerima permintaan dan perintah client. Kemudian server akan memproses memproses berdasarkan permintaan tersebut, dan mengembalikan kepada client sebagai hasil pemrosesan yang sudah dilakukan. Service Request adalah permintaan dari client baik berupa permintaan data maupun perintah ke server. Service Response berupa balasan dari server atas permintaan dari client berupa hasil proses. Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisi server yang sering disebut database server, seperti misalnya MySQL.

2.9.1 Komponen Dasar Client Server

Pada dasarnya, Client Server di bentuk oleh tiga komponen dasar yaitu: Client, Middleware, dan Server. Secara sederhana hubungan antara ketiga komponen tersebut dapat digambarkan pada gambar 2.5. Gambar 2.5 Komponen Dasar Client Server Client Server Middlewar e Permintaan Layanan Universitas Sumatera Utara

a. Client

Client merupakan terminal tertentu yang digunakan oleh pengguna untuk meminta layanan tertentu yang dibutuhkan. Terminal client dapat berupa PC, ponsel, robot dan peralatan lain yang membutuhkan informasi. Disini peran client mengirim pesan berupa permintaan layanan ke server.

b. Middleware

Middleware merupakan komponen perantara yang memungkinkan client dan server untuk saling berhubungan dan berkomunikasi satu sama lain. Middleware dapat berupa Transcation Monitor TP. Middleware memiliki peran yang sangat strategis karena dengan adanya middleware maka client dapat mengirim pesan atau permintaan kepada server, menerjemahkan pesan dari client agar dapat dimengerti oleh server, menerjemah hasi proses dari server agar dapat dipahami oleh client dan mengirimkan hasil proses yang telah diterjemahkan kembali ke- client.

c. Server

Server merupakan pihak yang menyediakan layanan. Server ini dapat berupa basis data SQL,Monitor TP, Web. Secara umum server berperan menerima pesan permintaan layanan dari client ,memproses permintaan tersebut dan mengirimkan hasil permintaan kepada server.

2.9.2 Ciri-ciri Client Server

Client Server memiliki ciri ciri mendasar yang membedakan dirinya dengan perangkat lunak terdistribusi lainnya.muhammad amin,2007. Ciri-ciri tersebut antara lain: Universitas Sumatera Utara a. Berbasis layanan Server memberikan sejumlah layanan yang dibutuhkan dan diminta oleh client. b. Sumber daya yang digunakan bersama Server mengelolah sejumlah sumber daya yang dimilikinya agar dapat diakses dan digunakan secara bersama-sama oleh teminal-terminal client yang terhubung pada server. c. Hubungan dan interaksi client server Hubungan yang terjadi antara server dan client adalah one-to many, yang berarti bahwa satu server melayani banyak client. Client selalu memulai interaksi dengan meminta layanan sedangkan server menanti permintaan layanan secara pasif. d. Client tidak perlu mengetahui lokasi fisik server Server terletak diberbagai tempat yang belum tentu diketahui oleh client. Walaupun demikian, client tetap dapat mengakses server untuk mendapatkan layanan sesuai kebutuhannya. e. Interoperabilitas perangkat lunak dan perangkat keras Perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan oleh masing-masing client tidak harus sama dengan yang digunakan pada server, namun masih dapat saling terkoneksi antara satu dan yang lain. f. Pertukaran berbasis pesan Mekanisme dari client server berdasarkan pada pertukaran pesan. g. Enkapsulasi layanan Client tidak perlu mengetahui proses pengelolahan permintaan yang terjadi dalam server sehingga client tidak dapat mengontrol proses pengolahan permintaan . h. Skalabilitas Universitas Sumatera Utara Skalabilitas adalah kemampuan untuk diperbesar atau diperkecilnya ukuran sistem client server dapat diubah secara horizontal maupun vertikal . i. Konsisten data Data hanya dikelolah pada server pusat hingga konsistensi dan data lebih terjamin dan biaya pemeliharaan menjadi lebih murah.

2.9.3 Alasan menggunakan Client Server

Terdapat tiga alasan untuk menggunakan Client Server yaitu : 1 Kapasitas Kapasitas suatu komputer tidak akan sanggup untuk menangani seluruh data yang digunakan pengguna. Bila sebahagian data diahlikan ke server unutk digunakan bersama oleh banyak client maka hal ini akan lebih jauh meringankan beban client. 2 Keamanan Dengan menyimpan data di server dan membatasi pengguna hanya untuk mengakses antarmuka server, keamanan data dapat lebih terjamin. 3 Penghematan Dalam sistem Client Server, sumber daya yang dimiliki server dapat digunakan oleh teminal-terminal client sehingga biaya investasi sumber daya dapat di hemat. Universitas Sumatera Utara

2.9.4 Keuntungan Client Server

Fitur Keuntungan Jaringan mesin-mesin yang kecil tetapi berdaya guna Jika sebuah mesin macet, bisnis tetap berjalan Kumpulan komputer dengan ribuan MIPS million instruction per second Sistem memberikan kekuatan dalam melaksanakan suatu tugas tanpa memonopoli sumber-sumber daya. Pemakai akhir diberi hak untuk bekerja secara local Beberapa workstation sangat handal seperti mainframe, tetapi dengan biaya 90 lebih rendah Menawarkan keluwesan untuk melakukan pembelian pada hal-hal lain atau untuk meningkatkan keuntungan Sistem terbuka Bebas memilih perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan dari berbagai vendor Sistem tumbuh dengan mudah dan dapat diperluas secara tak terbatas Mudah untuk memperbaharui system Lingkungan operasi client yang bersifat individual Dapat mencampur dan mencocokkan platform komputer yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing departemen dan pemakai Universitas Sumatera Utara Contoh implementasi jaringan client-server: Gambar 2.6 Contoh Implementasi Jaringan Client Server

2.10 Pengaduan Pelanggan

Pengaduan pelanggan adalah melaporkan klaim suatu hal yang dianggap tidak sesuai dengan apa yang direncanakan. Jadi pengaduan pelanggan adalah pelanggan melaporkan kepada pihak Telkom terhadap hal-hal yang dianggap tidak sesuai dengan apa yang penggan bayangkan.

2.11 Sejarah Singkat PT. Telekomunikasi Kisaran