Star Network LAN : Keuntungan : - control management lebih terjamin, karena bersifat sentral, reliability
rendah Kerugian : kalau pusat rusak, yang lainnya rusak.
2.8.2 Desain Basis Data Terdistribusi
Langkah awal untuk merancang basis data diaman pendekatan yang berkaitan dengan penyimpanan data table dalam sebuah sistem basis data terdistribusi. Disini ada 2
metode dalam mendesain basis data terdistribusi antara lain:
•
Replikasi
Replikasi adalah sistem memelihatkan beberapa salinan copy dari relasi. Setiap salinan disimpan pada beberapa lokasi yang berbeda.
•
Fragmentasi
Fragmentasi relasi dipartisikan ke dalam beberapa bagian,setiap bagian disimpan pada lokasi yang berbeda. Terbagi atas;
i. Fragmentasi Horizontal adalah pemecahan relasi berdasarkan tuplenya. ii.
Fragmentasi Vertikal adalah pemecahan relasi berdasarkan dekomposisi. Dari keterangan diatas telah digambarkan penjelasan perbedaan fragmentasi vertikal
dan fragmentasi horizontal yang digambarkan pada gambar 2.2 dibawah ini,
Gambar 2.2 Fragmentasi vertikal dan Fragmentasi horizontal
Universitas Sumatera Utara
2.8.3 Tipe Sistem Database Terdistribusi
Terdapat dua tipe basis data terdistribusi : · Homogen : yaitu sistem dimana setiap tempat menjalankan tipe DBMS yang sama.
· Heterogen: yaitu sistem di mana setiap tempat yang berbeda menjalankan DBMS
yang berbeda, baik Relational DBMS RDBMS atau non relational DBMS. Gambaran basis data terdistribusi yang heterogen dapat dilihat pada Gambar 2.3,
Gambar 2.3 Basis data terdistribusi heterogen
2.8.4 Arsitektur Sistem Database Terdistribusi
Menurut Dharma Oetomo 2006 arsitektur didefinisikan sebagai suatu rancangan untuk penyusunan dan operasi komponen-komponen suatu sistem, di mana rancangan
tersebut mengidentifikasi komponen beserta fungsi masing-masing komponen, konektivitas hubungan antar komponen dan mendeskripsikan pemetaan fungsionalitas
ke dalam komponen.
Universitas Sumatera Utara
Adapun jenis arsitektur sistem terdistribusi ialah sebagai berikut :
Client Server, client menghubungi server untuk mendapatkan data, yang kemudian memformat dan menampilkan pada pengguna. Arsitektur ini terdiri
dari 3 jenis yaitu arsitektur 2-tier, 3-tier dan n-tier.
Tightly Coupled clustered, mesin-mesin terintegrasi yang menjalankan proses yang bersamaan dengan membagi tugas ke dalam beberapa bagian yang
dijalankan masing-masing mesin. Apabila proses ini telah selesai, hasil pengerjaan masing-masing mesin digabungkan menjadi satu mesin.
Peer-to-peer, arsitektur dimana tidak ada mesin yang menyediakan layanan
atau mengelola sumber daya jaringan sehingga segala tanggung jawab dibagikan di antara seluruh mesin dikenal dengan istilah peer.
2.8.5 Keuntungan-keuntungan Database Terdistribusi