29
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Lembaga Keuangan
1. Pengertian Lembaga Keuangan
Prathama Rahardja dan Mandala Manurung 2004: 109 lembaga keuangan adalah lembaga yang kegiatan utamanya menghimpun dan
menyalurkan dana, dengan motif mendapatkan keuntungan. Porsi terbesar asetnya merupakan finansial. Fungsi utama lembaga keuangan adalah sebagai
perantara pihak-pihak yang membutuhkan uang-modal pemakai dana dengan pihak-pihak yang memilikinya pemilik dana. Jika uang dapat
dianalogikan sebagai darah yang dibutuhkan untuk kehidupan ekonomi, maka lembaga keuangan adalah jantungnya. Sebab melalui lembaga keuanganlah
uang yang ada dalam perekonomian dihimpun dan dialirkan ke sektor-sektor kegiatan yang membutuhkan. Tanpa adanya lembaga keuangan, tidak
mungkin mengharapkan alokasi sumber daya keuangan yang efisien karena pasar uang-modal tidak dapat bekerja efisien. Dari penjelasan di atas,
lembaga keuangan mempunyai fungsi dan peranan penting untuk meningkatkan efisien pasar uang-modal. Lewat upaya lembaga-lembaga
keuangan, kekuatan penawaran dan permintaan uang dipertemukan. Umar Basalim 2000: 17 menyatakan bahwa lembaga keuangan
memaikan peranan yang amat penting dalam proses transfer dana yang diperlukan oleh unit-unit produksi dalam sektor ekonomi. Dalam memainkan
30 peranan sebagai perantara, lembaga-lembaga keuangan menerbitkan berbagai
ragam instrumen finansial untuk dijual kepada mereka yang mempunyai dana surplus dan membeli aneka ragam instrumen finansial dari para investor
berdasarkan pertimbangan portofolio. Muchdarsyah Sinungan 1987: 111 lembaga keuangan terbagi atas dua
yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank, pada dasarnya lembaga keuangan adalah sebagai perantara dari pihak yang
kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana sehingga peranan dari lembaga keuangan sebenarnya adalah sebagai perantara keuangan masyarakat
financial intermediary. Lembaga keuangan, baik bank maupun lembaga keuangan bukan bank,
mempunyai peran yang penting bagi akivitas perekonomian. Peran strategis bank dan lembaga keuangan bukan bank tersebut sebagai wahana yang
mampu menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien ke arah peningkatan taraf hidup rakyat. Bank dan lembaga keuangan
bukan bank merupakan lembaga perantara keuangan sebagai prasarana pendukung yang amat vital untuk menunjang kelancaran perekonomian
Susilo, 2000: 7. Dahlan Siamat 2005: 5 lembaga keuangan adalah badan usaha yang
kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan claims dibandingkan aset non finansial atau aset riil. Sedangkan Kasmir 2005: 9
menyatakan bahwa lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan di mana kegiatannya apakah hanya
31 menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya
menghimpun dan menyalurkan dana. Ahmad Rodoni 2007: 1 Lembaga keuangan financial institution
merupakan suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk asset-asset keuangan financial assets maupun non-financial
asset atau asset riil. Menurut Pasal 1 Undang-Undang No. 141967 yang kemudian diganti dengan Undang-Undang No. 71992 tentang perbankan di
Indonesia bahwa lembaga keuangan merupakan badan atau lembaga yang kegiatannya menarik dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada
masyarakat. Dalam keputusan SK Menkeu RI No. 792 Tahun 1990 dinyatakan
bahwa lembaga keuangan adalah semua badan usaha yang kegiatannya di bidang keuangan melakukan penghimpunan dana, penyaluran dana kepada
masyarakat terutama dalam membiayai investasi pembangunan Ade Arthesa, 2006: 7.
David C. Colander. 2006: 299 a financial institusion ia a business whose primary activity is buying, selling or holding financial assets. For
example, some financial institusions depository institusions and investment intermediaries sell promises to pay in the future. These promises can be their
own promises or someone else’e promises. When you open a savings account at a bank, the bank is selling you its own promise that you can withdraw your
money, plus interest, at some unspecified time in the future.
32 Menurutnya lembaga keuangan adalah bisnis yang kegiatan utamanya
adalah membeli, menjual atau memiliki aset keuangan. Sebagai contoh, beberapa lembaga-lembaga keuangan lembaga penyimpanan dan perantara
investasi jual janji untuk membayar di masa depan. Janji-janji ini bisa janji- janji mereka sendiri atau janji orang lain. Bila Anda membuka rekening
tabungan di bank, bank menjual janji anda sendiri bahwa anda dapat menarik uang anda, ditambah bunga, pada beberapa waktu tidak tertentu di masa
depan. Dari pengertian di atas, maka yang bisa dikatakan sebagai lembaga
keuangan adalah suatu badan usaha atau institusi yang memiliki kekayaan utama dalam bentuk asset-asset baik financial maupun non-fiancial yang
aktivitasnya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat terutama dalam membiayai investasi pembangunan.
Ahmad Rodoni 2007: 1 lembaga keuangan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Lembaga Keuangan Depositori
Lembaga keuangan depositori bank mendapatkan dana yang bersumber langsung dari masyarakat unit surplus dalam bentuk simpanan yaitu
tabungan, giro, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Unit surplus dapat berupa perusahaan, pemerintah, rumah tangga dan orang asing yang memiliki
kelebihan pendapatan setelah dikurangi kebutuhan untuk konsumsi. Lembaga keuangan depositori bank merupakan komponen penting dari penawaran
uang money supply. Yang termasuk depositori antara lain: Commercial
33 Bank, Saving and Loan Associations SLs, Mutual Saving Banks dan
Credit Unions. b.
Lembaga Keuangan Non-Depositori Lembaga keuangan non-depositori bukan bank ini dikelompokkan
menjadi tiga bagian. Pertama, bersifat kontraktual contractual institutions yaitu menarik dana dari masyarakat dengan menawarkan dana untuk
memproteksi penabung terhadap risiko ketidakpastian, misalnya perusahaan asuransi dan dana pensiun. Kedua, lembaga keuangan investasi investment
institutions yaitu lembaga keuangan yang kegiatannya melakukan investasi di pasar uang dan pasar modal, misalnya perusahaan efek dan reksadana. Dan
yang ketiga adalah tidak termasuk dalam kelompok kontraktual dan investasi yaitu perusahaan modal ventura venture capital dan perusahaan pembiayaan
finance company yang menawarkan jasa pembiayaan sewa guna usaha leasing, anjak piutang factoring, pembiayaan konsumen consumer
company dan kartu kredit credit card. Dahlan Siamat 2005: 5 lembaga keuangan atau sering juga disebut
lembaga intermediasi dapat dikelompokkan dalam berbagai cara. Pengelompokkan yang paling umum dan mudah dimengerti adalah
mengelompokkan lembaga
keuangan berdasarkan
kemampuannya menghimpun dana dari masyarakat secara langsung. Atas dasar tersebut
lembaga keuangan dapat dibedakan menjadi lembaga keuangan depositori dan lembaga keuangan non depositori.
34 1. Lembaga keuangan depositori merupakan lembaga keuangan ini
menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan misalnya giro, tabungan atau deposito berjangka yang diterima
dari penabung atau unit surplus. Unit surplus dapat berupa perusahaan, pemerintah dan rumah tangga yang memiliki kelebihan pendapatan
setelah dikurangi kebutuhan untuk konsumsi. Lembaga keuangan yang menawarkan jasa-jasa seperti ini adalah bank-bank.
2. Lembaga keuangan non depositori merupakan lembaga keuangan bukan bank, lembaga keuangan yang masuk dalam kelompok ini adalah
lembaga keuangan yang kegiatan usahanya bersifat kontraktual contractual institutions yaitu menarik dana dari masyarakat dengan
menawarkan kontrak untuk memproteksi penabung terhadap risiko ketidakpastian misalnya polis asuransi dan program pensiunan. Lembaga
keuangan dalam kelompok investasi investment institutions yaitu lembaga keuangan yang kegiatannya melakukan investasi di pasar uang
dan pasar modal misalnya perusahaan efek, reksa dana. Lembaga keuangan bukan bank lainnya yang kegiatan usahanya tidak termasuk
dalam kelompok lembaga keuangan kontraktual dan investasi yaitu perusahaan modal ventura dan perusahaan pembiayaan yang
menawarkan jasa pembiayaan sewa guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen dan kartu kredit.
35 Umar Basalim 2000: 18 menyatakan bahwa selain menjalankan fungsi
moneter dengan mengambil bagian dalam sistem pembayaran, lembaga keuangan juga menjalankan fungsi-fungsi berikut:
1. Fungsi mobilisasi: lembaga finansial mengumpulkan dana-dana kecil yang tersebar dan menyalurkannya ke dalam investasi yang lebih besar.
2. Fungsi likuiditas: lembaga finansial mempunyai kemampuan untuk memelihara likuiditas alat-alat finansial dan menjamin supaya alat-alat
tersebut dapat dicairkan menjadi uang tunai. Pencairan dana dapat dilakukan dengan segera tanpa menuggu alat-alat tersebut jatuh tempo.
3. Fungsi penyertaan maturity: bank-bank dan lembaga keuangan bukan bank LKBB mampu menyediakan dana setiap saat, tanpa terikat pada
jatuh temponya portofolio alat-alat finansial.
B. Perbankan