Jenis-jenis Inflasi Indikator Inflasi

90 di masyarakat akan menyeabkan terjadinya kelebihan permintaan barang dan jasa di sektor riil. Inflasi dapat diturunkan dengan cara menahan dan menghilangkan kelebihan permintaan melalui kebijaksanaan moneter dan fiskal yang bersifat kontraktif atau melebihi kontrol terhadap peningkatan upah serta penghapusan terhadap subsidi atas dasar nilai tukar valuta asing. f. Teori Ekspektasi Menurut teori ini dikatakan bahwa pelaku ekonomi membentuk ekspektasi laju inflasi berdasarkan ekspektasi adaptif dan ekspektasi rasional. Ekspektasi rasional adalah ramalan optimal mengenai masa depan dengan menggunakan semua informasi yang ada. Pengertian rasional adalah suatu tindakan yang logis untuk mencapai tujuan berdasarkan informasi yang ada.

3. Jenis-jenis Inflasi

Sadono Sukirno 2004 menyatakan bahwa berdasarkan derajatnya, inflasi dibedakan menjadi sebagai berikut: a. Inflasi ringan, terjadi apabila kenaikan harga berada dibawah angka 10 setahun. b. Inflasi sedang, terjadi apabila kenaikan harga berada antara 10-30 setahun. c. Inflasi berat, terjadi apabila kenaikan harga berada antara 30-100 setahun. d. Hiperinflasi inflasi tak terkendali, terjadi apabila berada di atas 100 setahun. 91

4. Indikator Inflasi

Pratama Rahardja dan Mandala Manurung 2004: 164 menyatakan bahwa ada beberapa indikator ekonomi makro yang digunakan untuk mengetahui inflasi selama satu periode tertentu. Tiga diantaranya akan dibahas dalam uraian berikut ini: a. Indeks Harga Konsumen Indeks harga konsumen IHK adalah rangka indeks yang menunjukkan tingkat harga barang dan jasa harus dibeli konsumen dalam suatu periode tertentu. Angka IHK diperoleh dengan menghitung harga-harga barang dan jasa utama yang dikonsumsi masyarakat dalam satu periode tertentu. Masing- masing harga barang dan jasa tersebut diberi bobot weighted berdasarkan tingkat keutamaanya. Barang dan jasa yang dianggap paling penting diberi bobot paling besar. Di Indonesia, perhitungan IHK dilakukan dengan memperhitungkan sekitar beberapa ratus komoditas pokok. Untuk lebih mencerminkan keadaan yang sebenarnya, perhitungan IHK dilakukan dengan melihat perkembangan regional, yaitu dengan mempertimbangkan tingkat inflasi kota-kota besar, terutama ibukota provinsi-provinsi di Indonesia, Inflasi = 100 1 1 x IHK IHK IHK − − − b. Indeks Harga Perdagangan Besar WholesalePrice Index Jika inflasi melihat dari sisi konsumen, maka Indeks Harga Perdagangan Besar IHPB melihat inflasi dari sisi produsen. Oleh karena itu IHPB sering juga disebut sebagai indeks harga produsen producer price index. IHPB 92 menunjukkan tingkat harga yang diterima produsen berbagai tingkat produksi. Prinsip menghitung inflasi berdasarkan data IHPB adalah sama dengan cara berdasarkan IHK: Inflasi = 100 1 1 x IHPB IHPB IHPB − − − c. Indeks Harga Implisist GDP Deflator Walaupun sangat bermanfaat, IHK dan IHPB memberikan gambaran laju inflasi yang terbatas. Sebab jika dilihat dari metode perhitungannya, kedua indikator tersebut hanya melengkapi beberapa puluh kota saja. Sama halnya dengan dua indikator sebelumnya, perhitungan inflasi berdasarkan IHI dilakukan dengan menghitung perubahan angka indeks. Inflasi = 100 1 1 x IHI IHI IHI − − −

5. Efek Buruk Inflasi

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh nilai tukar, kridit, suku bunga SBI, Inflasi dan investasi terhadap jumlah uang beredar (m2) di Indonesia

0 3 157

Pengaruh variabel makro ekonomi terhadap harga saham syariah di Indonesia dan Malaysia periode Mei 2011 – Desember 2015

0 14 127

ANALISIS JUMLAH UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU ANALISIS JUMLAH UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP INFLASI DI INDONESIA TAHUN 1984-2009.

0 2 14

ANALISIS INTERDEPENDENSI JUMLAH UANG BEREDAR, SUKU BUNGA SBI,NILAI TUKAR DAN TINGKAT INFLASI DI INDONESIA.

2 12 17

PENGARUH SUKU BUNGA (BI RATE), HARGA EMAS DUNIA, TINGKAT INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (M2) DAN HARGA MINYAK DUNIA Pengaruh Suku Bunga (Bi Rate), Harga Emas Dunia, Tingkat Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) Dan Harga Minyak Dunia Terhadap Indeks Harga Saha

0 5 17

PENGARUH SUKU BUNGA (BI RATE), HARGA EMAS DUNIA, TINGKAT INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (M2) DAN HARGA Pengaruh Suku Bunga (Bi Rate), Harga Emas Dunia, Tingkat Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) Dan Harga Minyak Dunia Terhadap Indeks Harga Sahamjakarta Isla

0 2 19

ANALISIS PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), KURS DAN SUKU BUNGA TERHADAP LAJU INFLASI DI Analisis Pengaruh Jumlah Uang Beredar (Jub), Kurs dan Suku Bunga Terhadap Laju Inflasi Di Indonesiatahun 1999-2014.

0 4 16

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009:05

0 12 15

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR (M2) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi Dan Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009:05

0 3 18

PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP INFLASI, SUKU BUNGA DAN NILAI TUKAR UANG SERTA DAMPAKNYA PADA INVESTASI DI INDONESIA

0 1 8