136
Tabel 4.8 Uji Stasioneritas Data Pada Tingkat Diferensi Kedua
Variabel ADF test
ADF McKinnon critical value 5
Keterangan Tabungan
-3.015931 -3.004861
Stasioner Pendapatan Perkapita
-4.098572 -3.004861
Stasioner Suku Bunga
-5.289099 -2.998064
Stasioner Uang Beredar M2
-8.089886 -2.971853
Stasioner Inflasi
-5.783859 -2.981038
Stasioner Sumber: Hasil data diolah
Tabel 4.8 merupakan hasil dari uji stasioneritas data pada tingkat diferensi kedua. Dimana hasil dari uji stasioneritas data pada tingkat diferensi
kedua tersebut telah menunjukan bahwa variabel tabungan, pendapatan perkapita, suku bunga, uang beredar M2 dan inflasi telah stasioner, dimana
data dapat dikatakan stasioner jika nilai dari ADF hitungnya lebih besar dari nilai ADF tabelnya pada derajat kepercayaan 5. Dengan stasionernya
seluruh variabel yang diestimasi maka dapat dilanjutkan dengan melakukan pengujian kointegrasi.
3. Hasil Uji Kointegrasi
Setelah dilakukan uji stasioneritas data pada seluruh variabel dan diyakini bahwa seluruh variabel tersebut sudah stasioner dan memiliki derajat
yang sama, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji kointegrasi untuk melihat hubungan jangka panjang dari model tersebut.
Kointegrasi adalah suatu hubungan jangka panjang atau ekuilibrium antara variabel-variabel yang tidak stasioner, dengan kata lain walaupun
secara individual variabel-variabel tersebut tidak stasioner, namun kombinasi linier antara variabel tersebut dapat menjadi stasioner. Dalam pengujian
137 kointegrasi ini juga masih menggunakan metode ADF Augmented Dickeyy
Fuller test sedangkan persamaan jangka panjangnya akan diturunkan dari persamaan Error correction model ECM.
Pada perhitungan dalam tabel 4.9 memperlihatkan bahwa nilai ADF hitung untuk residual persamaan kointegrasi lebih besar dari nilai kritis ADF
tabel yaitu sebesar
-
3.724681. Kondisi tersebut menunjukan bahwa variabel- variabel yang diamati dalam penelitian ini telah berkointegrasi pada derajat
yang sama. Hal ini juga menunjukan terjadinya keseimbangan jangka panjang antar seluruh variabel pendapatan perkapita, suku bunga, uang beredar dan
inflasi memiliki keterkaitan dan berkointegrasi dengan tabungan.
Tabel 4.9 Uji Kointegrasi
Null Hypothesis: RESID01 has a unit root Exogenous: Constant
Lag Length: 0 Automatic - based on SIC, maxlag=7 t-Statistic
Prob. Augmented Dickey-Fuller test statistic
-3.724681 0.0088
Test critical values: 1 level
-3.670170 5 level
-2.963972 10 level
-2.621007 MacKinnon 1996 one-sided p-values.
4. Hasil Pengujian ECM dan Interpretasi
Untuk mendapatkan ilustrasi mengenai pengaruh dinamika jangka pendek dari masing-masing variabel penentu kurs terhadap nilai tukar Rupiah
maka dapat dilakukan pengujian dengan menggunakan pendekatan Error correction model ECM. Dalam membentuk persamaan model ECM,
residual error term yang diperoleh dari hasil persamaan kointegrasi jangka
138 panjang akan digunakan sebagai koefisien error correction bersamaan dengan
determinan jangka pendek dari persamaan nilai tukar. Aisjah, 2005. Dari hasil analisis ECM pada tabel 4.23 menunjukan bahwa nilai ECT
atau signifikansi residualnya pada uji variabel-variabel tabungan nilai t statistiknya diatas dua dan nilai prob0,05, hal ini menunjukan bahwa model
koreksi kesalahan ECM yang digunakan sudah valid. Wing Wahyudi Winarno, 2007.
Dari hasil
pengujian ECT,
menunjukkan bahwa
proporsi ketidakseimbangan perubahan pada nilai tabungan dalam suatu periode telah
dikoreksi pada periode berikutnya oleh equilibrium term, sehingga arah pengaruh dari variabel bebas dalam jangka pendek diharapkan dapat
konsisten dengan arah pengaruh bebas jangka panjang. Dengan kata lain, model ECM dalam penelitian ini dapat dipakai untuk menganalisis pengaruh
variabel bebas Pendapatan perkapita, suku bunga, M2 dan Inflasi terhadap variabel terikat yaitu Tabungan.
Tabel 4.10 Hasil Analisis Model ECM Jangka Pendek pada Tabungan
Dependent Variabel: DSAV Method: Least Squares
Date: 062811 Time: 21:51 Sample adjusted: 1981 2010
Included observations: 30 after adjustments Variabel
Coefficient Std. Error
t-Statistic Prob.
C 0.004842
0.010714 0.451913
0.6554 DGDPK
-1.02E-08 3.29E-09
-3.118009 0.0047
DR -0.004437
0.002106 -2.106446
0.0458 DM2
5.30E-08 8.65E-08
0.613468 0.5453
DI -0.001379
0.000582 -2.368403
0.0263 RESID01
0.613941 0.177889
3.451255 0.0021
R-squared 0.530651 Mean dependent var
0.007523 Adjusted R-squared
0.432870 S.D. dependent var 0.056305
139
S.E. of regression 0.042402 Akaike info criterion
-3.306378 Sum squared resid
0.043151 Schwarz criterion -3.026138
Log likelihood 55.59566 Hannan-Quinn criter.
-3.216727 F-statistic
5.426933 Durbin-Watson stat 2.222485
ProbF-statistic 0.001770
Sumber: Hasil data diolah Estimasi Jangka Pendek Model Koreksi Kesalahan Engle-Granger:
D Kurs Dollar = 0.004842 - 1.02E-08DGDPk - 0.004437DR + 5.30E-08DM2
– 0.001379DI
+ 0.613941RESID01
R² = 0.530651 DW Stat = 2.222485
F Stat = 5.426933
Interpretasi dari hasil estimasi jangka pendek metode Error correction model ECM yaitu variabel independen yang signifikan mempengaruhi nilai
tabungan hanyalah variabel Pendapatan perkapita, Suku bunga dan Inflasi yang ditunjukan dari nilai nilai probabilitas hitung masing-masing variabel
yaitu sebesar 0.0047, 0.0458 dan 0.0263 yang signifikan pada = 5 dimana hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa pada jangka pendek variabel Pendapatan Perkapita, Suku Bunga dan Inflasi berpengaruh terhadap tabungan dengan nilai koefisien masing-masing
variabel adalah sebesar -1.02E-08, - 0.004437 dan - 0.001379. Nilai ECT yang ditunjukan pada hasil analisis ECM diatas yaitu sebesar
0.613941 menunjukkan bahwa biaya keseimbangan dan perkembangan kurs pada periode sebelumnya yang disesuaikan pada periode sekarang adalah
0.614 dengan tingkat signifikansi 0.0021 dengan = 5.
140 Koefisien regresi jangka pendek dari regresi ECM tabungan
ditunjukkan oleh besarnya koefisien pada variabel-variabel jangka pendeknya sedangkan koefisien regresi jangka panjang diperoleh dengan melakukan
perhitungan. Hasil analisis model Error correction model jangka panjang pada
tabungan dapat dilihat pada tabel 4.24 pada halaman selanjutnya.
Tabel 4.11 Hasil Analisis Model ECM Jangka Panjang pada Tabungan
Dependent Variabel: SAV Method: Least Squares
Date: 062811 Time: 21:53 Sample: 1980 2010
Included observations: 31 Variabel
Coefficient Std. Error
t-Statistic Prob.
GDPK -7.59E-09
3.96E-09 -1.917487
0.0662 R
-0.000868 0.003069
-0.283002 0.7794
M2 1.15E-07
3.91E-08 2.932098
0.0069 I
-0.000464 0.000761
-0.610133 0.5471
C 0.076887
0.050190 1.531933
0.1376 R-squared
0.424962 Mean dependent var 0.083771
Adjusted R-squared 0.336494 S.D. dependent var
0.058658 S.E. of regression
0.047781 Akaike info criterion -3.097697
Sum squared resid 0.059358 Schwarz criterion
-2.866408 Log likelihood
53.01430 Hannan-Quinn criter. -3.022302
F-statistic 4.803597 Durbin-Watson stat
1.228981 ProbF-statistic
0.004905
Sumber: Hasil data diolah Estimasi Jangka Panjang Model Koreksi Kesalahan Engle-Granger:
D Kurs Dollar = 0.0076887 - 7.5937922DGDPk - 0.000868DR + 1.15E-07DM2 – 0.000464DI
R² = 0.424962 DW Stat = 1.228981
F Stat = 4.803597 Untuk mengamati pengaruh jangka panjang antara variabel-variabel
yang diamati dapat dilihat dari persamaan regresinya. Jika nilai probabilitas
141 dari variabel-variabel yang diamati 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Hal ini berarti variabel-variabel yang diamati berpengaruh pada tabungan. Berdasarkan pada tabel 4.11 maka dalam jangka panjang dapat
dikemukakan bahwa tabungan hanya dipengaruhi oleh Uang Beredar M2 dengan nilai probabilitasnya sebesar 0,0069 yang signifikan pada = 5
sedangkan untuk koefisien jangka panjang masing-masing variabel tersebut 1.15E-07.
5. Hasil Pengujian Hipotesis