123 Salah  satu  faktor  yang  mempengaruhi  besarnya  arus  dana  yang  masuk
adalah  tigkat  suku  bunga.  Suku  bunga  mempunyai  peranan  yang  sangat penting dalam perekonomian, karena suku bunga merupakan salah satu faktor
yang  dapat  mempengaruhi  perekonomian  secara  makro.  Suku  bunga mencerminkan biaya yang harus dikeluarkan untuk meminjam sejumlah dana
serta  pendapatan  yang  diperoleh  karena  meminjam  dana  tersebut  Sunlip Wibisono, 2004: 316.
B. Hasil Analisa dan Pembahasan
1. Analisi Deskriptif
Pengolahan  data  dilakukan  secara  elektronik  dengan  menggunakan microsoft Excel Windows 2007 dan Eviews 7 untuk mempercepat perolehan
hasil  yang  dapat  menjelaskan  variabel-variabel  yang  digunakan  dalam penelitian,  yaitu  jumlah  tabungan  nasional  sebagai  variabel  terikat
Dependen.  Variabel  pendapatan  perkapita,  PDB  nominal,  tingkat  suku bunga,  jumlah  uang  yang  beredar  M2  dan  tingkat  inflasi  sebagai  variabel
bebas Independen. Penjelasan lebih lengkap masing-masing variabel adalah: a.  Variabel Terikat Dependen
Tabungan  adalah  jumlah  yang  disisihkan  seorang  individu  dari pendapatannya  untuk  tujuan  investasi.  Atau  menurut  teori  ekonomi,
pendapatan  yang  tidak  dikonsumsi.  Biasanya,  semakin  tinggi  pertumbuhan ekonomi  dan  semakin  makmur  suatu  negara,  semakin  tinggi  pula  tingkat
tabungan masyarakatnya Kunarjo, 2003: 320
124 Tabungan  menjadi  varibel  dependen  dalam  penelitian  ini,  variabel
tabungan  yang  dipakai  adalah  tingkat  tabungan  yang  diperoleh  dari  data tabungan nominal dibagi dengan pendapatan nominal PDB.
Tabel 4.1 Tingkat Tabungan
Tahun Tabungan miliar Rp
PDB nominal miliar Rp  Tingkat tabungan 1980
313,7 45445,7
0,006902745 1981
419,5 54027
0,007764661 1982
489 59632,6
0,008200217 1983
583,9 73697,6
0,007922915 1984
753,7 87535,5
0,008610232 1985
1020,3 94720,8
0,010771660 1986
1386,8 95823,1
0,014472503 1987
1627,4 114518,5
0,014210808 1988
2173,7 142020,3
0,015305555 1989
3684,7 166329,5
0,022153010 1990
9661 195597,2
0,049392330 1991
15553 227502,3
0,068364150 1992
25469 260786,3
0,097662339 1993
35608 302017,8
0,117900340 1994
40319 382219,7
0,105486463 1995
47224 454514,1
0,103899958 1996
61566 532568
0,115602130 1997
67990 627695,4
0,108316870 1998
69308 955753,5
0,072516610 1999
122981 1099732
0,111828196 2000
154328 1389800
0,111043315 2001
172611 1646300
0,104847820 2002
193468 1821800
0,106196067 2003
244962 2013700
0,121647711 2004
298898 2295800
0,130193385 2005
284485 2774300
0,102542622 2006
336135 3339200
0,100663065 2007
443272 3950900
0,112195188 2008
503082 4951400
0,101603982 2009
603320 5613400
0,107478384 2010
713730 3068600
0,232591385 sumber: data diolah
Tabel  4.1  m tahun  1980  sampa
menunjukkan  pe tahun  2005  dan
penurunan  dibandi tabungan tertingg
Berdasarkan p berfluktuasi  dari
tabungan  terjadi yang  terendah  t
0,006902745.  Ting menunjukkan  data  tabungan  nominal  dan  PD
mpai  tahun  2010.  Data  tabungan  nominal  dan peningkatan  dari  tahun  ke  tahun,  kecuali  data
an  data  PDB  nominal  pada  tahun  2010  y bandingkan  dengan  tahun-tahun  sebelumnya
ggi terdapat pada tahun 2010 dengan nilai 0,232591385.
Grafik 4.1 Grafik Tingkat Tabungan
an pada grafik 4.1 dapat diketahui bahwa nilai t dari  tahun  1980  sampai  tahun  2010.  Nilai  t
di  pada  tahun  2010  dengan  nilai  0,2326  dan h  tingkat  tabungan  terjadi  pada  tahun  1980
Tingkat  tabungan  juga  mendapat  dampak  dari
125 DB  nominal  dari
dan  PDB  nominal data  tabungan  pada
yang  mengalami ya.  Nilai  tingkat
0,232591385.
i tingkat tabungan tertinggi  tingkat
n  sedangkan  nilai 1980  dengan  nilai
dari  krisis  ekonomi
126 yang  terjadi  pada  tahun  1998,  yang  mengalami  penurunan  tingkat  tabungan
dengan nilai 0,072516610. b.  Variabel-variabel bebas Independen
1  Pendapatan perkapita Salah  satu  komponen  dari  pendapatan  nasional  yang  selalu  dilakukan
perhitungannya  adalah  pendapatan  perkapita  yaitu  pendapatan  rata-rata penduduk sesuatu negara pada suatu masa tertentu. Nilainya diperoleh dengan
membagi  nilai  Produk  Domestik  Bruto  atau  Produk  Nasional  Bruto  suatu tahun  tahun  tertentu  dengan  jumlah  penduduk  pada  tahun  tersebut.  Sadono
Sukirno  2004:  424.  Variabel  pendapatan  perkapita  diperoleh  dengan membagi data PDB tahunan dengan data populasi tahunan.
Tabel 4.2 Tabel Pendapatan Perkapita
Tahun Pendapatan perkapita
Tahun Pendapatan perkapita
1980 310502
1996 2752423
1981 360957
1997 3197022
1982 389786
1998 4797326
1983 412631
1999 5439972
1984 466734
2000 6900842
1985 595000
2001 8052654
1986 617000
2002 8778314
1987 734000
2003 9554806
1988 817000
2004 10735075
1989 939000
2005 12779233
1990 1103476
2006 15152144
1991 1264861
2007 17660705
1992 1428888
2008 21803204
1993 1630808
2009 24349980
1994 2033948
2010 13112733
1995 2383586
sumber: data diolah
Tabel  4.2  m sampai  tahun  2009
perkapita  menga dengan  tahun
Penurunan  pada tersebut.
Seperti  yang Indonesia  menga
bisa lihat pada gr ke  tahun  dan  tur
mengalami  penur turunnya pendapa
menununjukkan  bahwa  pendapatan  perkapita 2009  mengalami  kenaikan,  tapi  pada  tahun  2010
galami  penurunan  yaitu  sebesar  Rp.  13112733 hun  2009,  pendapatan  perkapita  mencapai
da  tahun  2010  disebabkan  oleh  penurunan
Grafik 4.2 Grafik Pendapatan Perkapita
ang  diterangkan  sebelumnya,  bahwa  penda galami  peningkatan  dari  tahun  1980  sampai  ta
grafik 4.2 bahwa grafik pendapatan perkapita turun  pada  tahun  2010.  Penurunan  ini  karena
nurunan  dan  populasi  Indonesia  naik,  Sehingg patan perkapita.
127 a  dari  tahun  1980
hun  2010  pendapatan 13112733  Bandingkan
Rp.  24349980. n  PDB  di  tahun
ndapatan  perkapita i  tahun  2009.  Kita
pita naik dari tahun na  PDB  Indonesia
ngga  menyebabkan
128 2  Tingkat suku bunga
Kunarjo  2003:  143  menyatakan  bahwa  suku  bunga  adalah  harga  yang harus  dibayar  dari  setiap  dolar  yang  dipinjam  per  tahun:  dinyatakan  baik
dalam  perbandingan  misalnya  0,06  atau  dalam  persentase  misalnya  6 persen.  Sunariyah  2004:  80  berpendapat  bahwa  suku  bunga  adalah  harga
dari  pinjaman.  Suku  bunga  dapat  dinyatakan  sebagai  persentase  uang  pokok per  unit  waktu.  Bunga  merupakan  suatu  ukuran  harga  sumber  daya  yang
digunakan oleh debitur dan harus dibayarkan kepada kreditur. Sedangkan  menurut  Sadono  Sukirno  2004:  103  suku  bunga  adalah
persentasi pendapatan  yang diterima oleh para penabung dari tabungan uang yang  disisihkannya.  Ia  merupakan  pula  persentasi  pendapatan  yang  harus
dibayar  oleh  para  peminjam  dana.  Data  tingkat  suku  bunga  yang  dipakai adalah tingkat suku bunga nominal yaitu BI rate. Sejak awal Juli tahun 2005,
Bank  Indonesia    menggunakan  mekanisme  BI  rate,  sedangkan  tahun  1984 sampai  awal  Juli  tahun  2005  mereka  menggunakan  SBI  jangka  waktu  1
bulan.  Dan  pada  tahun  sebelum  1984  mereka  menggunakan  suku  bunga kredit investasi.
Tabel 4.3 Tabel Tingkat Suku Bunga
Tahun Suku bunga
Tahun Suku bunga
Tahun Suku bunga
1980 11,44
1991 22,49
2002 12,93
1981 11,73
1992 18,86
2003 8,31
1982 11,74
1993 13,46
2004 7,43
1983 11,4
1994 12,44
2005 12,75
1984 17,35
1995 13,99
2006 9,75
1985 14,7
1996 12,8
2007 8
1986 14,3
1997 20
2008 9,25
1987 16,99
1988 17,76
1989 18,83
1990 18,47
sumber: Bank Indone
Tabel  4.3  m sampai tahun 2009
di  tahun  1998.  P 35,52.  Sedangka
dan 2010. Dari grafik 4.3
jelas terlihat. Gra tahun  ke  tahun.
karena pada tahun Pada  tahun  2009
dibandingkan tahun 16,99
1998 35,52
2009 17,76
1999 11,93
2010 18,83
2000 14,53
18,47 2001
17,62 ndonesia
Grafik 4.3 Grafik Tingkat Suku Bunga
menununjukkan  bahwa  tingkat  suku  bunga  da 2009 mengalami fluktasi, tingkat suku bunga te
1998.  Pada  saat  krisis  ekonomi  di  tahun  1998  ting gkan  tingkat  suku  bunga  terendah  terdapat  p
k 4.3 di atas kita bisa lihat bahwa, fluktuasi ting rafik tersebut menunjukkan tingkat suku bunga
hun.  Pada  tahun  1998  menjadi  titik  tertinggi  pa hun tersebut Indonesia mendapat dampak dari
2009  sampai  tahun  2010  menjadi titik  terendah  da ahun-tahun sebelumnya.
129 6,5
6,5
dari  tahun  1980 tertinggi terdapat
ngkat  suku  bunga pada  tahun  2009
ingkat suku bunga bunga naik turun dari
pada  suku  bunga ri krisis ekonomi.
h  dan  relatif  stabil
130 3  Jumlah uang beredar M2
Rasio  kesejahteraan  terhadap  pendapatan  diwakili  oleh  jumlah  uang beredar  M2.  Uang  beredar  adalah  semua  jenis  uang  yang  berada  di
perekonomian, yaitu adalah jumlah dari mata uang dalam peredaran ditambah dengan uang giral dalam bank-bank umum Sadono Sukirno, 2004: 207.
Sedangkan  menurut  Iskandar  putong  2000:  401  uang  beredar  adalah keseluruhan  jumlah  uang  yang  dikeluarkan  secara  resmi  baik  oleh  bank
sentral  berupa  uang  kartal,  maupun  uang  giral  dan  uang  kuasi  tabungan, valas, deposito.
Money supply is expressed as three numbers refferenced as M1, M2, and M3.  These  three  expressions  have  different  presumed  transaction  velocities.
M1 is cash in circulation plus primary bank deposits called demand deposits. M2 takes savings deposits into consideration. Following the U.S saving and
loan  crisis,  many  analysts  discounted  M2  as  a  relic  because  banking structurally  changed  to  give  savings  deposits  more  flexibility.  Philip
Gotthelf, 2003: 17.
Tabel 4.4 Tabel Jumlah Uang Beredar M2
Tahun Uang beredar miliar Rp
Tahun Uang beredar miliar Rp
1980 7707
1996 288632
1981 9705
1997 355643
1982 11074
1998 577381
1983 14669
1999 646205
1984 17937
2000 747028
1985 23178
2001 844053
1986 27615
2002 883908
1987 33275
2003 955692
1988 42073
2004 1033877
1989 58526
2005 1202762
1990 1991
1992 1993
1994 1995
sumber: Bank Indone
Tabel  4.4  da dari  tahun  1980
beredar  di  masy dikarenakan  me
Jumlah uang bere 2469399 miliar. S
1980 dengan jum 4  Inflasi
Inflasi  adala menerus.  Inflasi
84630 2006
1382493 99029
2007 1649662
119029 2008
1895839 145599
2009 2141384
174319 2010
2469399 222638
ndonesia
Grafik 4.4 Grafik Jumlah Uang Beredar M2
dan  Grafik  4.4  menununjukkan  bahwa  jumla 1980  sampai  tahun  2010  mengalami  peningkata
asyarakat  mulai  mengalami  kenaikan  dari  t eningkatnya  kebutuhan  masyarakat  terhada
beredar  tertinggi terdapat pada tahun 2010 den r. Sedangkan jumlah uang beredar terendah terd
umlah Rp. 7707 miliar.
alah  keadaan  dimana  terjadi  peningkatan  har si  merupakan  gejolak  ekonomi  yang  sangat
131 1382493
1649662 1895839
2141384 2469399
lah  uang  beredar tan.  Jumlah  uang
i  tahun  ke  tahun adap  uang  tunai.
dengan jumlah Rp. erdapat pada tahun
harga  secara  terus at  menarik  untuk
132 diperhatikan  karena  setiap  kali  ada  gejolak  sosial,  politik,  atau  ekonomi
didalam  maupun  diluar  negeri,  masyarakat  selalu  mengaitkannya  dengan masalah  inflasi.  Inflasi  juga  bisa  menunjukkan  kerentanan  perekonomian
suatu  negara  sehingga  hal  ini  sangat  berpengaruh  terhadap  kepercayaan penanaman modal, terutama modal asing akan prospek pendapatan yang akan
diperolehnya  dinegara  tersebut.  Inflasi  bisa  terjadi  karena  adanya  kelebihan permintaan  terhadap  permintaan  barang  dan  jasa  di  sektor  riil  atau  karena
adanya kelebihan jumlah uang yang beredar Ahmad Rodoni, 2008: 17. Data inflasi  diperoleh  dari  perubahan  Indeks  Harga  Konsumen  IHK  dari  tahun
1980 sampai dengan tahun 2010.
Tabel 4.5 Tabel Inflasi
Tahun Inflasi
Tahun Inflasi
1980 15,97
1996 6,47
1981 7,09
1997 11,05
1982 9,69
1998 77,63
1983 11,46
1999 2,01
1984 8,76
2000 9,35
1985 4,31
2001 12,55
1986 8,83
2002 10,03
1987 8,9
2003 5,06
1988 5,47
2004 6,4
1989 5,97
2005 8
1990 9,53
2006 6,6
1991 9,52
2007 6,59
1992 4,94
2008 11,06
1993 9,77
2009 2,78
1994 9,24
2010 7
1995 8,64
sumber: Badan Pusat Satistik Dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa inflasi dari tahun 1980 sampai dengan
tahun  2010  mengalami  naik  turun.  Nilai  inflasi  tertinggi  terjadi  pada  tahun
1998 saat krisis e Sedangkan nilai i
Grafik  4.5 tahun  1980
pergerakan  y 1998  inflasi
Sedangkan pe peningkatan
hinga nilai inf
2. Hasil Uji Akar-ak