MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

70 C. Menurunnya Kesuburan Lahan Hal lainnya menyangkut lahan adalah mengenai kesuburan lahan. Prabowo 2007 melihat bahwa masalah kesuburan atau kejenuhan tingkat produktivitas lahan levelling off pertanian di Indonesia semakin serius. Ada suatu korelasi positif antara tingkat kesuburan lahan dan tingkat produktivitas pertanian. Data menunjukkan bahwa tingkat produktivitas atau pertumbuhannya terus menurun. Produksi beras nasional selama 1950-1959 rata-rata mencapai 3,7 per tahun, 1960-1969 4,6, 1970-1979 3,6, dan 1980-1990 mencapai rata-rata 4,3. Selama tahun 1991-2000 pertumbuhannya tercatat hanya 1,4, dan dalam 6 tahun terakhir pertumbuhan rata- rata hanya 1,5. Jadi, menurutnya, sejak tahun 1992 telah terjadi gejala levelling off produksi padi dengan kenaikan rata-rata produksi hanya 1,4. ”Kondisi ini disebabkan terkurasnya tingkat kesuburan lahan”. Sedengkan, menurut Sundu 2008, “lahan subur di Indonesia menyusut 2,5 ha per jam dengan penambahan penduduk 4 orang per menit, dibandingkan di dunia 8 ha per jam dengan penambahan penduduk 24 orang per menit.”

1.2 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

Perencanaan sektor penelitian dan laboratorium bidang pertanian dalam pengembangan kawasan USU Kwala Bekala yang mendukung visi Universitas untuk Industri sudah direncanakan, yaitu pada zona Hortikultura dan Kebun Bunga. Horticultural Research and Recreation Center HRRC of USU Kwala Bekala merupakan suatu inovasi yang dapat mendukung kegiatan keilmuan USU, baik dari segi penelitian maupun dari segi teknologi yang dapat dipakai dalam pertanian. Sesuatu yang baru dan inovatif harus dimulai dari dini, dalam hal ini karena USU merupakan pusat bidang keilmuan dan penelitian, diharapkan HRRC dapat menggebrak bidang keilmuan Tabel 1.2 Data perubahan lahan padi di Indonesia 1999-2002 Universitas Sumatera Utara 71 dalam bidang pertanian yang sangat vernakular di Nusantara dan Sumatera Utara khususnya. Keberadaannya juga dapat menjadi area rekreasi, didukung dengan keberadaan Kebun Bunga dan sektor Perternakan yang ada di USU Kwala Bekala, karena dapat diakses oleh masyarakat umum. Adapun rincian tujuan dari Kwala Bekala Horticultural Research Center , yaitu:  Menjadi wadah aktivitas keilmuan USU, dari segi pertanian secara khusus, sehingga dapat mendukung dan  Diharapkan mampu merealisasikan visi USU sebagai universitas untuk industri.  Diharapkan mampu menjadi icon dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat memberikan prestise dan nama baik bagi USU sebagai universitas terbaik yang ada di Sumatera Utara.  Merancang bangunan dengan sistem hemat energi dan berkelanjutan sehingga mampu memanfaatkan energi yang ada secara maksimal dengan menghasilkan waste yang minim dengan teknologi inovatif.  Diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap industri Sumatera Utara secara umum dalam bidang pertanian, baik dari segi teknologi maupun produk tani.  Dapat menjadi area rekreasi keilmuan yang dapat diakses oleh masyarakat umum, sehingga hasil penelitian yang didapat dari universitas dapat dibagikan kepada masyarakat luas hingga dapat memaksimalkan fungsi kawasan USU Kwala Bekala sebagai pusat kawasan ilmu pengetahuan science center yang ada di kota Medan. “Pertanian modern telah mengkonsumsi sebagian besar dari tanah dan sumber air yang ada di bumi. Ia pula-lah yang menjadi alasan utama terjadinya polusi air dan perubahan negatif pada lapisan tanah. Pertanian modern telah menyebabkan efek rumah kaca sebesar 15 persen. Produksi pertanian yang masih segar harus didistribusikan ribuan kilometer untuk mencapai konsumer yang ada diperkotaan, belum lagi harus menghadapi kemacetan lalu lintas dan energi tambahan yang harus dikonsumsi di alat pendingin.” Dr. Dickson Despommier, The Vertical Farming Essay Karena alasan diatas tersebutlah maka sebuah bangunan riset vertikal dalam bidang pertanian untuk mengatasi dan mencegah permasalahan diatas dirasakan perlu dibangun, terutama di kompleks keilmuan seperti Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara 72

1.3 PERMASALAHAN