Tujuan dari Sustainable Architecture Prinsip dari Desain Sustainable

133 Institut Rocky Mountain mengeluarkan lima elemen desain untuk sustainable:  Perencanaan dan desain haruslah teliti. Desain sustainable merupakan desain yang “penuh dan pekat” di depan, dibandingnkan dengan desain tradisional. Keputusan- keputusan awal yang dibuat haruslah mengenai konservasi energi dan efisiensinya, sehingga biaya yang mahal dalam perencanaan tersebut hanya ada di depan, ketika bangunan itu dibangun.  Desain sustainable lebih ke filosofi bangunan dan tidak memiliki style tertentu. Sustainable desain tidak memiliki batasan bentuk dan desain.  Sustainable berbiaya cukup besar pada awal pembangunan dalam usaha untuk mengkonservasi energi dan mengefisiensinya, namun setelahnya, bangunan diharapkan dapat lebih hemat dalam biaya dan penggunaan energi.  Desain yang terintegrasi, merupakan desain dengan komponen-komponen yang saling berkaitan yang merupakan ciri sukses dari sustainable design  Meminimalisir konsumsi energi dan mementingkan kesehatan penghuninya merupakan prinsip dari desain sustainable. Elemen-elemen desain dapat diorganisasikan seperti: fitur penghematan energi, konservasi energi pada kulit bangunan, sistem mekanikal , elektrikal, plumbing yang sehat dan efisien.

3.4 Tujuan dari Sustainable Architecture

Arsitektur berkelanjutan memiliki tujuan untuk meminimalisir dampak negatif bangunan terhadap lingkungan dengan menggunakan moderasi penggunaan material, energi dan pengembangan pada bangunan. Singkatnya, ide dari sustainability ini, atau disebut juga desain ekologis, adalah untuk memastikan tindakan dan keputusan yang diambil manusia sekarang tidak merugikan dan menghilangkan kesempatan bagi generasi yang akan datang. Efisiensi energi dari keberlangsungan bangunan merupakan tujuan utama yang paling penting dari aristektur berkelanjutan . Arsitek-arsitek menggunakan teknik yang berbeda untuk mengurangi penggunaan energi pada bangunan dan meningkatkan kemampuan bangunan untuk menghasilkan energinya sendiri.

3.5 Prinsip dari Desain Sustainable

 Understanding Place – Desain sustainable dimulai dengan pengertian yang dalam tentang tempat. Jika kita sensitif tentang nuansa tempat, kita dapat membangun tanpa menghancurkannya. Pengertian tentang tempat juga dapat membantu Universitas Sumatera Utara 134 mengembangkan desain terhadap orientasi matahari terhadap bangunan, preservasi lingkungan alam, dan akses terhadap transportasi publik.  Connecting with Nature - Terhubung dengan alam membaw a desian suatu bangunan hidup dan menjadi bagian dari alam.  Understanding Natural Processes – Alam tidak menghasilkan limbah dan sisa. Setiap produk organis menjadi makanan bagi yang lain. Dengan kata lain, sistem alam merupakan sistem lingkaran tertutup. Dengan bekerja dengan proses alamiah, kita menghargai kebutuhan dari setiap spesies. Membuat sebuah lingkaran dan proses alami membawa suatu desain lingkungan kembali hidup.  Understanding Enviromental Impact – Desain sustainable memiliki pengertian terhadap dampak lingkungan yang berkaitan dengan material, efisiensi desain, energi dan toksisitas suatu bangunan.  Embracing Co - creative Design Processes – Seorang desainer sustainable haruslah mendengarkan suara dari berbagai pihak. Kolaborasi dari konsultan, kontraktor dan mendengarkan komunitas lokal.  Understanding People – Sustainable desain haruslah memiliki konsiderasi yang luas terhadap budaya, ras, agama dan kebiasaan masyarakat yang datang atau tinggal pada lingkungan yang terbangun. “Sustainable architecture mencakup dari kombinasi beberapa aspek, yaitu: estetika, lingkugnan, sosial, politik, dan moral. Semuanya berkenaan tentang imajinasi seseorang dan pengetahuan teknis untuk menghubungkan setiap aspek menjadi aspek utama – membangun dan mendesain suatu bangunan dengan harmoni terhadap lingkungan. Arsitek yang hebat berfikir secara rasional tentang kombinasi dari setiap isu yang ada, termasuk sustainability, ketahanan, umur yang panjang, material yang tepat dan sense of place. Tantangannya adalah menemukan titik balance dari konsiderasi lingkungan dan aspek ekonomi. Konsiderasi haruslah ada terhadap kebutuhan komunitas dan ekosistem yang mendukung mereka”—Sanuel Mockbee, Auburn University

3.6 Hubungan Aspek Sustainable dan Arsitektur Bangunan